Manchester City Kembali Terlibat Masalah Hukum Baru Dengan Liga Primer

Manchester City terlibat dengan permasalahan hukum baru dengan Liga Primer. Menurut The Times, pengacara Man City telah menghubungi perwakilan Liga Primer untuk meminta sidang arbitrase tambahan berdasarkan aturan Associated Party Transaction (APT). Perjanjian komersial antara klub dan bisnis yang terhubung dengan pemiliknya ditentukan oleh aturan yang menetapkan perjanjian tersebut harus memiliki 'nilai pasar yang wajar'. Peraturan itu dirancang untuk menghentikan tim yang lebih kaya melakukan penggelembungan kesepakatan tertentu, dan meningkatkan pengeluaran pemain mereka agar Liga Primer tetap kompetitif.

Menurut laporan, penanganan pinjaman pemegang saham yang diberikan kepada klub oleh pemilik atau direktur berdasarkan peraturan APT yang baru dianggap sebagai perhatian utama klub. Dalam surat yang ditulis untuk merangkum hasil sesi arbitrase awal, City menuduh Liga Primer 'menyesatkan' klub dengan 'ketidakakuratan'. Beberapa aturan ditemukan ilegal oleh panel arbitrase independen, dan City mengancam akan mengambil tindakan hukum lagi jika Liga Primer terburu-buru mengusulkan perubahan sebelum panel sempat mempertimbangkan kesimpulannya.

Sebelum pemungutan suara perubahan aturan pada November, pemilik Aston Villa Nassef Sawiris menyatakan dia akan memberikan suara menentang amandemen yang diusulkan bersama dengan City. Namun, upayanya untuk meyakinkan tim lain supaya melakukan hal yang sama tidak berhasil. Hanya Villa, Newcastle United, dan Nottingham Forest yang bergabung dengan City dalam pemungutan suara menentang rencana Liga Primer, sementara 16 klub lainnya memberikan dukungan. City mengklaim tidak boleh ada pemungutan suara dengan menuduh aturan APT tidak sah berdasarkan putusan pengadilan.

Pengumuman tentang pertarungan hukum baru ini muncul saat kedua belah pihak masih berselisih pendapat mengenai tantangan awal terhadap peraturan yang membatasi jumlah uang yang dapat diperoleh dari sponsorship dari bisnis yang memiliki hubungan dengan kepemilikan klub. Selain itu, City menunggu keputusan atas 115 tuduhan terhadap mereka atas dugaan pelanggaran peraturan Liga Primer, yang diperkirakan akan terjadi pada musim semi. Juara Liga Primer itu membantah melakukan kesalahan apa pun.