Dijuluki Setara Lionel Messi! Jamal Musiala Jadi Sorotan Usai Jerman Tumbang Dari Slowakia

Meski diperkuat banyak bintang dalam susunan pemain Julian Nagelsmann, Jerman tampak rapuh dan terpecah sejak awal. Slowakia berhasil menemukan celah itu dan  langsung menyerang. Gol pembuka tercipta setelah Florian Wirtz dengan mudah direbut di sisi sayap. David Hancko merangsek maju ke ruang kosong, berkolaborasi dengan rekan-rekan setimnya sebelum menaklukkan Oliver Baumann yang terekspos. Gol kedua bahkan lebih berbahaya. David Strelec melewati kawalan Antonio Rudiger sebelum melepaskan tembakan keras.

Matthaus tak tinggal diam saat menganalisis dampak absennya Musiala. Membandingkannya dengan Lionel Messi, sang pemenang Piala Dunia 1990 menyatakan kepada Sky Sports Germany: "Anda tak bisa menggantikan Musiala secara langsung. Sama seperti Messi, Anda juga tak bisa. Semoga ia segera kembali."

Matthaus mengkritik keras penampilan Der Panzer pascapertandingan, menyebut penampilan pasukan Nagelsmann "mengerikan" dan menyatakan bahwa Jerman beruntung karena skornya hanya 2-0.

"Kita selalu bisa kalah 2-0, pertanyaannya adalah bagaimana caranya. Yang jauh lebih mengejutkan daripada kekalahan itu sendiri adalah caranya," ujarnya. "Cara kami bermain sangat buruk. Dan sejujurnya, hasilnya sangat memuaskan. Skornya bisa saja 4-0 atau 5-0."

"Ketika kita kalah 2-0 dan penjaga gawang tim yang kalah adalah pemain terbaik, kita tahu apa artinya itu," tambah Matthaus. "Kami punya kualitas di skuad kami. Tapi saya merasa tim Julian Nagelsmann cukup terkejut. Mereka tidak menyangka gaya bermain seperti ini. Mereka lengah oleh tekanan agresif Slowakia. Mereka bermain satu lawan satu di seluruh lapangan, dan kami sama sekali tidak bisa mengatasinya. Kami tidak pernah menemukan dan menunjukkan sikap yang tepat dalam pertandingan ini. Dan itu satu hal yang sama sekali tidak saya sukai."

Melawan Slowakia, Jerman tampil datar, mudah ditebak, dan tak mampu mengatasi tekanan. Bagi Nagelsmann, tugasnya kini lebih dari sekadar mengamankan poin. Ia harus menemukan cara untuk membangun kembali kepercayaan diri, mempertajam sikap, dan menutup celah-celah mencolok yang dieksploitasi Slowakia dengan begitu kejam. Dengan kunjungan Irlandia Utara awal pekan depan, tekanan berat berada di pundak Die Mannschaft untuk merespons.