Malam Besar Scott McTominay Tertutupi! Napoli Dihajar PSV 6-2 Di Liga Champions Meski Eks Gelandang Man Utd Cetak Dua Gol

Pasukan Conte bertandang ke Belanda dengan modal satu kemenangan dan satu kekalahan dari dua laga pembuka Liga Champions. Mereka kalah dari Manchester City dan menang atas Sporting CP, dan mungkin melihat perjalanan mereka ke Eindhoven sebagai potensi tiga poin lainnya. McTominay mencetak brace, gol pertama pada menit ke-31 untuk membuka skor. Namun, gol keduanya tercipta pada menit ke-86, saat Napoli sudah kebobolan empat gol. Setelah gol keduanya, PSV mencetak dua gol lagi, membuat Conte marah di pinggir lapangan, dan Napoli harus kembali mengevaluasi strategi.

Pertarungan Liga Champions memanas dengan gol pembuka McTominay, sebuah sundulan di tiang dekat. PSV membalas untuk memimpin 2-1 saat turun minum; pertama, Alessandro Buongiorno secara canggung menyundul bola ke gawangnya sendiri (gol bunuh diri) yang membuat tim Belanda menyamakan kedudukan, sebelum Ismael Saibari menyelesaikan peluang dengan baik dari tepi kotak penalti untuk membawa PSV unggul. 

Dennis Man mencetak gol ketiga untuk PSV 10 menit setelah babak kedua dimulai, dan Lorenzo Lucca diusir keluar lapangan (kartu merah) saat laga tersisa seperempat jam, membuat Napoli kekurangan pemain. Man mencetak gol empat menit kemudian, sebelum McTominay melengkapi brace-nya dengan sundulan jarak dekat lainnya. Ricardo Pepe dan Couhaib Driouech mencetak dua gol lagi, dengan gol terakhir (Driouech) merupakan tendangan menakjubkan dari jarak jauh.

PSV menjalani awal yang campur aduk di kampanye Eropa mereka dan memasuki pertandingan ini setelah kekalahan kandang dari Union Saint-Gilloise, dan hasil imbang di Jerman melawan Bayer Leverkusen.

Conte berkata pasca-pertandingan: "Ada kekecewaan. Situasi ini tidak pernah terjadi secara kebetulan. Ada banyak hal yang harus dikerjakan. Tahun lalu, meski memiliki sedikit pemain, kami memenangkan Scudetto yang luar biasa karena semua orang melampaui batas mereka. Menambahkan sembilan pemain baru terlalu banyak, kami terpaksa melakukannya."

"Melihat hal-hal tertentu di ruang ganti, saya katakan bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang sulit. Saya tidak membuat alasan di awal. Kami terpaksa melakukan transfer karena kami memiliki skuad yang sangat tipis: butuh waktu dan kesabaran untuk mengintegrasikan pemain baru. Kami semua harus berbenah, dimulai dari saya."

Ia menyimpulkan: "Jika Anda menang, segalanya baik-baik saja; jika Anda kalah, segalanya buruk. Semua orang memuji pilihan empat gelandang bersama De Bruyne. Pelatih yang baik adalah yang menempatkan semua pemain terbaik di lapangan sejak awal, menemukan chemistry yang tepat. Bermain dengan dua pemain sayap menyerang? Mereka tidak memberi kami keseimbangan."

Bek kanan Giovanni Di Lorenzo juga mengkritik rekan satu timnya, bersikeras bahwa mereka "rapuh" setelah penampilan yang mengecewakan.

Dia berkata: "Kami tampil buruk. Kami rapuh. Tahun lalu kami sangat kokoh, sekarang kami kebobolan terlalu banyak gol. Kami kehilangan kegigihan dan keseimbangan. Kami butuh kerendahan hati. Anda tidak bisa kebobolan gol-gol tertentu (seperti itu). Selalu ada perasaan bahwa tim lain bisa melukai kami."

Napoli saat ini duduk di peringkat ketiga Serie A, dan hanya satu poin di belakang pemimpin klasemen, Milan. Namun, mereka kini telah kalah dalam dua pertandingan Liga Champions, dan menghadapi beberapa jadwal sulit di sisa kampanye Eropa mereka; mereka akan menghadapi Eintracht Frankfurt, Qarabag, dan Benfica di tiga laga Eropa terakhir.

Pertandingan Serie A berikutnya adalah melawan Inter, yang memiliki poin sama dengan mereka di peringkat kedua. Musim lalu, kedua tim bermain imbang 1-1 dua kali, tetapi Conte akan sangat ingin melihat timnya menemukan cara untuk menang akhir pekan ini.