Mengenang Skuad Timnas Indonesia Yang Pukul Thailand Di Final Piala AFF 2016, Siapa Saja?

Pemain terbaik Liga Super Indonesia 2009/10 ini melakoni debutnya di tim nasional senior pada usia 23 tahun dan langsung menjadi andalan tim Garuda di SEA Games 2011 dan Piala AFF 2016.

Namun, mantan kiper Arema FC ini mendadak menepi dari sepakbola lantaran terkena penyakit.

Dia sebenarnya sempat kembali tampil pada 2017 bersama Singo Edan, tetapi setelah hanya tampil satu pertandingan dia memutuskan untuk beristirahat dari dunia sepakbola sampai sekarang.

Hansamu merupakan jebolan timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri yang menjuarai Piala AFF U-19 2013.

Pada final Piala AFF 2016 kontra Thailand, bek ini mencetak gol kemenangan untuk Indonesia di leg pertama. Sekarang Hansamu bermain untuk Bhayangkara FC.

Meski tampil cukup tangguh, dia tak mendapatkan tempat di timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong untuk Piala AFF edisi kali ini.

Piala AFF 2016 memang cukup pahit bagi Fachrudin, tapi dia sukses mencatatkan gol debutnya untuk timnas senior di ajang tersebut.

Pemain yang sekarang membela Madura United ini juga menjadi andalan di lini belakang timnas era STY, dengan dia juga menjadi pilihan utama sang pelatih di Piala AFF 2020. Dan Fachrudin tentu saja mengusung ambisi untuk balas dendam setelah mimpinya untuk membawa Indonesia juara pada 2016 silam harus dihancurkan oleh Thailand.

Posisi bek kanan di Piala AFF 2016 menjadi milik Beny Wahyudi, dengan dia selalu turun sebagai starter sejak fase grup hingga partai final.

Dia turut membantu PSM Makassar menjuarai Piala Indonesia 2018 sebelum membawa PSIM Yogyakarta mencapai semi-final Liga 2 musim ini, di mana Laskar Mataram takluk di tangan RANS Cilegon dan akan bertarung melawan Dewa United untuk mendapatkan satu tiket tersisa untuk promosi ke Liga 1 musim depan.

Penampilan Lestaluhu sebenarnya sangat solid di leg pertama, tetapi siapa yang tidak ingat dengan aksinya di akhir pertandingan leg kedua? Menendang bola ke arah bench pemain Thailand...kemudian dikartu merah.

Baru-baru ini dia sukses membantu Persis Solo menembus final Liga 2, dan akan berhadapan dengan RANS Cilegon di partai penentuan, Kamis (30/12) WIB.

Pesepakbola yang juga tercatat sebagai anggota TNI ini sempat meniti karier di Belgia bersama CS Vise pada 2013. Tetapi dia bertahan satu musim saja dan hanya bermain dua kali di sana sebelum menerima pinangan Persebaya 1927.

Di gelaran Liga 1 musim ini, Manahati masih setia membela Persikabo 1976 sejak 2015 lalu (awalnya bernama PS TNI).

Bersama Manahati, Bayu sukses mengawal lini tengah Indonesia dan membuat Thailand kewalahan di final, tetapi solidnya duo tersebut mampu dimentahkan oleh Gajah Putih di leg kedua.

Di Liga 1 musim ini, Bayu membela Barito Putera dan masih berjuang untuk menjauh dari zona degradasi.

Setelah dinaturalisasi Lilipaly baru melakoni debutnya di kompetisi resmi bersama timnas Indonesia pada Piala AFF 2016. Pemain yang menimba ilmu di akademi FC Utrecht ini sempat membela Persija Jakarta pada 2014 sebelum masa kerjanya diputus enam bulan kemudian.

Sejak 2017, gelandang ini masih setia bermain untuk Bali United setelah kontraknya tak diperpanjang oleh klub Belanda SC Cambuur.

Pesona Andik terlihat sejak masuk ke timnas U-21 dan U-23, di mana dia mengantarkan tim Garuda menjadi runner-up di masing-masing Piala Hassanal Bolkiah, SEA Games (2011 dan 2013) dan Islamic Solidarity Games (2013). Selain itu, winger lincah ini juga masuk ke dalam Sebelas Asia Terbaik U-23 versi Goal.com pada 2011.

Awalnya dia disorot saat berkesempatan untuk tukar jersey dengan legenda Inggris David Beckham pada 2011, ketika LA Galaxy melakoni laga bersahabatan melawan Indonesia Selection.

Andik juga sempat meraih kesuksesan bersama Selangor FA, di mana dia berhasil memenangkan Piala Malaysia 2015. Kini pemain kelahiran Jember tersebut bermain untuk Bhayangkara FC.

Pemain asal Ternate ini sangat setia kepada Barito Putera, dengan dia berada di Laskar Antasari sejak 2013 - meski sempat satu tahun hijrah ke Pusamania Borneo sebelum kembali lagi ke klub Banjarmasin.

Pada leg pertama final Piala AFF 2016 melawan Thailand, Rizky mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan kerasnya dari luar kotak penalti, dengan gol tersebut membuat semangat juang skuad Garuda kembali naik.

Pemain veteran asal Sorong ini jelas menjadi salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Saudara kandung dari Ortizan dan Nehemia Solossa ini telah menembus timnas senior saat berusia 18 tahun, di mana dia masuk ke dalam skuad asuhan Peter White untuk Piala Tiger 2004, setelah mampu tampil impresif selama gelaran PON 2004 di Sumatra Selatan bersama Provinsi Papua.

Setelah itu dia langsung membela Persipura dan meraih kesuksesan di sana baik secara klub ataupun individu. Sekarang dia bermain untuk Borneo FC setelah dicoret dari tim Mutiara Hitam karena tindakan indisipliner.