Analisis Fabio Capello: Luka Modric Akan Bersinar Di Serie A, Tapi AC Milan Enggak Bakalan Juara

Mantan manajer AC Milan dan Inggris, Capello, memuji penandatanganan Modric tetapi memperingatkan bahwa strategi transfer klub, terutama dalam mengejar striker Victor Boniface, adalah sebuah "pertaruhan" yang dapat mencegah mereka memenangkan gelar Serie A. Capello menyatakan bahwa meskipun Modric akan "menyinari" liga, skuad tersebut kurang seimbang di area kunci.

Kritikan muncul saat Milan memasuki apa yang disebut Capello sebagai "musim penebusan" di bawah manajer yang kembali, Massimiliano Allegri, setelah mereka finis di urutan kedelapan di liga musim lalu. Dengan tidak ada sepak bola Eropa yang harus dipertaruhkan, fokus utama adalah pada Scudetto. Capello berpendapat bahwa meskipun Allegri adalah pemenang yang terbukti, klub tidak memberinya skuat dengan kaliber yang sama, terutama mempertanyakan keputusan untuk menargetkan Boniface yang rentan cedera daripada Rasmus Hojlund karena alasan keuangan.

Kritik Capello terhadap kehati-hatian finansial klub atas striker baru dipertajam oleh fakta bahwa AC Milan dilaporkan telah mendapatkan hampir €200 juta (£170 juta/$216 juta) dari penjualan pemain selama jendela transfer saat ini.

Capello menulis di La Gazzetta dello Sport: "Terlebih lagi jika seorang pemenang telah tiba di bangku cadangan, seorang pelatih dengan ide yang jelas dan yang tahu lingkungan serta yang telah menang bersama Rossoneri seperti Allegri. Max akan memulai dengan keuntungan signifikan: tanpa kompetisi Eropa, dia dan tim dapat fokus sepenuhnya pada Serie A, posisi awal yang tidak dapat dihindari mengingatkan pada Napoli asuhan Conte setahun yang lalu, dan kita semua tahu bagaimana itu berakhir. 

"Jadi, [Antonio] Conte ditempatkan dalam posisi untuk bertarung memperebutkan gelar: perekrutan yang terarah dan poros sentral yang benar-benar baru, dari [Alessandro] Buongiorno hingga [Scott] McTominay hingga [Romelu] Lukaku, penyerang tengahnya yang dijamin. Dengan Allegri, Milan harus melakukan hal yang sama, tetapi langkah-langkah untuk penyerang tengah baru tampaknya mengikuti logika yang berbeda, karena setelah negosiasi panjang dengan Hojlund, Rossoneri beralih ke Boniface, bertaruh pada penyerang berbakat secara teknis, ya, tetapi terlalu sering terpinggirkan oleh masalah fisik. Ketika saya kemudian membaca bahwa alasan di balik pilihan ini terutama bersifat finansial - kesepakatan Hojlund hanya dapat diselesaikan dengan pinjaman dengan kewajiban untuk membeli, Leverkusen akan menerima opsi untuk Boniface - saya bertanya-tanya: bukankah seharusnya klub seperti Milan, yang telah menghasilkan hampir €200 juta dari penjualan di jendela transfer ini, berinvestasi dalam penyerang tengah, yang akan bertanggung jawab mencetak gol untuk Scudetto?

"Mencoba berjudi pada peran yang begitu penting bisa menjadi berbahaya."

Dia menambahkan: "Perlu dicatat bahwa direktur olahraga [Igli] Tare telah menutup beberapa kesepakatan menarik, terutama di lini tengah. Saya tentu saja berpikir tentang Modric, seorang profesor kelas dunia yang dapat menerangi panggung Serie A bahkan pada usia 40 tahun, tetapi juga tentang Jashari dan Ricci, pemain muda berbakat dengan kredensial AC Milan."

Milan memulai kampanye Serie A mereka di kandang melawan Cremonese pada hari Sabtu, 23 Agustus. Mereka akan tanpa penyerang yang cedera, Rafael Leao, untuk pertandingan pembuka, dengan Santiago Gimenez diharapkan memimpin lini depan. Di luar lapangan, klub akan berusaha menyelesaikan kesepakatan untuk penyerang baru, dengan komentar Capello menambah sorotan terhadap langkah mereka untuk Boniface dari Bayer Leverkusen di minggu terakhir jendela transfer.