Declan Rice & Dana Ekstra £70m: Keuntungan Arsenal Di Liga Champions

Sebelum kita membahas apa yang akan didapat Arsenal dalam hal keuangan dan pembangunan skuad dengan kembalinya mereka ke Liga Champions, hal pertama yang harus dikatakan adalah ini akan mengakhiri penantian panjang dan sulit bagi klub.

Sudah enam tahun sejak Arsenal terakhir ada di kompetisi paling bergengsi di Eropa. Untuk klub yang sudah lama terbiasa beraksi di kasta teratas, itu sangat sulit untuk dihadapi.

Fans harus mengalami beberapa momen yang cukup menyedihkan di Liga Europa, termasuk dibikin malu oleh Chelsea di Baku pada final 2018/19, dan kekecewaan yang didapat dari Olympiacos, Sporting CP dan Villarreal.

Jadi untuk dapat melupakan periode itu, dan kembali berjalan menuju Stadion Emirates pada malam pertandingan Liga Champions akan sangat besar bagi semua orang yang berkaitan dengan klub. Itu juga akan menjadi simbol nyata seberapa jauh mereka telah datang dalam waktu sesingkat itu.

Belum lama ini Arsenal berada di posisi terbawah Liga Primer setelah awal musim terburuk dalam sejarah klub. Kini mereka bisa segera mulai mempersiapkan diri untuk kembali ke kompetisi klub terbesar di dalam game tersebut.

Ini akan menjadi momen yang sangat spesial ketika anthem Liga Champions dikumandangkan di Stadion Emirates untuk pertama kalinya musim depan.

Jelas ini menjadi hal paling besar untuk Arsenal, dan pemilik klub, Kroenke Sports & Entertainment (KSE).

Mereka harus beroperasi tanpa jumlah uang besar dari Liga Champions sejak 2017. Meski mereka masih bisa menghabiskan banyak uang selama periode itu, tambahan dana yang dihasilkan akan sangat disambut baik.

Perbedaan antara apa yang ditawarkan di Liga Champions dan Liga Europa sangat besar. Angka UEFA untuk musim 2021-22 menunjukkan lebih dari £1,76 miliar pendapatan dibagi antara klub yang terlibat di Liga Champions. Itu turun menjadi £409 juta ($509 juta) di Liga Europa.

Ketika Arsenal mencapai final Liga Europa pada tahun 2019, dan dikalahkan Chelsea, mereka hanya menerima total pendapatan £32 juta dari kompetisi tersebut. Chelsea, sebagai pemenang, menerima £39 juta.

Bandingkan dengan musim lalu di Liga Champions, ketika Chelsea mengantongi lebih dari £80 juta untuk mencapai perempat-final, dan ini menunjukkan betapa besar perbedaannya.

Sementara itu Manchester United, yang memuncaki grup mereka, tetapi kemudian disingkirkan Atletico Madrid di babak 16 besar, masih menerima sekitar £68,5 juta ($85 juta). Itulah yang akan ditawarkan ke Arsenal pada musim depan.

Uang banyak akan mendatangkan kesempatan besar di bursa transfer. Arsenal masih bisa belanja dengan baik sejak 2017, tapi tambahan dana yang masuk ke kas klub tentunya sangat membantu ketika ingin melanjutkan pembangunan kembali skuad yang telah dilakukan Arteta dan Edu.

Fokus musim panas ini adalah menambah kualitas sesungguhnya bagi Arsenal untuk merekrut pemain yang mereka yakini dapat memberikan dampak langsung pada skuad.

Declan Rice adalah target prioritas, dan diharapkan Arsenal akan berusaha keras untuk mengalahkan persaingan dari Chelsea untuk mendapatkan kapten West Ham United itu.

Mendapatkan tanda tangan pemain seperti Rice akan terasa hampir mustahil di Arsenal beberapa waktu lalu, mengingat label harga dan level persaingan klub dalam menggaet pemain internasional Inggris itu.

Tapi perjalanan yang telah mereka lalui, dan dengan Liga Champions di depan mata, sekarang menjadi kemungkinan yang sangat berbeda.

Merekrut pemain sekelas Rice, Anda harus mempuyai penawaran yang menarik. Arsenal memang selalu mampu melakukan itu. Tetapi dengan kemampuan menawarkan bertarung di Liga Champions, mengangkatnya ke level yang lebih tinggi.

Setiap pemain top ingin bermain di kompetisi elite Eropa. Jika Anda tidak bisa menawarkan itu, terutama jika Anda bertarung dengan klub rival yang juga mempunyai kemampuan finansial, Anda selalu tidak diuntungkan dalam hal negosiasi.

Jadi, kemampuan Arsenal dengan iming-iming Liga Champions hanya akan membuat segala sesuatunya lebih mudah untuk mendaratkan target prioritas mereka, sesuatu yang sulit mereka lakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Bukan hanya mendatangkan pemai baru, tetapi juga kemampuan mempertahankan pemain yang sudah dimiliki klub.

Bukayo Saka, misalnya, sangat ingin memulai karir di Liga Champions, dan dia sekarang bisa melakukannya di Arsenal. Pemuncak klasemen sementara Liga Primer ini telah melakukan pembicaraan kontrak dengan Saka, dan diyakini telah terjadi kesepakatan prinsipiel yang disepakati dengan pemain sayap itu.

Kemampuan menawarkan Liga Champions ke Saka pada musim depan akan menjadi kunci untuk meyakinkannya bertahan di London utara dibandingkan mencari di tempat lain untuk langkah selanjutnya dalam karier sang pemain.

Hal yang sama juga berlaku untuk William Saliba. Sementara pemain seperti Martin Odegaard, Aaron Ramsdale dan Ben White semuanya harus segera diberikan kontrak baru.

Kesuksesan Arsenal akan membuat klub-klub top dari seluruh Eropa melihat nama-nama bintang mereka, sehingga akan jauh lebih mudah menjauhkan mereka dari para rival dengan menawarkan Liga Champions di Emirates.

Pertandingan Kamis malam yang ditakuti. Ini menjadi masalah terus menerus bagi Arsenal sejak mereka turun di Liga Europa.

Mereka harus menyeimbangkan antara pertandingan itu, perjalanan panjang melintasi Eropa, dan laga di Liga Primer yang sangat menuntut pada akhir pekan. Itu sama sekali tidak pernah mudah.

Jadi akan sangat melegakan, untuk saat ini, karena klub hanya dapat fokus pada pertandingan Selasa atau Rabu malam yang lebih tradisional.

Itu seharusnya membuat beban kerja pertandingan sedikit lebih mudah untuk ditangani Arteta ketika mengelola pasukannya, sesuatu yang akan sangat penting di tengah tuntutan bersaing di kompetisi top Eropa.