Graham Arnold: Kami Harus Buktikan Peringkat Irak Memang Lebih Baik Dibanding Arab Saudi & Indonesia

Pelatih Irak Graham Arnold merasa senang dengan hasil undian putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang mempertemukan mereka dengan timnas Indonesia dan Arab Saudi. Arnold menyatakan Irak memiliki posisi lebih baik di peringkat FIFA dibandingkan kedua pesaingnya tersebut, dan sudah sepantasnya merebut tiket otomatis ke Piala Dunia.

Berdasarkan peringkat terbaru FIFA, Irak menduduki peringkat ke-58, satu tangga di atas Arab Saudi. Sementara Indonesia menempati posisi 118. Irak memiliki rekor buruk dalam dua pertemuan terakhir di Piala Teluk, yakni pada 2023 dan 2024, karena mereka menelan kekalahan. Sedangkan di putaran dua kualifikasi, Irak menaklukkan Indonesia dua kali.

“Saya sangat senang dan antusias dengan hasil undian ini. Kami akan sepenuhnya fokus, termotivasi, dan siap menghadapi pertandingan playoff Asia. Seperti yang selalu saya katakan, saya tidak peduli siapa yang akan kami hadapi, atau di mana kami akan bermain, karena fokus kami hanya mempersiapkan diri untuk menang. Saya memiliki pengalaman luas melawan tim nasional Arab Saudi dan Indonesia,” tutur Arnold.

“Saya tahu kekuatan mereka, tetapi saya juga tahu kelemahan mereka. Namun, kami adalah Irak, negara yang sangat bangga dengan peringkat FIFA yang lebih tinggi dari Arab Saudi dan Indonesia, dan kami perlu membuktikannya.”

“Dengan keyakinan kepada para pemain, mereka akan berada dalam performa puncak ketika kami menjalani pertandingan playoff krusial di bulan Oktober, baik secara fisik maupun mental, siap untuk menang.”

“Saya sangat yakin inilah saatnya bagi kami, dan kami akan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan impian jutaan rakyat Irak.”

Sebelum melakoni pertandingan putaran empat, Irak terlebih dulu tampil di turnamen Piala Raja di Thailand pada September yang diikuti tim tuan rumah, Fiji, dan Hong Kong. Awalnnya Irak mmenolak ambil bagian, karena Arab Saudi juga tampil sebagai peserta. Namun ketika Arab Saudi menyatakan mundur, Irak akhirnya memutuskan menjadi peserta.