Beraksi Ala Mourinho, Bos Chelsea Enzo Maresca Resmi DIHUKUM!

Dihimpit situasi kritis yang bisa membuat Chelsea tanpa kemenangan dalam empat laga Liga Primer Inggris beruntun, remaja sensasional Estevao Willian muncul sebagai penyelamat dalam kemenangan dramatis atas Liverpool pada 4 Oktober lalu. Wonderkid Brasil itu mencetak gol perdananya untuk The Blues dengan menyambar bola di tiang jauh pada menit ke-90+5, memastikan Chelsea menang 2-1. Gol tersebut praktis memicu ledakan euforia luar biasa di Stamford Bridge, dan Enzo Maresca yang terbawa suasana langsung berlari kencang menuju tepi lapangan untuk memeluk para pemainnya di dekat bendera sudut.

Aksi Maresca itu sontak mengingatkan publik pada selebrasi ikonik Jose Mourinho saat menghadapi Manchester United pada 2004 silam, ketika pelatih asal Portugal itu—kala masih menangani Porto—berlari kencang di sepanjang pinggir lapangan Old Trafford merayakan gol telat Costinha di babak 16 besar Liga Champions. Laga tersebut berakhir 1-1 dan Porto unggul agregat 3-2 atas tim asuhan Sir Alex Ferguson, sebelum akhirnya Porto menjuarai Liga Champions musim itu.

Tak lama kemudian, Mourinho ditunjuk sebagai pelatih Chelsea untuk pertama kalinya pada musim panas 2004, langsung mempersembahkan gelar Liga Primer Inggris dan Piala Liga pada musim debutnya di 2004/05. Setelah pergi pada 2007, ia kembali melatih Chelsea pada periode 2013 hingga 2015, kembali mengawinkan gelar Liga Primer Inggris dengan Piala Liga.

Namun, setelah menirukan gaya Mourinho dengan berlari di pinggir lapangan untuk merayakan bersama para pemain di depan suporter Chelsea melawan Liverpool, Maresca diusir keluar lapangan oleh wasit Anthony Taylor akibat menerima kartu kuning kedua, setelah sebelumnya sudah mendapat peringatan karena protes.

FA kini telah mengonfirmasi sanksi untuk pelatih asal Italia itu melalui pernyataan resmi: “Enzo Maresca dijatuhi larangan mendampingi tim selama satu pertandingan serta denda £8.000 atas pelanggaran disiplin dalam laga Liga Primer Inggris antara Chelsea dan Liverpool pada Sabtu, 4 Oktober. Sang manajer dituduh bertindak secara tidak pantas dan/atau menggunakan kata-kata serta perilaku yang kasar dan/atau menghina selama pertandingan, yang berujung pada pengusirannya sekitar menit ke-96. Enzo Maresca kemudian mengakui dakwaan tersebut dan menerima hukuman standar yang berlaku.”

Setelah pertandingan tersebut, Maresca menolak bersikap kritis terhadap dirinya sendiri karena dianggap terlalu terbawa suasana. Ia bersikeras bahwa selebrasi itu merupakan reaksi “naluriah” atas keberhasilan Chelsea meraih kemenangan dramatis di bawah kepemimpinannya.

Dalam pernyataan yang dikutip Gianluca Di Marzio, Maresca berkata dalam acara Trento Sports Festival: “Itu momen yang sangat emosional (melawan Liverpool). Ini musim kedua saya di Chelsea dan itu pertama kalinya kami menang di kandang pada menit terakhir. Kartu merah? [Saya sudah bilang] berkali-kali, sepakbola adalah soal gairah, naluri. Saya mungkin tidak punya waktu untuk berpikir. Itu reaksi naluriah, tapi menurut saya sih worth it.”

Maresca kini dipastikan tidak akan berada di pinggir lapangan saat Chelsea bertandang ke markas Nottingham Forest, Sabtu (18/10) di ajang Liga Primer Inggris. Pasukan Maresca akan menuju City Ground dengan ambisi melanjutkan momentum kemenangan atas Liverpool, menghadapi tim yang belum meraih satu pun kemenangan dalam tujuh laga pertama di bawah pelatih anyar Ange Postecoglou.

Setelah itu, The Blues akan menjamu Ajax dalam laga Liga Champions, Kamis (23/10) dini hari WIB. Usai kalah dari Bayern Munich pada laga pembuka fase liga, Chelsea bangkit dengan mengalahkan Benfica 1-0. Laga itu menjadi momen kembalinya Mourinho, yang kini menukangi Benfica, ke Stamford Bridge dalam suasana penuh nostalgia.