Drama Liga Champions: Gol Salto Federico Gatti & Aksi Heroik Francisco Conceicao Dibuyarkan Mantan Pemain, Juventus Ditahan Imbang Villarreal 2-2

Villarreal memulai laga dengan sangat agresif dan berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-18. Nicolas Pepe menusuk dari sisi kanan sebelum mengirimkan umpan terobosan cerdas kepada Georges Mikautadze, yang dengan tenang menaklukkan kiper Mattia Perin melalui tembakan mendatar ke sudut bawah gawang.

Juventus merespons setelah jeda babak kedua berkat dampak instan dari pemain pengganti, Francisco Conceicao. Setelah menciptakan peluang emas yang disia-siakan oleh Jonathan David, Bianconeri akhirnya menyamakan kedudukan melalui gol akrobatik. Federico Gatti menyambut bola di kotak penalti dengan sebuah tendangan salto yang menghujam deras ke gawang Villarreal.

Momentum berpihak pada Juventus saat Conceicao mencatatkan namanya di papan skor. Ia berhasil memotong operan lawan, berlari sendirian menuju gawang, dan dengan dingin menaklukkan kiper Arnau Tenas. Namun, kemenangan yang sudah di depan mata sirna pada menit ke-90 saat Renato Veiga, yang dipinjamkan ke Juve musim lalu, mencetak gol penyama kedudukan melalui sundulan keras dari situasi sepak pojok.

Hasil imbang ini memperpanjang catatan kurang memuaskan Juventus. Si Nyonya Tua kini hanya meraih dua kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir mereka di Liga Champions (5 imbang, 3 kalah) dan telah mencatatkan empat hasil imbang berturut-turut di semua kompetisi yang mereka ikuti.

Meskipun gagal menang, penampilan Conceicao menjadi sorotan utama. Masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, ia terbukti menjadi substitusi yang inspirasional. Conceicao terus-menerus merepotkan pertahanan Villarreal, terlibat langsung dalam dua gol timnya, dan hampir menciptakan lebih banyak peluang berbahaya.

Kisah dalam pertandingan ini juga diwarnai oleh drama "sang mantan". Veiga, yang menghabiskan paruh kedua musim lalu sebagai pemain pinjaman di Juventus, justru menjadi pahlawan bagi Villarreal dengan gol penyeimbang di menit akhir, menggagalkan kemenangan mantan klubnya secara menyakitkan.

Conceicao, yang menjadi bintang lapangan bagi Juventus, memuji gol salto rekan setimnya, Gatti. Menurutnya, gol spektakuler seperti itu bukanlah sebuah kebetulan. "Dia terkadang mencobanya dalam latihan, jadi sangat luar biasa dia berhasil melakukannya hari ini," ungkap Conceicao.

Meski penampilannya mengubah jalannya laga, Conceicao tetap rendah hati. Ia menegaskan bahwa kebangkitan tim di babak kedua adalah hasil kerja kolektif, bukan semata karena kehadirannya. "Saya tidak mengatakan permainan berubah karena saya masuk, tetapi karena tim memahami apa yang perlu kami perbaiki di akhir babak pertama," ujarnya kepada Prime Video.

Conceicao juga menyoroti area yang perlu ditingkatkan oleh timnya secara umum. "Kami harus berlatih sedikit lebih baik. Kami memang membaik di babak kedua tetapi tidak bisa meraih kemenangan. Kami melewatkan satu gol lagi yang seharusnya kami dapatkan, tetapi harus diakui kami melawan tim yang kuat," lanjutnya.

"Kami harus terus melangkah, tetap kuat, dan memikirkan tantangan besar berikutnya di Serie A. Kami harus terus bekerja keras jika ingin menang di Liga Champions," tutup pemain asal Portugal tersebut.

Dalam pertandingan ini, Villarreal melepaskan total 17 tembakan ke arah gawang Juventus. Jumlah ini merupakan yang terbanyak yang pernah mereka catatkan dalam satu pertandingan Liga Champions UEFA sejak menghadapi Napoli pada September 2011, di mana mereka mencatatkan 20 tembakan.

Fakta menarik lainnya datang dari pemain Juventus Lloyd Kelly. Dengan golnya ke gawang Dortmund di pertandingan pertama, ia menjadi pemain Inggris pertama yang berhasil mencetak gol sekaligus memberikan assist untuk Juventus dalam satu musim kompetisi Liga Champions UEFA.

Gol Georges Mikautadze ke gawang Juventus menjadi gol pertama Villarreal di ajang Liga Champions UEFA sejak Francis Coquelin menjebol gawang Liverpool pada laga leg kedua semi-final bulan Mei 2022.

UEFA

Setelah pertandingan ini, Villarreal akan menghadapi tantangan berat lainnya di Liga Champions. Mereka akan menjamu Manchester City pada 21 Oktober mendatang.

Sementara itu, Juventus juga akan melakoni laga tandang yang tak kalah sulit. Skuad Bianconeri akan terbang ke Spanyol untuk menghadapi raksasa LaLiga, Real Madrid, satu hari setelahnya, yaitu pada 22 Oktober.

Kedua pertandingan tersebut akan menjadi krusial bagi Villarreal dan Juventus dalam upaya mereka untuk lolos dari fase liga dan melanjutkan perjalanan mereka di kompetisi paling bergengsi di Eropa ini.