Mengenang Skuad Arsenal Debut Olivier Giroud, Di Mana Mereka Sekarang?

Kiper asal Polandia ini diboyong The Gunners dari akademi Legia Warsawa 2006 silam, dan mulai dipercaya Arsene Wenger sejak musim 2010/2011.

Sayangnya ia harus rela berbagi tugas pada 2014/15 dengan David Ospina dan kehilangan tempatnya sebagai pilihan utama.

Ia lalu dipinjamkan dua musim ke AS Roma, sebelum menjadi penggawa dan pilihan utama Juventus hingga saat ini.

Diboyong dari Charlton pada 2011, Jenkinson tak pernah benar-benar menjadi bagian skuad Arsenal. Ia cuma mengemas 70 penampilan dalam delapan musim dan kini berkarier di kasta kedua bersama Nottingham Forest.

Bek jangkung asal Jerman ini berseragam Arsenal selama tujuh tahun sebagai pemain sejak 2011 hingga 2018.

Kini ia dipercaya sebagai manajer akademi The Gunners sejak memutuskan pensiun di London utara.

Vermaelen membela Arsenal antara 2009 hingga 2014 sebelum hijrah ke Barcelona.

Baik di Liga Primer mau pun LaLiga, kariernya terbukti tidak mulus gara-gara badai cedera yang datang silih berganti. Kini bek 35 tahun itu bermain bagi Vissel Kobe di J1 League.

Gibbs bergabung dengan akademi The Gunners di usia remaja dan menetap hingga musim 2016/17 sebelum hijrah ke klub Liga Primer lain, West Brom.

Sejak kontraknya habis bersama The Baggies, ia terbang ke Amerika Serikat untuk membela klub anyar MLS, Inter Miami.

Arteta dipekerjakan sebagai pemain Arsenal selama lima tahun (2011-2016) sebelum memutuskan gantung sepatu.

Ia lalu berguru kepada Pep Guardiola sebagai asisten pelatih Manchester City, dan kini dipercaya The Gunners untuk memimpin mereka sejak 2019 menggantikan Unai Emery yang dipecat.

Meski sembilan tahun di London utara, Diaby cuma mengemas 180 penampilan di semua kompetisi gara-gara cedera yang datang silih berganti.

Nasibnya pun tak membaik setelah hijrah ke Marseille pada 2015, di mana ia cuma bertahan dua musim dengan menorehkan enam penampilan.

Diaby akhirnya memutuskan pensiun dari sepakbola pada Februari 2019 setelah terakhir bermain pada 2017 bagi klub Ligue 1 itu.

Satu lagi penggawa Arsenal yang terempas cedera serius adalah Santi Cazorla.

Setelah musim yang gemilang bersama Malaga, pria Spanyol itu diboyong oleh The Gunners pada 2012/13. Ia tampil gemilang selama tiga musim, tetapi harus menepi untuk waktu lama pada 2015/16 gara-gara cedera lutut.

Nasib malangnya tak berakhir di situ, ia mengalami cedera tendon achilles parah dan bahkan sempat dikabarkan tak akan bisa menggunakan kakinya lagi.

Namun, setelah tidak merumput sama sekali pada 2017/18, Cazorla kembali ke Villarreal dan kembali menjadi pujaan fans di sana selama dua musim (2018-2020). Ia kini membela klub asal Qatar, Al Sadd.

Produk akademi Southampton ini berseragam Arsenal hingga 12 tahun lamanya dan mengantongi 397 penampilan dan 108 gol di semua kompetisi.

Walcott lalu hijrah ke Everton pada 2017/18, sebelum kembali ke haribaan The Saints sejak musim lalu.

Diboyong dari Prancis setelah menjuarai Ligue 1 2011/12 dan mencetak 15 gol di liga bersama Lille, penyerang asal Pantai Gading ini tak mampu membawa performa tersebut ke Emirates Stadium.

Ia cuma bertahan dua musim sebelum mencicipi Serie A bersama AS Roma dan Parma, serta Liga Super Tiongkok bersama Hebei CFFC, dan kini membela klub asal Turki, Trabzonspor.

Prince Poldi menyabet Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2006 yang juga dihadiri Lionel Messi, tetapi itulah titik puncak kariernya.

Tak mampu bersinar di Bayern Munich, eks-penggawa timnas Jerman ini kembali ke klub masa kecilnya FC Koln sebelum mencoba peruntungan bersama Arsenal pada 2012/13.

Ia melakoni debut di laga yang sama dengan Giroud, namun hanya bertahan tiga tahun saja di London utara dan kini membela Gornik Zabrze di Ekstraklasa (liga Polandia) setelah sempat mampir ke klub-klub seperti Inter Milan, Galatasaray, dan Vissel Kobe.

Sejak masuk menggantikan sesama debutan, Podolski, Giroud dikenal fans Arsenal sebagai sosok striker yang cukup bisa diandalkan.

Ia memang bukan bomber paling tajam, tetapi Gooners tetap memuja namanya, setidaknya hingga ia memilih untuk membelot ke rival sekota, Chelsea, pada pertengahan 2017/18.

Pria 35 tahun ini sukses mencetak 105 gol dari 253 penampilan di Emirates, serta meraih tiga Piala FA dan tiga Community Shield.

Selama tiga setengah musim di Stamford Bridge, Giroud merasakan dilatih empat manajer berbeda (Antonio Conte, Maurizio Sarri, Frank Lampard, Thomas Tuchel), namun tetap memiliki DNA juara dengan meraih satu Piala FA, satu Liga Europa, dan satu Liga Champions.

Di level negara, ia adalah seorang juara Piala Dunia dan merupakan topskor kedua sepanjang masa Les Bleus dengan 46 golnya, cuma kalah lima gol dari Thierry Henry.

Bersama Zlatan Ibrahimovic, Giroud kini membentuk duet ujung tombak veteran di San Siro, dan sudah membawa Milan bertengger di peringkat kedua klasemen sementara Serie A setelah 12 partai.