Joao Felix, Patrice Evra, Saul Niguez & Debut Pemain Liga Primer Terburuk Yang Pernah Ada

Debut yang dimulai dan diakhiri dengan kontroversi, Joao Felix tidak akan melupakan pertandingan pertamanya untuk Chelsea yang dimulai dengan tergesa-gesa.

Pemain berusia 23 tahun ini direkrut dengan status pinjaman dari Atletico Madrid di tengah daftar cedera yang terus bertambah di klub, dan kurang tajamnya penyerang The Blues membuatnya menjadi starter melawan Fulham hanya sehari setelah kedatangannya.

Di babak pertama dia menunjukkan momen-momen cemerlang - termasuk gocekannya melewati Tim Ream di menit-menit awal - tapi babak kedua semuanya malah berubah menjadi bencana.

Bangkit dari gol penyama kedudukan tepat setelah turun minum, Felix menerjang bek kanan Fulham Kenny Tete dengan tekel keras dan langsung mendapat kartu merah dari wasit David Coote.

Secara keseluruhan, dia hanya bermain selama 58 menit, yang membuatnya terpaksa melewatkan tiga pertandingan berikutnya atas masalah yang dia sebabkan.

Pertandingan pertama Saul untuk Chelsea menyebabkan dia kehilangan kesempatan-kesempatan berikutnya di Stamford Bridge.

Pemain Spanyol ini, yang didatangkan dengan status pinjaman dari Atletico Madrid pada 2021, mendapatkan kesempatan starter perdananya di Liga Primer melawan Aston Villa.

Begitu tidak kompetennya penampilannya, sehingga Thomas Tuchel memilih untuk menariknya keluar di babak pertama. Umpan-umpannya buruk, sampai-sampai penggemar Chelsea menyebut penampilannya sebagai 'sampah'.

Dan...itu menjadi sambutan 'hangat' baginya di Liga Primer.

Di akhir kariernya di United, hanya sedikit orang yang khawatir dengan debut Evra di Liga Primer yang kurang mengesankan.

Pria Prancis itu dengan cepat memantapkan dirinya sebagai salah satu pemain paling konsisten di liga Inggris, memenangkan gelar demi gelar selama delapan tahun di Old Trafford.

Beberapa orang memprediksi yang lain setelah debutnya. Evra berlari kesana-kemari dalam kekalahan di Derbi Manchester, kemudian mengungkapkan bahwa dia telah muntah sebelum kick-off.

Makan pasta dan kacang-kacangan sebelum laga dan kurangnya pengalaman dengan pertandingan di jam makan siang terbukti menjadi resep menuju bencana.

Evra dengan cepat beradaptasi dengan kehidupan di Liga Primer, melupakan debutnya yang memalukan.

Tidak ada yang lebih buruk dari kartu merah langsung pada debut.

Tapi, itulah aib yang diderita Gervinho pada penampilan pertamanya sebagai pemain Arsenal.

Sejujurnya, sebagian besar akan memaafkan pendatang baru yang gusar oleh ulah Joey Barton.

Gelandang Newcastle dan debutan Arsenal itu membuat diri mereka hancur dan Gervinho mencengkeram Barton sebelum melayangkan pukulan.

Akhirnya, Barton jatuh ke tanah dan Gervinho diusir wasit.

Jika ada pesepakbola Liga Primer yang menderita 'sindrom penipu', mereka hanya perlu menonton cuplikan debut Ali Dia untuk Soton pada 1996.

Penyerang Senegal ini tiba setelah direkomendasikan kepada bos The Saints Graeme Souness oleh seseorang yang berpura-pura menjadi George Weah.

Soton memilih untuk mendatangkan striker yang tidak dikenal itu, menawarinya kontrak satu bulan, dengan asumsi bahwa dia pernah membintangi PSG sebelumnya dan tampil untuk timnas Senegal.

Dia tidak melakukan keduanya, dan ketika sampai pada debutnya melawan Leeds, dia benar-benar berada di luar kemampuannya. Souness menariknya keluar sebelum full-time dan dia tidak pernah terlihat lagi.

Debutan Arsenal lain yang terbukti terlalu bersemangat dan berhasil dikeluarkan dari lapangan.

Laurent Koscielny juga ditandu keluar pada satu momen selama laga Liga Primer pertamanya saat melawan Liverpool, tapi dengan cepat pulih dan terus bermain.

Tapi, dia mendapat kartu kuning kedua di penghujung pertandingan karena menerjang pemain Liverpool.

Ada apa dengan pemain Arsenal dan kartu merah pada debut mereka?

Frimpong yang eksentrik, seperti halnya Koscielny, menerima dua kartu kuning pada pertandingan Liga Primer pertamanya, yang kebetulan juga melawan Liverpool.

Arsenal kemudian kalah 2-0 dalam apa yang terbukti menjadi salah satu periode tersulit Arsene Wenger sebagai manajer klub.

Siapa? Itu mungkin pertanyaan Anda. Bahkan penggemar Watford kesulitan mengingat Dimitri Foulquier.

The Hornets tampaknya memiliki stok pemain yang tak ada habisnya dan bek kanan Prancis itu keluar sebelum dia punya waktu untuk membuat kesan apa pun.

Namun, dia melakukan debutnya dalam kekalahan 8-0 dari Manchester City pada 2019.

Foulquier ditarik setelah hanya 33 menit di lapangan dengan timnya tertinggal 5-0. Jelas, itu bukanlah awal yang bagus.

Seorang benteng kokoh untuk PSG, langganan timnas Brasil, berpengalaman dan tenang, seorang profesional yang sempurna.

Itulah kesan yang dimiliki fans Liga Primer tentang Thiago Silva sebelum pindah ke Chelsea pada 2020. Dan itu akurat.

Meski begitu, bek tengah ini tampaknya sama sekali tidak siap dengan keganasan pertandingan Liga Primer pertamanya. Dia melakukan itu saat West Brom mengejutkan The Blues dan memimpin tiga gol tanpa balas saat turun minun.

Kerendahan hati itu tampaknya tidak lebih dari memfokuskan Silva, yang telah berada dalam performa terbaiknya sejak saat itu.

Sebelum jadi kaya raya, rekrutan Man City paling menarik adalah akusisi cerdik dengan harga sekitar £1 juta.

Kembali ke tahun 2001, ada ekspektasi seputar kedatangan Christian Negouai, yang telah dihebohkan oleh manajer Kevin Keegan.

Namun, debutnya di Liga Primer hanya berlangsung tiga menit. Tekel horornya pada Marcus Bent dari Everton menghasilkan kartu merah dan Negouai tidak pernah tampil di papan atas lagi.

Tema umum dalam daftar ini adalah dikeluarkan dari pertandingan dalam laga debut mereka, itu adalah kejadian yang tidak diinginkan tapi anehnya umum terjadi.

Kartu merah Garry Flitcroft mungkin yang terburuk, terutama karena siapa yang berada di pihak yang salah.

Gelandang muda, hanya beberapa menit dalam debutnya di Liga Primer untuk Blackburn, menghentikan Duncan Ferguson dengan melayangkan sikunya.

Untungnya, Ferguson dalam suasana hati yang baik dan memaafkannya, tapi Filcroft melarikan diri dari stadium.