Jutaan pasang mata tertuju pada sosok mesin gol Manchester City Erling Haaland dalam bentrokan leg pertama semi-final Liga Champions kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu. Maklum, bintang muda Norwegia itu garangnya bukan main sepanjang musim ini, dengan dirinya telah mengukir total 50 gol di seluruh kompetisi, termasuk baru saja memecahkan rekor gol tertinggi di Liga Primer dengan torehan 35 gol dalam semusim.
Asumsinya, Haaland berpotensi menggila ketika berhadapan dengan lawan yang konon mengincar jasanya itu. Namun, tak dinyana, tak ada pemandangan horor ditampilkan eks pentolan Borussia Dortmund tersebut.
Sepanjang 90 menit, Haaland kaku, tak mampu merobohkan barikade pertahanan skuad Carlo Ancelotti. Alih-alih mencuri spotlight di Bernabeu, justru Kevin De Bruyne yang jadi dewa penyelamat pasukan Pep Guardiola di babak kedua, di mana golnya mencegah kemenangan Madrid.
Gol De Bruyne menganulir keunggulan Madrid yang sedari paruh pertama sudah unggul melalui torehan Vini Jr. Pertandingan leg pertama ini berakhir sama kuat, 1-1. Namun, duel ini menyisakan cerita tersendiri tentang bagaimana Haaland dengan mudahnya dikantungi lini defensif klub ibu kota Spanyol.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)





