Menelisik 'Monster' Kim Min-jae: Telikung Man United, Palang Pintu Bayern Munich Kini Paripurna!

Kim menikmati lonjakan drastis dalam kariernya ketika memutuskan untuk mengejar kancah profesional sepakbola.

Ambisinya itu membuat dia dikeluarkan dari Yonsei University di tahun keduanya, di mana dia belajar tentang olahraga dan edukasi tentang fisik.

Kim kepada Guardian tahun lalu bilang bahwa dia mengambil keputusan itu demi menghidupi orang tuanya secara finansial, dengan mantan atlet lari tersebut bekerja untuk mendanai restoran sushi kecil mereka di kota asal mereka, Tongyeon.

Sang bek sentral bergabung dengan klub Korea Jeonbuk Hyundai Motors pada 2016, membantu tim ini mengamankan gelar K-League pada 2017 dan 2018.

Cedera sempat menghambat Kim terlibat di Piala Dunia 2018 bagi Korea Selatan, tapi dia jadi bagian penting dari kemenangan di Asian Games di Jakarta dan Palembang setahun setelah itu.

Medali emas di turnamen itu memberi Kim dan rekan-rekannya pengecualian dari dua tahun wajib militer, hanya mengikuti beberapa minggu pelatihan dasar yang diperlukan.

Kim lalu menghabiskan dua setengah musim di Liga Super China bersama Beijing Guoan, membuatnya kemudian ditaksir deretan klub Eropa.

Pemain 26 tahun itu menuntaskan kepindahan ke klub Turki Fenerbahce pada Agustus 2021, dengan dirinya merupakan anak baru di kancah sepakbola Benua Biru. Performa Kim selama semusim di Turki mengantarnya sampai ke pintu Napoli, yang memboyongnya senilai hanya £16 juta di awal musim.

Sang bek tengah digadang sebagai pengganti jangka panjang Kalidou Koulibaly, yang meninggalkan Napoli di musim panas lalu untuk gabung ke Chelsea senilai £33 juta. Dia dengan cepat menjadi idola dan disukai oleh rekan-rekan setimnya.

Kim telah menjadi bagian fundamental dari kesuksesan Napoil di musim ini seiring klub mengamankan Scudetto pertama sejak 1990.

Dia tampil 34 kali dari 36 laga Serie A selama kampanye juara, dengan pasukan Luciano Spalletti hanya kebobolan 26 gol.

Kendati diakui sebagai bek yang agresif, Kim hebatnya cuma mengantungi empat kartu kuning selama semusim.

Namun, dia secara krusial harus menerima skorsing di leg kedua perempat-final Liga Champions kontra AC Milan setelah mendapat kartu kuning di leg pertama.

Setelah meraih kesuksesan instan, Napoli mempertimbangkan untuk memberi Kim kontrak baru di Januari demi menangkis minat dari para rival.

Kendati Kim meneken kontrak tiga tahun di musim panas lalu, klub ingin memberinya tambahan dua tahun lagi.

Akan tetapi, Napoli bisa saja mendapatkan keuntungan berkali lipat setelah Kim melalui musim sensasional, dengan Bayern berani menebus klausul rilis Kim senilai £40 juta.

Kim mendapatkan julukan 'The Monster' sejak tahun-tahun pertama dia menjadi pemain profesional lantaran fisiknya yang menjulang: 6 kaki, 4 inci.

Pemain internasional Korsel itu kabarnya terinspirasi dengan duo Sergio Ramos dan Fabio Cannavaro.

Kim dikenal karena pendekatannya yang agresif, ketat saat menjaga lawan. Kim juga dipuji karena ketenangannya saat menguasai bola, membuatnya akan sangat cocok berada di tim asuhan ten Hag.

Dia mendapatkan reputasi sebagai bek yang juga piawai memainkan bola. Perawakannya ini juga bikin dia sulit dijatuhkan lawan.

Dua gol Kim bagi Napoli datang dari situasi bola mati di musim ini, di mana sang bek menanduk bola corner saat melawan Monza dan Lazio.

Walaupun dia memiliki kerangka ala ala bek jangkung klasik, kecepatan anak Korsel ini tak bisa disepelekan yang membuatnya jauh lebih siap untuk mengamankan transfer ke Bundesliga.

Kim juga tidak akan mudah digoyahkan oleh satu-dua gerakan, dengan sang bek memiliki tato di dadanya bertuliskan: 'Carpe Diem' [Rebut momen itu!].