Rashford Casemiro Bruno Man Utd captains splitGetty Images

Ranking 8 Kandidat Kapten Manchester United Pengganti Harry Maguire - Dari Bruno Fernandes, Casemiro, Marcus Rashford, Sampai Mason Mount

Seharusnya tidak ada yang kaget mendengar kabar bahwa Harry Maguire sudah bukan kapten Manchester United lagi. Ia cuma kapten di nama saja setelah terus terpuruk hingga menjadi bek sentral pilihan kelima musim kemarin, dan Erik ten Hag sudah sejak lama dilaporkan akan mencopot ban kapten dari lengannya musim panas ini.

Maguire sebenarnya kapten yang cukup mumpuni di era Ole Gunnar Solskjaer dan berperan penting membawa Man United finis kedua di Liga Primer Inggris serta mencapai final Liga Europa pada musim 2020/21. Namun setelah performanya menukik tajam dalam dua musim berikutnya, tidak heran jika status dan posisinya diragukan.

Dan sama sekali tidak masuk akal bahwa pemain yang cuma start delapan kali di EPL musim lalu mengemban jabatan yang sebergengsi itu. Yep, Maguire dimasukkan sebagai pengganti di final Piala Liga 2023 versus Newcastle cuma agar ia bisa mengangkat trofinya. Sebuah aksi yang murah hati dari Ten Hag, tetapi peristiwa itu juga menyoroti betapa Maguire sudah tidak pantas menjadi kapten mengingat kehadirannya di tim kian tersisihkan.

Maguire bahkan sama sekali tak dimainkan di final Piala FA kontra Manchester City dan, pada penghujung akhir musim, Ten Hag mulai menyebut Bruno Fernandes sebagai kapten meski saat itu secara resmi kapten utama MU masih Maguire.

Fernandes adalah kandidat penerus Maguire No. 1, tetapi ada beberapa calon yang layak dipertimbangkan sebagai kapten Manchester United. GOAL mengulas opsi-opsi yang dimiliki Ten Hag dan Setan Merah...

  • Mason Mount Man Utd 2023-24Getty Images

    8Mason Mount

    Mount memang menghabiskan hampir seluruh kariernya di Chelsea. Tetapi hubungan mereka retak karena The Blues terlalu fokus berbelanja sebanyak-banyaknya tanpa mengindahkan mereka yang sudah mereka rawat sampai besar.

    Mount terlihat bertekad untuk pindah ke Man United dan nampak sangat bahagia bisa tiba di sana. Menunjuk pemain yang benar-benar masih baru sebagai kapten adalah pilihan yang berani dan nekat, tetapi ini bisa menjadi perwujudan dalamnya kepercayaan Ten Hag padanya. Toh, ia juga sudah diberi tanggung jawab besar mewarisi No. 7 legendaris The Red Devils.

  • Iklan
  • Christian Eriksen Manchester United 2022-23Getty Images

    7Christian Eriksen

    Karier Eriksen diperkirakan sudah tamat ketika ia mengalami serangan jantung di tengah pertandingan di Euro 2020. Inter Milan pun memutus kontraknya tak lama kemudian.

    Namun Brentford memberinya kesempatan dan beberapa bulan kemudian, gelandang Denmark ini mendapatkan transfer terbesar dalam hidupnya dengan hijrah ke Manchester United. Pria 31 tahun ini tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dan menjelma menjadi fondasi yang solid di tengah lapangan bersama Fernandes dan Casemiro.

    Tak banyak pemain dalam skuad MU yang bisa menyamai banyaknya pengalaman yang telah ia miliki, dan butuh karakter maha besar untuk bisa membangkitkan karier seperti yang ia lakukan. Layak dipertimbangkan.

  • Luke Shaw Manchester United 2022-23Getty Images

    6Luke Shaw

    Luke Shaw kini resmi berstatus pemain dengan masa bakti terlama di Manchester United setelah kepergian David de Gea. Dan status yang seperti itu seringkali cukup untuk menjadikannya kapten, termasuk di berbagai klub besar Eropa.

    Bek kiri Inggris ini adalah sosok pemimpin bagi klub dan negara, sekaligus pemain paling konsisten di skuad. Ia juga sepenuhnya berkomitmen pada MU usai meneken kontrak baru sampai 2027.

  • Raphael Varane Manchester United 2022-23Getty

    5Raphael Varane

    Anda tak akan bisa mengerdilkan CV Varane: empat Liga Champions, tiga La Liga, dan satu Piala Dunia. Varane telah memenangkan segalanya, bekerja di bawah berbagai manajer terbaik di dunia seperti Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, hingga Zinedine Zidane.

    Ia bukan tipe pemimpin yang vokal atau agresif tetapi ia membiarkan penampilannya yang berbicara serta selalu memimpin dengan menjadi seorang teladan. Ia juga fasih berbicara tiga bahasa, sehingga ia cocok menjadi kapten di ruang ganti yang modern dan dipenuhi bintang-bintang internasional seperti ruang ganti Manchester United.

  • Lisandro Martinez 2022-23Getty

    4Lisandro Martinez

    "Kita harus berjuang lebih keras dari lawan, harus bermain dengan passion yang lebih membara, harus bermain dengan lebih penuh energi." Itulah kata-kata yang terlontar dari mulut Lisandro Martinez setelah Manchester United tumbang 2-0 di tangan Newcastle pada bulan April, kekalahan yang mengancam peluang mereka finis empat besar. Dan kata-kata tersebut bak lantunan lagu bagi para penggemar MU yang berang melihat tim kesayangan menyerah dengan lembek di St. James' Park.

    Martinez bukanlah pemain yang tinggi, tetapi ia tak pernah gentar menghadapi tantangan. Hanya beberapa pekan di awal musim lalu dan hanya beberapa bulan setelah bergabung dari Ajax, ia menjelma menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di ruang ganti Setan Merah. Ia juga krusial bagi skuad Argentina yang menjuarai Piala Dunia.

    Sang 'Jagal Amsterdam' ini bermain dengan penuh keberanian sehingga tidak heran United terseok-seok di enam pekan terakhir musim 2022/23 usai ditinggal Martinez yang harus menepi gegara cedera metatarsal. Ia bekerja di bawah Ten Hag selama empat tahun terakhir dan kini, setelah bugar dan sembuh sepenuhnya, ia akan sangat siap mengemban tanggung jawab mengenakan ban kapten MU.

  • Casemiro Manchester United 2022-23Getty

    3Casemiro

    Casemiro mungkin tak fasih Bahasa Inggris ketika tiba di Manchester United, tetapi tak butuh waktu lama bagi gelandang Brasil ini untuk menjelma menjadi sosok pemimpin di tim barunya. Ia berbicara dengan bahasa sepakbola, dan tak banyak yang lebih fasih dari Casemiro soal itu.

    Fakta bahwa ia menghabiskan delapan musim di Real Madrid dan memenangkan lima Liga Champions bersama Los Blancos jelas membantu, begitu pula dengan pengalamannya bersama timnas Brasil.

    Ia menekel dan memburu bola seolah nyawa taruhannya dan terakhir Man United memiliki gelandang dengan kualitas sepertinya adalah ketika mereka masih dibela Roy Keane. Legenda Irlandia itu adalah kapten yang luar biasa, sehingga tak ada alasan mengapa Casemiro tak bisa.

  • Bruno Fernandes Man Utd 2022-23Getty Images

    2Bruno Fernandes

    Jika kalian membutuhkan bukti komitmen Fernandes untuk Manchester United, tengoklah bagaimana ia mengabaikan cedera kakinya di semi-final Piala FA kontra Brighton, setelah sempat tertangkap kamera berjalan menggunakan alat bantu dan sepatu pelindung.

    Namun, hanya empat hari kemudian ia sudah kembali ke starting line-up versus Tottenham dan bermain seolah saat itu masih awal musim: penuh energi! Ia tampil hebat di segala aspek dan juga memberikan assist apik untuk Marcus Rashford.

    Fernandes adalah penerus Maguire alami setelah ia mengenakan ban kapten di sebagian besar musim lalu selama sang kapten utama absen. Tak ada yang bisa meragukan hasrat atau kemampuannya untuk menginspirasi rekan-rekannya. Namun metode kepemimpinannya tidak selalu membuahkan hasil yang diinginkan.

    Kecenderungannya untuk mengeluh dan memperlihatkan bahasa tubuh seperti bocah yang sedang merajuk ketika Man United terhimpit situasi yang gawat seringkali membuat rekan-rekannya ikut lesu dan putus asa. Contoh terbaiknya adalah ketika mereka dibumihanguskan Liverpool 7-0 di Anfield.

    Fernandes berhasil mengatasi situasi itu dan membuktikan kebolehannya kepada Ten Hag di sisa musim, tetapi mungkin Manchester United membutuhkan tipe pemimpin yang berbeda di musim depan.

  • Marcus RashfordGetty

    1Marcus Rashford

    Maka, siapa lagi yang lebih baik untuk memimpin Manchester United keluar terowongan dibandingkan pria yang menghabiskan hampir seumur hidupnya di sana? Lahir dan dibesarkan di Wythenshawe di selatan Manchester dan sudah bergabung dengan United sejak usia tujuh tahun, Setan Merah mengalir di nadi Marcus Rashford.

    Selain berstatus pemain paling berbakat dan paling konsisten di skuad Ten Hag, Rashford juga merupakan duta besar yang ideal bagi MU. Ia menunjukkan keberaniaan menentang dan mengecam pemerintah dari Partai Konservatif saat pandemi, memperjuangkan hak anak-anak untuk mendapatkan makanan gratis di sekolah selama libur.

    Ia juga berjuang keras untuk membangkitkan kariernya. Setelah 2021/22 yang sangat mengecewakan, ia menyudahi libur musim panasnya lebih cepat demi melatih kekuatan dan melakukan conditioning di markas Nike di Oregon. Ia kembali dengan badan yang lebih segar, bugar, dan kuat, mencetak 30 gol dalam semusim untuk pertama kalinya dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Manchester United di musim 2022/23.

    Ia akan segera menjadi pemain dengan gaji tertinggi di Old Trafford ketika meneken kontrak baru. Dan ini saat yang tepat baginya untuk menjadi kapten klub masa kecilnya.

0