11 Fakta Unik Tentang Rekrutan Termahal Arsenal Declan Rice

Lahir di London dan dibesarkan di Kingston upon Thames, Rice masuk ke akademi Chelsea pada 2006 saat dia berusia tujuh tahun. Tetapi, ketika menginjak usia remaja, ia memutuskan untuk pindah ke West Ham pada 2013 dan meningkatkan kemampuannya bersama The Hammers.

Melakoni laga debutnya untuk tim senior West Ham pada 2017, Rice butuh waktu lama untuk bisa mencetak gol perdananya di level profesional.

Tetapi, gol debutnya terasa sangat spesial, karena ia mencatatkan namanya di papan skor ketika menghadapi Arsenal pada pekan ke-22 Liga Primer 2018/19, di mana ia mencetak satu-satunya gol di laga itu dalam kemenangan 1-0 timnya atas Meriam London.

Di masa lalu, Rice memang menyebutkan bahwa Sergio Busquets, N'Golo Kante, Patrick Vieira dan Yaya Toure adalah pemain yang dia idolakan. Tetapi, pada 2019, ia mengungkapkan bahwa dia menyukai cara bermain Jorginho. Dan kini, dia akan bermain dengan idolanya di Arsenal.

"Saya selalu belajar, mengamati permainan saya sendiri dan semacamnya. Saya menyukai Jorginho, cara dia bermain dan mengumpang. Ada hal-hal yang bisa saya tambahkan ke permainan saya," ucapnya.

Sebenarnya ini bukan 'klenik', tetapi Rice selalu makan makanan yang sama sebelum pertandingan. Dia harus makan ikan bass dan nasi sebelum laga untuk meningkatkan kekuatan dan kepercayaan dirinya.

Di West Ham, Rice mengenakan nomor punggung yang tidak umum, yakni 41. Dan dia tetap memilih nomor punggung tersebut di Arsenal. Apa alasannya? Rice mengakui bahwa tidak ada alasan khusus di balik No.41, itu adalah nomor yang diberikan kepadanya oleh seorang kitman ketika dia masih berada di akademi The Hammers.

Dan dia merasa perkembangannya akan terhambat jika mengganti nomor punggungnya, oleh sebab itu, Rice selalu menganakan No.41.

Setelah bermain di setiap pertandingan pada musim 2019/20, Rice bergabung dalam daftar eksklusif pemain U-21 yang mencapai rekor tersebut. Frank Lampard, Wayne Rooney dan Gary Kelly adalah tiga pendahulunya. Dia juga memainkan lebih dari 50 pertandingan berturut-turut antara 2021 dan 2023.

Tak dapat dipungkiri bahwa kepergian Rice membuat West Ham sangat sedih, tetapi tak perlu diperdebatkan lagi bahwa dia adalah legenda The Hammers - karena dia adalah salah satu dari tiga kapten klub yang mengangkat trofi major setelah Bobby Moore dan Billy Bonds.

Penampilan inspiratif Rice selama berseragam West Ham membuatnya menjadi idola para penggemar. Puncaknya, dia merengkuh penghargaan Hammer of the Year 2019/20, dan pada 2021/22 dia kembali memenangkannya.

Rice telah mewakili Republik Irlandia sejak level U-16 sampai akhirnya debut untuk timnas senior pada 2018 silam. Di tahun yang sama, pelatih tim nasional Republik Irlandia Mick McCarthy mengungkapkan bahwa Rice adalah calon kapten Irlandia di masa depan.

Tetapi, setelah mencatatkan tiga caps untuk Irlandia, Rice akhirnya memilih untuk membela tim nasional Inggris, di mana dia melakoni debutnya pada Maret 2019.

Pada September 2019 silam, Rice mengakui bahwa dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan di media sosial setelah memutuskan untuk beralih tim nasional dari Irlandia ke Inggris.

Sebagai informasi, Rice menjadi pemain pertama yang bermain untuk kedua negara tersebut sejak Jack Reynolds pada 1890-an.

Rice dikenal sebagai seorang petarung dan sangat mencintai sepakbola di lapangan, tetapi di luar lapangan dia berusaha untuk tidak berkutat di dunia sepakbola.

Di sela-sela waktunya, dia selalau menghabiskan waktunya untuk bermain golf, berjalan-jalan dengan anjingnya dan bermain video gim. Selain itu, dia juga dikenal sebagai kolektor sepatu kets.