Sebuah spanduk bertuliskan "Selamat datang di Neraka" dan ribuan suporter lawan menyambut Manchester United saat mereka mendarat di Istanbul untuk menghadapi Galatasaray pada 1993. Tiga puluh tahun kemudian, Setan Merah kembali terjebak di antara api neraka tanpa ada jalan untuk keluar.
Semua mengira nasib Man United di awal musim 2023/24 sudah mencapai titik nadir, tetapi ternyata di bawah tanah masih ada inti bumi, dan penderitaan MU pun makin paripurna saat dipecundangi Galatasaray 3-2 di kandang sendiri. Mereka menghadiahkan tiga gol 'murah', Andre Onana blunder lagi, dan Casemiro dapat kartu merah. Suporter Man United di Old Trafford juga harus menyaksikan ratusan fans Galatasaray menyusup ke area suporter kandang, serta pemandangan selebrasi liar direktur-direktur raksasa Turki tersebut.
Yang paling parah, Man United resmi tak punya sebiji poin dari dua laga Liga Champions pertama musim ini dan menjadi juru kunci Grup A - start terburuk mereka dalam sejarah fase grup UCL. Mereka juga jadi pecundang di Liga Primer Inggris, kalah empat kali dari tujuh laga pertama, termasuk di dua laga kandang terakhir melawan Brighton dan Crystal Palace. Untuk pertama kalinya, masa depan Erik ten Hag dipertanyakan dan MU dipaksa untuk menegaskan kembali dukungan mereka untuk sang manajer.
Posisi Ten Hag saat ini mungkin masih aman, tapi dia harus khawatir. David Moyes, Louis van Gaal, Ole Gunnar Solskjaer, dan Jose Mourinho, mereka semua dipecat dengan catatan poin per laga yang lebih tinggi dari Ten Hag saat ini. Posisi mereka di klasemen EPL juga jauh lebih baik dan kiprah Eropa mereka tak senahas Ten Hag, yang terancam tereliminasi secara memalukan dari Liga Champions kecuali jika ia bisa mengubah nasib tim asuhannya di empat laga tersisa.
Satu-satunya statistik yang bisa mengayemkan hati Ten Hag adalah bahwa manajer terakhir yang lebih bobrok darinya pada tahap serupa dalam suatu musim adalah Sir Alex Ferguson. Jabatan pelatih legendaris Skotlandia itu terancam setelah MU dibantai Manchester City 5-1 di musim 1989/90 dan pada Desember 1989, seorang penggemar membentangkan spanduk bertuliskan "Tiga Tahun Penuh Alasan Dan Kita Masih Payah – Dadah Fergie".
Saat itu United menepis dorongan untuk memecat Ferguson dan mendapat imbalan yang luar biasa atas kesabaran dan kepercayaan mereka. Kini, Ten Hag harus bisa meyakinkan United bahwa ia layak dipercaya untuk mengubah nasib mereka. GOAL mengulas enam cara yang bisa dilakukan pelatih asal Belanda itu untuk mengerem kemerosotan United, memperbaikinya, dan memastikan pekerjaannya aman dari kapak pemecatan...

.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)


.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)

