DAFTAR JUARA Liga Inggris (1888-2024)

Foden & Rodri Bantu City Ukir Sejarah BESAR!

Oh, Arsenal! Comeback Dramatis Tak Pernah Terasa Sehambar Ini

VIDEO: Klopp Teriakkan Nama Slot, Jadi Suksesornya Di Liverpool?

Jadwal Siaran Langsung TV Hari Ini

Tiba-Tiba Banget! Bukan Ke Arab Atau MLS, Varane Justru Condong Hijrah Ke Meksiko

Man City Juara, SEJARAH BESAR Tercipta!

'Tidak, Tidak, Tidak!' - Gary Lineker Respons Sikap FIFA 

Modric & Kroos Bertahan! Madrid Perpanjang Kontrak Duo Gelandang

Neuer & Muller Bantah Klaim Mereka Meminta Tuchel Bertahan

Skuad Italia Di Euro 2024: Siapa Saja Yang Akan Terpilih?

Klopp Bela Owner Liverpool Yang Terkenal MEDIT

Terbanyak Dibaca

Article continues belowArticle continues belowArticle continues below<ul><li>Ranger sempat bersinar di Newcastle</li><li>Berakhir di Championship dan League One</li><li>Bilang mestinya dia bisa seperti Haaland</li></ul><script type="application/json" data-placement="fcplayer-semantic">{"type":"fcplayer-semantic","data":{"embedCode":"//cdn.fcp.codes/embed-code-template/embed-code-template.js#SEMANTIC_195d423a-264e-42d8-b539-0b0d972f2d05"}}</script>

Calon Pemain Nganggur Ini Merasa Dirinya Seharusnya Bisa Seperti Erling Haaland

FA Cup

Manchester City

Manchester United

Nile Ranger membuat namanya terkenal sebagai pemain muda yang menjanjikan ketika ia masuk ke tim utama Newcastle United pada usia 18 tahun, musim di mana mereka mendapatkan promosi ke Liga Primer Inggris.Namun kariernya tidak berjalan sesuai harapannya, dan dia akhirnya dipinjamkan ke Championship bersama Barnsley selama setengah musim dan kemudian menghabiskan sisa musim di League One bersama Sheffield Wednesday.Sejak itu, dia bermain untuk Swindon, Blackpool, Southend, Spalding dan Boreham Wood.

APA YANG TERJADI?

Penyerang tersebut, yang kini berusia 32 tahun, mengatakan bahwa ia memiliki bakat untuk mencapai puncak permainan dan merasa ia memiliki banyak kesamaan dengan bintang Manchester City, Erling Haaland, yang mencetak 52 gol untuk membantu tim asuhan Pep Guardiola meraih treble Eropa dan Inggris musim lalu.Namun, Ranger mengakui perilakunya dan penolakan untuk mendengarkan nasihat yang diberikan di awal kariernya telah menghambatnya.

KARENA KELAKUKAN

“Perlu ada film tentang hidup saya karena ini nyata, menarik,” katanya kepada The Athletic."Ada pemain yang mendatangi saya dan berkata: 'Apa yang terjadi? Ada apa denganmu? Dengan bakatmu, apa yang kamu lakukan?' Saya membereskan tempat tidur dan sekarang saya harus berbaring di dalamnya. Saya merasa frustrasi. Saya tahu apa yang saya bisa lakukan tetapi ini lebih dalam dari itu karena saya memiliki begitu banyak peluang. Saya tidak menuruti saran tersebut."Saya seharusnya berada di posisi minimum Championship saat ini. Saya seharusnya tidak mengalami masalah tetapi saya tidak mendengarkan. Jika saya menambahkan nutrisi pada permainan dan perilaku saya, saya adalah Haaland. Namun saya tidak mau mendengarkan. Saya pikir saya tahu semuanya."Dia melanjutkan: "Setiap klub yang saya bela, bahkan ketika saya sudah dewasa, ibu saya harus datang - karena mereka menghormatinya - untuk melihat apakah klub itu bisa berfungsi sebagai kesempatan terakhir. Dia adalah pelatih hidup saya, dia adalah pelatih hidup saya. Mungkin kecewa jauh di lubuk hati saya tidak benar-benar naik lebih tinggi… tapi dia selalu berkata: 'Dengar, kami bersenang-senang, apa pun yang terjadi'."Sekarang berstatus bebas transfer sejak meninggalkan Boreham Wood, dia sangat ingin mencari klub baru, menambahkan: "Saya tahu saya sangat bagus dalam sepakbola, orang bisa bermain hingga usia 38 atau 39. Saya masih bisa bermain. Saya ingin kembali saat itu saya bisa meningkat terus. Saya harus lanjut, dan menunjukkan apa yang bisa saya lakukan atau saya akan mencapai usia di mana saya tidak bisa bergerak. Itu akan menyusul Anda."

LAYAK DIBIKIN FILM

Pemain asal Inggris INI akan melanjutkan pencariannya untuk klub baru karena ia ingin segera kembali ke lapangan.

CARI KLUB

Calon Pemain Nganggur Ini Merasa Dirinya Seharusnya Bisa Seperti Erling Haaland | Goal.com Indonesia

Penyesalan selalu datang belakangan, seperti yang dialami pemain ini...

Pilihan Editor