3 Jurus Jitu Erik Ten Hag Saat Manchester United Jinakkan Liverpool

Bagaimana bisa Man United membuka dua laga awal dengan kekalahan menyakitkan, terlebih sampai harus merasakan pembantaian 4-0 dari Brentford? Jawabannya, karena para pemain belum menemukan kepercayaan diri mereka di bawah rezim ten Hag.

Namun, apa yang ditampilkan tadi malam, benar-benar menunjukkan bahwa Man United kini jauh lebih matang dan berenergi. Ten Hag baru saja berhasil menanamkan mentalitas perlawanan, mentalitas bangkit, rasa ingin berjuang sampai titik darah penghabisan!

Sekarang, tinggal bagaimana para pemain menjaga mentalitas itu dan ten Hag wajib mempertahankan ritme dari kemenangan krusial ini.

Mencampakkan kapten dan topskor tim Anda musim lalu adalah sesuatu yang berat untuk dilakukan. Namun, tidak demikian dengan ten Hag.

Setelah Maguire dan Ronaldo terlibat dalam pembantaian Brentford, ten Hag melakukan perubahan mencolok di starting XI pilihannya. Sang pelatih lebih mengedepankan Anthony Martial dibanding Roanldo, yang hanya mendapatkan kesempatan tampil di lima menit terakhir.

Sementara itu, performa Maguire yang tak henti-hentinya menuai kritik, akhirnya diparkir ten Hag untuk kemudian mengakomodasi duet Raphael Varane dan Lisandro Martinez di jantung pertahanan. Fans bisa melihat sendiri hasilnya ketika duo ini menjaga pertahanan Man United.

Kengototan ten Hag terhadap anak-anak didiknya agar mencetak gol duluan atau secepat-cepatnya berjalan dengan mulus. Terbukti, ketika Sancho mencetak gol saat laga berjalan seperempat jam benar-benar mengubah arah permainan Man United.

Membentuk kepedean di awal-awal laga adalah elemen yang sangat fundamental, karena akan menguatkan karakter tim seketika. Itulah yang ditekankan ten Hag di laga ini. Praktis, momentum itu membuat Man United sukses menambah keunggulan di menit ke-53 melalui aksi Rashfrod sebelum Salah mencetak gol pelipur lara sembilan menit jelang laga tuntas.