Manchester United Vs Liverpool: 11 Duel Terbaik Dalam Sejarah Pertemuan Kedua Tim

Setelah mengamankan gelar liga yang diikuti final Piala Eropa, Liverpool merupakan favorit untuk memenangkan Piala FA di Wembley - bahkan pemain Man United mungkin juga menjagokan rivalnya itu.

"Kami tidak percaya diri," aku Stuart Pearson. "Kami sudah tahu bahwa kami akan memberi perlawanan, tapi mereka sangat bagus."

Tapi siapa yang butuh kepercayaan diri? Di hari itu, United keluar sebagai pemenang berkat upaya Lou Macari, tak lama setelah Jimmy Case menyamakan gol pembuka Pearson.

Hampir 100.000 suporter memadati Wembley ketika keduanya bertemu di Final Milk Cup 1983 sebagaimana manajer United Ron Atkinson memburu trofi pertamanya sebagai bos Setan Merah.

Tapi, setelah gol pembuka Norman Whiteside, bek tengah Gordon McQueen dan Kevin Moran mengalami cedera di tengah perjuangan United untuk mempertahankan keunggulan tipisnya.

Gol penyama kedudukan Alan Kennedy membawa pertandingan ke perpanjangan waktu, sebelum Ronnie Whelan mencetak gol kemenangan yang menyegel Piala Liga ketiga berturut-turut buat The Reds di musim terakhir Bob Paisley. Mereka kemudian menggenapi koleksinya menjadi empat kali beruntun pada 1984.

United sangat membutuhkan tiga poin ketika mereka tiba di Anfield pada April 1988, tertinggal 11 poin dari pemimpin liga asuhan Kenny Dalglish.

Kapten Bryan Robson memberi tim tamu awal yang sempurna, tetapi Liverpool berbalik unggul 3-1 melalui gol-gol dari Peter Beardsley, Gary Gillespie dan Steve McMahon.

Pengusiran Colin Gibson sepertinya akan menambah kesengsaraan United, tetapi mereka justu mampu mengejar lewat kapten Robson dan Gordon Strachan, dengan nama terakhir merayakan gol penyeimbang dengan mengisap cerutu imajiner di depan pendukung tuan rumah yang marah.

United, juara Inggris untuk pertama kalinya dalam 26 tahun dan memulai periode dominasi mereka, memimpin 3-0 setelah hanya 25 menit dari pertandingan klasik ini.

Memasuki laga, Setan Merah menikmati 17 pertandingan tak terkalahkan di liga, unggul 21 poin di atas Liverpool yang berada di urutan kesembilan. Jadi tidak mengherankan ketika gol dari Steve Bruce, Ryan Giggs dan tendangan bebas Denis Irwin berkelas membuat tuan rumah memimpin.

Namun dalam comeback yang luar biasa, pemain Liverpool Nigel Clough mencetak dua gol sebelum Neil Ruddock memaksakan skor dengan hanya 11 menit tersisa.

Eric Cantona, yang baru kembali dari skorsingnya menyusul tendangan kung-fu ke arah penggemar Palace Matthew Simmonds di Selhurst Park, segera bangkit dan mengirim umpan silang untuk membantu Nicky Butt mencetak gol di dua menit pertama.

Tapi, seperti keberuntungan, Liverpool memiliki legenda mereka sendiri pada hari itu, dengan Robbie Fowler mengantongi dua gol hebat untuk mendorong tim tamu ke jalur kemenangan.

Pada akhirnya, Cantona tertawa terakhir, menyelamatkan satu poin buat timnya dari titik putih di depan penonton tuan rumah yang gembira.

Final Piala FA lainnya, yang ini terkenal karena Spice Boys Liverpool.

Jamie Redknapp, Steve McManaman & kolega tiba di Wembley dengan setelan jas putih yang serasi dan menggelikan, namun mereka harus pulang dengan kecewa karena Cantona mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan itu.

Kemenangan ini membuat pasukan Sir Alex Ferguson menjadi tim pertama yang memenangkan dobel gelar (liga dan piala) sebanyak dua kali.

Musim treble United diwarnai kemenangan dramatis di putaran keempat Piala FA atas Liverpool di Old Trafford.

Michael Owen membuat Liverpool unggul lebih dulu, dan dengan hanya dua menit tersisa, sepertinya The Reds akan merasakan kemenangan pertama mereka atas United di Piala FA sejak 1922.

Tetapi Dwight Yorke dan Ole Gunnar Solskjaer memiliki visi soal apa yang akan terjadi di Barcelona, mencetak gol pada menit ke-88 dan ke-90 untuk menghancurkan hati rivalnya sekali lagi.

Di atas segalanya, ini adalah kemenangan signifikan bagi Liverpool hanya karena itu mengakhiri 10 kekalahan beruntun yang mengerikan dalam derbi North-West.

Tendangan bebas melengkung Danny Murphy membuat kerusakan, memberi The Reds kepercayaan untuk memulai lima kemenangan beruntun atas rival hebat mereka.

Namun, itu tidak menghentikan pasukan Fergie memenangkan gelar Liga Primer ketujuh.

Ini jelas merupakan salah satu penampilan terbaik Liverpool di Old Trafford.

Setelah tergelincir dalam perebutan gelar, tim asuhan Rafa Benitez membutuhkan kemenangan untuk meningkatkan asa mereka meraih trofi Liga Primer pertamanya.

Cristiano Ronaldo membawa United unggul dari titik putih di awal pertandingan, tetapi Fernando Torres memanfaatkan kesalahan yang tidak biasa dari Nemanja Vidic – yang kemudian diusir keluar lapangan – sebelum penalti Steven Gerrard, tendangan bebas Fabio Aurelio, dan lob Andrea Dossena ke atas Edwin van der Sar menggaransi kemenangan.

Tebak siapa yang memenangkan gelar tahun itu? Kami akan memberi Anda petunjuk: itu bukan Liverpool.

Fans United mungkin berpendapat Dimitar Berbatov layak dihargai £30 juta atas penampilannya di partai ini, yang digelar di Old Trafford.

Pemain Bulgaria itu mencetak hat-trick yang luar biasa, termasuk tendangan salto dari tepi kotak penalti hingga memperdaya Pepe Reina.

Kapten Gerrard membawa The Reds kembali ke pertandingan berkat dua golnya, tetapi Berba menutup penampilannya yang cemerlang di enam menit tersisa, menyundul umpan silang John O'Shea untuk membuat suporternya bersorak.

Ini adalah penganiayaan, ini adalah pembantaian; pertandingan di mana Liverpool mempermalukan Setan Merah racikan Ole Gunnar Solskjaer.

Di babak pertama, tim tamu sudah unggul 4-0 berkat gol Naby Keita, Diogo Jota dan brace Mohamed Salah.

Liverpool arahan Jurgen Klopp kemudian menambah gol lagi di menit ke-50 lewat Salah yang menggenapi harinya dengan hat-trick, sebelum nestapa tuan rumah bertambah menyusul pengusiran Paul Pogba di satu jam permainan.