Norwegia Selangkah Menuju Piala Dunia 2026! Erling Haaland Cetak Hat-trick, Pecahkan Rekor Harry Kane & Hancurkan Israel

Haaland sekali lagi membuktikan mengapa ia dianggap sebagai salah satu penyerang paling mematikan di dunia saat ini. Ia menjadi bintang utama dalam kemenangan telak Norwegia atas Israel dengan berhasil mencetak tiga gol atau hat-trick yang spektakuler.

Meski mengawali pertandingan dengan sedikit nasib sial, di mana dua tendangan penaltinya di lima menit pertama secara luar biasa berhasil digagalkan oleh kiper Israel Daniel Peretz, mentalitas sang predator sama sekali tidak goyah dan ia tetap tampil tajam.

Gol pertamanya ia cetak melalui sebuah penyelesaian akhir kaki kanan yang rapi dan terukur. Gol keduanya tercipta melalui sebuah "sundulan menjulang" yang telah menjadi ciri khasnya, sebelum ia melengkapi hat-trick-nya dengan sebuah sundulan cerdas lainnya di tiang jauh.

Ini adalah hat-trick keenam yang berhasil ia cetak untuk tim nasional Norwegia, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa bagi seorang pemain yang baru berusia 25 tahun. Performanya yang tanpa cela ini menjadi faktor penentu utama di balik kemenangan penting timnya.

Selain berhasil mencetak hat-trick yang membawa timnya meraih kemenangan, laga di Oslo ini juga menjadi malam pemecahan rekor yang bersejarah bagi Haaland. Ia sekali lagi berhasil mengukir namanya dengan tinta emas dalam buku sejarah sepakbola internasional.

Dengan tambahan tiga golnya, ia kini telah berhasil mengoleksi total 51 gol hanya dalam 46 penampilan untuk Norwegia. Dengan pencapaian ini, ia secara resmi menjadi pemain tercepat dalam sejarah sepakbola pria yang berhasil mencapai 50 gol (atau lebih) untuk negaranya.

Rekor sebelumnya dipegang oleh kapten tim nasional Inggris, Harry Kane, yang membutuhkan 71 pertandingan untuk bisa mencapai tonggak 50 gol. Haaland berhasil melakukannya 25 pertandingan lebih cepat, sebuah statistik yang menunjukkan betapa fenomenalnya ketajaman yang ia miliki di depan gawang.

Ia kini juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sementara di seluruh Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa dengan torehan 12 gol, yang semakin menegaskan statusnya sebagai predator paling berbahaya di benua biru saat ini.

Pertandingan antara Norwegia dan Israel ini tidak dapat dipisahkan dari konteks politik yang melingkupinya. Laga ini digelar di bawah bayang-bayang ketegangan yang kental terkait dengan konflik yang sedang berlangsung di Gaza, yang membuat suasana di sekitar stadion menjadi sangat panas.

Sebelum pertandingan dimulai, sebuah demonstrasi besar pro-Palestina digelar di pusat kota Oslo. Para demonstran kemudian melakukan aksi berjalan kaki menuju Stadion Ullevaal, menyuarakan tuntutan mereka agar Israel segera dilarang dari semua kompetisi sepakbola internasional.

Tuntutan ini sejalan dengan seruan yang sebelumnya telah dilontarkan oleh presiden Federasi Sepakbola Norwegia (NFF), Lise Klaveness, dan juga diperkuat oleh laporan dari komisi PBB pada bulan lalu yang menuduh Israel telah melakukan genosida.

Di dalam stadion, meski kapasitas penonton telah dikurangi dan tingkat keamanan diperketat secara maksimal, para penggemar tetap berhasil menyuarakan protes mereka. Sebuah bendera Palestina berukuran raksasa berhasil dibentangkan di tribun sesaat setelah kick-off, sebuah aksi yang berpotensi membuat UEFA menjatuhkan sanksi.

Kemenangan telak yang diraih atas Israel ini menempatkan Norwegia dalam posisi yang sangat menguntungkan untuk bisa mengakhiri penantian panjang mereka dan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Mereka kini berdiri kokoh di puncak klasemen sementara Grup I.

Tim asuhan Ståle Solbakken kini berhasil mengoleksi keunggulan signifikan sebesar enam poin atas peringkat kedua grup, Italia. Meski timnas Italia masih memiliki sisa satu pertandingan lebih banyak, keunggulan ini memberikan bantalan yang sangat nyaman bagi Norwegia.

Ini adalah sebuah kesempatan emas bagi Norwegia untuk bisa kembali ke panggung akbar sepakbola dunia. Mereka sangat berambisi untuk bisa lolos ke turnamen internasional besar pertama mereka sejak Euro 2000, dan Piala Dunia pertama mereka sejak edisi 1998 di Prancis.

Dengan hanya juara grup yang dipastikan akan lolos secara otomatis, dua pertandingan sisa yang akan mereka hadapi, yaitu melawan Estonia di kandang dan laga tandang berat melawan Italia, akan menjadi penentu akhir dari nasib impian mereka selama lebih dari dua dekade.

Selain aksi gemilang hat-trick dari Haaland dan drama politik yang melingkupinya, pertandingan ini juga diwarnai oleh serangkaian momen aneh dan tidak biasa yang terjadi di atas lapangan. Salah satu yang paling menonjol adalah dua kegagalan penalti Haaland hanya dalam lima menit pertama.

Penalti pertamanya berhasil ditepis oleh kiper Israel, namun wasit memerintahkan agar tendangan tersebut diulang karena ada pemain yang masuk ke dalam kotak penalti terlalu cepat. Secara luar biasa, eksekusi kedua dari Haaland pun kembali berhasil digagalkan secara heroik oleh kiper Peretz.

Keanehan berlanjut saat gol pembuka Norwegia justru datang dari bunuh diri yang dilakukan oleh pemain Israel Anan Khalaili. Tidak berhenti di situ, gol ketiga Norwegia juga tercipta dengan cara yang "lucu," di mana sapuan dari kiper Peretz justru membentur rekan setimnya sendiri, Idan Nachmias, dan bola memantul masuk ke dalam gawang.

Serangkaian momen aneh ini — mulai dari dua penyelamatan penalti yang heroik dari satu kiper hingga dua gol bunuh diri yang konyol dari tim lawan — menambah bumbu drama pada sebuah malam yang sudah dipenuhi oleh ketegangan, baik di dalam maupun di luar lapangan hijau di kota Oslo.