Gavi MURKA! Minta Barcelona Jual Rekan Satu Timnya Setelah Hampir BAKU HANTAM

Perseteruan antara Gavi dan Fermin Lopez dikabarkan bermula dari ketegangan antara pasangan masing-masing. Kekasih Gavi dan Fermin dikabarkan tak pernah akur, dan ketegangan itu akhirnya merembet ke hubungan kedua pemain.

Puncaknya terjadi setelah ulang tahun Gavi yang ke-21 pada 5 Agustus lalu, di mana Fermin tak memberi ucapan atau mengirim pesan apa pun. Namun, bom sebenarnya datang pada 6 Agustus malam waktu setempat, ketika Fermin mengunggah foto hitam-putih dirinya berlutut merayakan gol di Instagram, disusul pesan pedas penuh sindiran beberapa menit kemudian.

Ia menulis: "Orang jahat tak pernah menang, begitu pula mereka yang pura-pura tak melihat, maupun mereka yang menjadikan pengkhianatan sebagai jalan hidup dan pengecut sebagai panji mereka. Ini hanya soal waktu. Mereka kalah setiap hari karena riasan yang mereka kenakan setiap pagi, cepat atau lambat, akan memudar, dan akhirnya memperlihatkan jati diri mereka yang sebenarnya."

Persahabatan yang begitu erat bak ikatan persaudaraan itu kini hancur lebur dan, menurut laporan SPORT, hubungan keduanya sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Setelah perselisihan, Gavi yang masih berang diklaim langsung menemui Alejandro Echevarria—penasihat presiden yang berpengaruh di ruang ganti Barca—dan meminta agar Fermin dimasukkan ke dalam daftar jual. Kabar permintaan Gavi itu dengan cepat sampai ke telinga Fermin, dan diyakini menjadi pemicu unggahan sindiran di media sosialnya.

SPORT mengklaim satu-satunya sosok yang mungkin mampu mendamaikan keduanya adalah sang manajer, Hansi Flick. Pelatih asal Jerman itu didesak untuk mempertemukan mereka, menghentikan perselisihan di antara keduanya, juga mencegah konflik ini merusak harmoni tim.

Barcelona menghargai ketekunan serta kemampuan teknis Fermin sebagai pemain. Namun, seorang narasumber telah memberitahu jurnalis COPE Helena Condis bahwa meski Fermin belum resmi masuk daftar jual, para petinggi Barca sadar ia adalah satu dari sedikit pemain yang bisa menghasilkan dana transfer cukup besar. Mengingat Barca sedang dalam tekanan untuk menggalang dana guna melancarkan urusan transfer musim panas, ide melepas Fermin menjadi opsi yang amat menggoda—apalagi jika ada tawaran besar yang masuk.

Fermin sendiri menolak disingkirkan. Sebagai pemain jebolan La Masia, ia bersikeras ingin bertahan, berjuang mempertahankan tempatnya, dan membuktikan dirinya kepada Flick. Blaugran tak memaksanya pergi, tapi pesannya jelas: jika ada tawaran yang cukup untuk mendanai rencana transfer besar mereka, pintu keluar bisa terbuka.