Ada Apa?! Bukannya Mau Pecat, Manchester United Justru Khawatir Ruben Amorim MENGUNDURKAN DIRI

Menurut laporan i Paper, Ruben Amorim dibuat syok berat dengan besarnya sorotan yang diarahkan baik kepada Manchester United maupun posisinya sebagai pelatih setelah start musim yang mengecewakan. Pelatih asal Portugal itu dikatakan kaget melihat adanya "reaksi lebay" setiap kali Setan Merah menelan kekalahan — dan sejauh ini Man United asuhannya memang sudah kalah di separuh dari enam pertandingan mereka di Liga Primer Inggris, ditambah lagi dipermalukan oleh Grimsby di Piala Liga Inggris.

Kekalahan terbaru dari Brentford dengan skor 3-1 membuat Amorim mencatatkan jumlah poin terendah keenam setelah 33 pertandingan di satu klub dalam sejarah Liga Primer Inggris. Meski begitu, pihak MU dikabarkan masih yakin mantan pelatih Sporting CP itu mampu membalikkan keadaan, namun sejumlah pihak internal klub kini justru takut ia akan mengundurkan diri.

Co-owner Man United Sir Jim Ratcliffe disebut sangat ingin memberi Amorim satu musim penuh untuk membuktikan dirinya. Namun ada kekhawatiran bahwa manajer 40 tahun itu akan melihat Man United sebagai pekerjaan yang dapat menentukan kariernya, terutama jika kekalahan terus datang dengan frekuensi seperti sekarang.

Man United mulai dikaitkan dengan sejumlah calon pengganti Amorim. Meski begitu, laporan tersebut menyatakan bahwa sumber internal klub memastikan belum ada daftar kandidat resmi yang disusun. Saat Erik ten Hag masih bertugas, klub sempat menjajaki sejumlah nama, tetapi mereka bersikeras bahwa hal tersebut tidak terjadi kali ini. Media kini menghubungkan United dengan Michael Carrick dan Gareth Southgate. Namun, meski Ratcliffe dikabarkan mengagumi Southgate, sampai saat ini belum ada komunikasi apapun dengan mantan pelatih timnas Inggris tersebut.

Carrick disebut bisa menjadi opsi pelatih interim jika Amorim hengkang. Namun fakta bahwa INEOS masih belum membuka jalur komunikasi dengan kandidat lain menunjukkan besarnya kepercayaan mereka terhadap pelatih berusia 40 tahun itu. Man United akan berhadapan dengan Sunderland sebelum jeda internasional, dan laga tersebut kini sudah dianggap sebagai laga wajib menang. The Black Cats, yang merupakan satu dari tiga tim promosi EPL musim ini, hanya sekali kalah dari enam pertandingan pertama mereka.

Setelah kekalahan melawan Brentford, Amorim menegaskan bahwa dirinya tidak khawatir soal masa depannya dalam waktu dekat.

Dia berkata: "Saya tidak pernah mencemaskan pekerjaan saya—saya bukan tipe orang seperti itu. Itu bukan keputusan saya. Saya akan melakukan yang terbaik setiap menit saya berada di sini."

Amorim juga menolak menyalahkan para pemainnya setelah performa buruk, menambahkan: “Saya pikir kami bermain seperti yang mereka inginkan, lawan kami—benar-benar bingung: bola pertama, bola kedua. Jika kami memainkan permainan lawan, akan lebih sulit bagi kami. Kami tidak pernah menenangkan jalannya pertandingan. Kami kebobolan dua gol dari situasi yang sudah kami tahu mereka sangat kuat, dari bola-bola panjang. Lalu kami mencoba kembali ke pertandingan. Kami gagal mengeksekusi penalti, dan momen-momen seperti itu sedikit banyak tidak berpihak pada kami. Itu bisa mengubah jalannya laga, tetapi pada akhirnya, kami harus—dan seharusnya—tampil lebih baik.”

“Kami harus membuat momen-momen itu berpihak pada kami. Di pertandingan sebelumnya, kami memilikinya, terutama di awal laga. Hari ini, kekhawatiran terbesar saya adalah bagaimana kami tidak bisa menenangkan pertandingan, tidak bisa mengontrol pertandingan, tidak bisa memainkan permainan kami sendiri. Kami seharusnya melakukan itu lebih banyak sepanjang laga.”

The Red Devils akan menghadapi Sunderland sebelum jeda internasional, tetapi tantangan sesungguhnya menanti setelahnya: bertandang ke Anfield menghadapi Liverpool. Kedua tim sedang berada di jalur yang sangat berbeda, dan The Reds tentu akan berusaha mempermalukan rival bebuyutan mereka sekali lagi.

Musim lalu di Anfield, Liverpool ditahan imbang 2-2 oleh tim Amorim—dan jika hasil serupa bisa diraih dalam kondisi United yang sekarang, itu mungkin akan terasa seperti rezeki nomplok.