Fernandes Salah Nunez GFXGetty/GOAL

Noda Hitam Sejarah Manchester United! Pemenang & Pecundang Kala Liverpool Bumi Hanguskan Setan Merah Di Anfield

Eh, tunggu. Bukannya Liverpool yang lagi krisis? Katanya Manchester United resmi kembali?

Kalau semisal ada penikmat sepakbola yang selama ini sedang super sibuk, dan baru sempat memantau Liga Primer Inggris mulai dari laga akbar di Anfield Minggu (5/3) malam kemarin, maka orang tersebut tak akan percaya dengan kedua narasi di atas.

Armada Jurgen Klopp memang telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dalam beberapa pekan terakhir, tetapi kali ini levelnya benar-benar di luar nalar saat Cody Gakpo, Darwin Nunez, dan Mohamed Salah ramai-ramai menyumbang dua gol sebelum Roberto Firmino menutup pesta gol untuk membantai MU 7-0 di malam yang bersejarah di Merseyside.

Namun, bagi United, laga ini rasanya seperti dibanting ke tanah lagi, diseret kembali ke realita, setelah semingguan terbang dimabuk juara Piala Liga.

Ini adalah kekalahan TERBESAR The Red Devils sepanjang sejarah mereka di Liga Primer Inggris, dan sejujurnya mereka beruntung skornya tidak lebih memalukan lagi saat anak asuh Erik ten Hag hancur berantakan di babak kedua setelah cuma tertinggal 1-0 di babak pertama.

Harapan untuk ikut-ikutan pacuan gelar dengan Arsenal & Manchester City pun sepertinya sudah sirna tak berbekas, dan sekarang mereka harus mempersiapkan diri untuk bangkit, memastikan musim ini tidak semakin menukik ke bawah.

GOAL mengulas siapa saja pemenang & pecundang di malam menggelegar di Anfield...

  • Cody Gakpo Liverpool 2022-23Getty

    PEMENANG: Cody Gakpo

    Andai saja nasib berkata lain, mungkin Cody Gakpo bakal mengenakan putih-hitam Man United di laga ini. Betapa bahagianya Liverpool ia memilih Anfield.

    Gakpo tampil elektrik, licin, nan mematikan, saat klub barunya itu mendapatkan cuan terbaik dari investasi £37 juta yang mereka gelontorkan di Januari sejauh ini.

    Kontribusinya gila-gilaan: membuka pesta gol dengan sentuhan ciamik tepat sebelum interval, sebelum mencetak gol ketiga lewat cungkilan yang cerdik.

    Dua bulan di Liverpool, Gakpo sudah menjebol gawang Everton dan brace ke gawang Manchester United. Worth it!

  • Iklan
  • Luke Shaw Manchester United 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Luke Shaw

    Mudah sekali melupakan bahwa Shaw sebenarnya tampil oke di babak pertama.

    Tapi di babak kedua. Wow. Bek kiri Inggris ini maha payah. Umpan cerobohnya yang menghadiahkan gol kedua Liverpool, dan sejak titik itu, bendungan bernama lini belakang MU luluh lantak tak bersisa.

    Shaw juga emosi seiring rasa frustrasi bertambah, dan bisa saja dikartu merah atas konfrontasinya dengan Darwin Nunez.

    Performa yang mengecewakan dari salah satu penampil terbaik United musim ini.

  • Mohamed Salah Liverpool 2022-23Getty

    PEMENANG: Mohamed Salah

    Saat ia bermain sebagus ini, bek mana yang tahan mengawal Raja Mesir The Reds?

    Tak henti-hentinya kita mendengar ucapan 'Salah sedang memble', tapi dia sudah mencatatkan 22 gol lintas ajang musim ini, dan penampilannya kontra MU amat gemilang.

    Langsung mengancam sejak interval, Salah, layaknya Liverpool, meledak di babak kedua. Mencabik-cabik pertahanan United yang pontang-panting, seperti melihat Lionel Messi bermain melawan tim tarkam kampung sebelah.

    Assistnya untuk gol kedua Gakpo (alias gol ketiga Liverpool) sungguh manis, dan ia hadir untuk mencetak gol keempat, ketika sepakan volinya menghunjam atap gawang David De Gea.

    Gol itu menyamakan kedudukannya dengan Robbie Fowler selaku top skor sepanjang masa The Reds di Liga Primer Inggris, dan 17 menit kemudian, ia menyalip sang legenda, saat ceplosannya menggenapkan keunggulan Liverpool jadi 6-0.

    Tak selesai di situ, ia masih sempat menambah satu assist lagi: sebuah umpan pendek yang bergulir indah ke kaki Roberto Firmino, dan bintang Brasil 'full senyum' itu menyelesaikan sisanya.

    Surga ketujuh untuk Liverpool, tapi, ini sih makanan sehari-harinya Salah.

  • Antony Manchester United 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Antony

    Winger asal Brasil ini melepaskan tembakan di awal laga ke tiang jauh Alisson, yang memaksa rekan senegaranya itu untuk melakukan penyelamatan apik. Tapi puncak performa Antony selesai di situ.

    Ia sering sekali memperlambat permainan United dan harusnya bisa mengirimkan umpan untuk Marcus Rashford di beberapa momen, tapi ia memegang bola terlalu lama.

    Crossing-nya ngawur dan gocekan-gocekannya tak membuahkan hasil.

    Masih belum bisa menebus harga £85 juta yang digelontorkan Manchester United untuknya.

  • Darwin Nunez Liverpool 2022-23Getty Images

    PEMENANG: Darwin Nunez

    Jika menonton 45 menit pertama dan diminta menilai performa Darwin Nunez, kata "karatan" adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sang bomber Uruguay.

    Nunez, entah mengapa, terlihat lesu di babak pertama yang berlangsung cukup ketat dan berimbang.

    Namun, ramuan apa pun yang dimasukkan ke minuman Nunez di ruang ganti saat interval harus segera dipatenkan oleh Jurgen Klopp, karena betapa mujarabnya ramuan itu! Di babak kedua, ia tampil beda hampir sepenuhnya.

    Dua golnya, yang sama-sama lahir dari tandukan, menambah torehannya jadi 14 gol musim ini. Seantero Anfield mencintainya, merespons energi, kerja keras, dan keboleh-kebolehannya. Dan sepertinya ia juga senang di sini, bertumbuh bersama dukungan dari Kopites.

    Memang awal kariernya di Liverpool sama sekali tak mudah, tapi Nunez menunjukkan alasan mengapa Klopp ngebet mendatangkannya ke Merseyside. Ia seperti terlahir untuk Anfield, pemain yang bisa jadi tumpuan masa depan Si Merah.

    Satu hal yang pasti; mereka yang menghinanya sebagai 'sh*t Andy Carroll' harus mulai cari-cari chant baru!

  • Bruno Fernandes Manchester United HIC 2-1 (2).jpgGetty

    PECUNDANG: Bruno Fernandes

    Gary Neville dan Roye Keane senada melabeli performa dan sikap Bruno di babak kedua: "aib", dan sulit untuk mendebatnya apalagi ia didapuk sebagai kapten United di laga ini.

    Gelandang asal Portugal tersebut sangat buruk saat memberi umpan dan tak hentinya mengeluh kepada wasit atau merajuk pada rekan-rekan satu timnya.

    Ia juga gagal mengonversi peluang apik di babak pertama saat kedudukan masih kacamata, tapi sikapnya membiarkan timnya hancur berantakan setelah turun minum itulah yang mengkhawatirkan.

  • Jurgen Klopp Liverpool 2022-23Getty Images

    PEMENANG: Jurgen Klopp

    Tak ada tinju udara di penghujung laga, meski atas permintaan The Kop sekalipun. Tapi tentu saja senyum Klopp akan menyinari malam ini dan bahkan esok hari.

    Inilah hari yang ia impikan saat ia bangun pagi. Tujuh gol, asa Liga Champions menyala, kemenangan terbesar atas Manchester United, dan penampilan yang memberikan aura kebengisan dan ketangguhan. Sampai-sampai rasanya heran, ke mana Liverpool yang ini yang selama beberapa bulan terakhir menghilang?

    Klopp memilih tim dengan tepat, memercayai Harvey Elliott dan memanggil kembali Gakpo serta Robertson. Mereka bertiga menebusnya dengan tuntas, begitu pula dengan bintang favoirtnya Roberto Firmino, yang masuk dari bangku cadangan untuk menutup pembantaian. Sebuah ending yang pasti sejak lama didamba-dambakan Klopp.

    Tidak sering mendapati hari yang sempurna di sepakbola, dan hari ini adalah hari yang sempurna untuk sang maestro taktik Liverpool.

  • Manchester United 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Asa Tsunami Trofi & Quadruple Man United

    Semua juga tahu, termasuk fans mereka sendiri, bahwa Manchester United bisa mengejar Arsenal di Liga Primer hanyalah mimpi siang bolong, tapi mimpi buruk malam ini di Anfield benar-benar memberikan jawaban soal apakah akan ada quadruple di penghujung musim bagi Setan Merah.

    Pembantaian separah ini bahkan bisa merusak tren positif MU di Liga Europa dan Piala FA, meski kabar baiknya adalah United memberi respons baik saat disikat Manchester City 6-3 Oktober lalu.

    Ten Hag harus bisa membangkitkan anak asuhnya lagi, membuktikan bahwa mereka punya mental juara untuk menengadah dan terus melangkah ke depan.

    Namun, dengan Anfield sebagai saksinya, tak ada tsunami trofi pada 5 Maret 2023, yang ada hanyalah tsunami gol ke gawang David De Gea.