Onana Ten Hag Kane GFXGetty/GOAL

Andre Onana Solusi? Yang Ada Manchester United Makin Bapuk! Pemenang & Pecundang Saat Bayern Munich Perpanjang Derita MU

Fans Manchester United harusnya bergembira ria: tim kesayangan mereka akhirnya kembali ke Liga Champions! Tetapi yang ada hati mereka dipenuhi kecemasan & ketakutan saat Setan Merah tiba di Allianz Arena untuk menghadapi Bayern Munich. Perasaan tersebut mungkin sempat teredam dengan melihat anak asuh Erik ten Hag bermain apik di awal laga, tetapi ketakutan mereka termanifestasi ketika Andre Onana melakukan blunder yang sangat fatal dan menghadiahkan gol pembuka untuk Leroy Sane; sebuah prolog malapetaka yang ditutup dengan kekalahan 4-3.

Man United dengan brutal mendepak David de Gea demi memboyong Andre Onana seharga £47 juta karena mereka sangat menghargai kemampuan distribusinya, tapi keputusan ini menjadi senjata makan tuan. Shot-stopping Onana terlalu payah dan itu menjadi kelemahan yang mengkhawatirkan bagi Erik ten Hag. Dan kini, tahun pertama yang menjanjikan di rezim pelatih asal Belanda tersebut berubah menjadi musim kedua penuh bencana, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Man United-nya Ten Hag baru saja mencatatkan tiga kekalahan berturut-turut dan jika situasi tak membaik, maka bukan tak mungkin kursi panas Old Trafford habis membakarnya sebelum musim berakhir. Satu-satunya pelipur lara bagi The Red Devils adalah fakta bahwa mereka tidak berhenti berjuan di babak kedua dan bahwa sang striker anyar Rasmus Hojlund membukukan gol pertamanya. Namun, MU mungkin berandai-andai apa jadinya jika Harry Kane yang mereka rekrut, setelah kapten Inggris itu melakoni debut Liga Champions yang ciamik bersama klub barunya.

GOAL mengulas pemenang dan pecundang di laga Manchester United vs Bayern Munich di Allianz Arena...

  • HARRY KANE BAYERN MÜNCHEN CHAMPIONS LEAGUE 20092023Getty Images

    PEMENANG: Harry Kane

    Kane adalah target utama Ten Hag di awal bursa transfer sebelum Man United akhirnya memutuskan untuk fokus mengejar Hojlund. Bayern memilih untuk maju terus dan berhasil membungkusnya, dan melihat pekan-pekan pertama musim ini, Kane pasti lega banget ia memilih The Bavarians dan bukannya United yang 'OTW' karam.

    Kane baru berstatus pemain Bayern Munich selama enam pekan tetapi ia sudah terlihat nyetel dengan tim asuhan Thomas Tuchel, dan pemain termahal dalam sejarah Die Roten itu kembali memberikan penampilan yang ciamik bagi klub barunya. Ia lebih banyak unjuk kebolehan playmaking-nya alih-alih ketajamannya sebagai seorang No. 9, mempertahankan bola dengan baik, dan meneruskannya untuk diselesaikan Sane di gol pembuka.

    Kane memang cuma mencatatkan satu tembakan di situasi open play, tetapi kehadirannya di kotak penalti saja cukup untuk menebar ancaman dan ia berhasil memenangkan penalti, yang ia eksekusi tanpa cela. Ia meninggalkan Tottenham demi bermain di Liga Champions dan ia tidak cuma mau ikut-ikutan, ia mau juara. Dan jika Kane mempertahankan start gemilangnya di Bayern, mengangkat Si Kuping Besar bukan sesuatu yang mustahil.

  • Iklan
  • Andre Onana Bayern Munich Manchester United 2023-24Getty

    PECUNDANG: Andre Onana

    Keahlian ball-playing Onana sudah mendunia, dan, sekarang, begitu pula kepayahannya dalam shot-stopping. Tendangan spekulatif Sane, yang merupakan tembakan akurat pertama Bayern, adalah impian semua kiper: dari jarak jauh, ditendang dengan lemah, dan jinak.

    Tetapi entah bagaimana, tendangan itu bergeliat lolos dari tangan Onana dan masuk ke gawang, membuyarkan semua kerja keras Man United di menit-menit awal. The Red Devils memilih mencampakkan De Gea setelah kemampuannya menghalau tendangan-tendangan paling elementer menurun drastis, tapi ternyata penerusnya juga sama saja.

    Sebelum pertandingan, Onana ditanya apakah ia sebal melihat kemampuannya mengolah bola lebih disorot dibanding kemampuannya menyelamatkannya, dan ia bersikeras bahwa dia mampu menghalau tembakan sebagaimana ia piawai mendistribusi bola. Ia juga berkata tak masalah jika rekan-rekannya menyalahkan dirinya. Setelah melakukan blunder fatal di laga terbesarnya, ditambah fakta bahwa ia sudah kemasukan 14 gol di enam laga pertamanya, Onana sebaiknya mulai terbiasa 'disalahkan'.

    Paling tidak, ia tidak bersembunyi pasca-laga dan mengaku bertanggung jawab: "Saya yang membuat tim ini kecewa. Tim bermain bagus, saya rasa gara-gara saya kami tidak menang," kata Onana kepada TNT Sports. "Inilah kehidupan seorang kiper. [Blunder saya] adalah titik kunci. Saya harus belajar darinya, tetap teguh, dan move on. Saya masih harus membuktikan banyak hal. Awal karier saya di Manchester tidak sesuai dengan keinginan saya. Mungkin ini adalah laga terburuk saya. Berat, ini masa yang sangat berat."

  • Jamal Musiala Bayern Munich 2023-24Getty Images

    PEMENANG: Jamal Musiala & Mathys Tel

    Bayern bukan cuma memiliki salah satu striker terbaik di dunia, mereka juga punya calon pemain kelas dunia dalam diri Jamal Musiala dan Mathys Tel, yang nampaknya bisa membantu mereka merajai sepakbola Jerman dan Eropa selama satu dekade ke depan.

    Musiala, yang menyelesaikan pendidikan sepakbola bersama akademi Bayern setelah delapan tahun digembleng Chelsea, mencabik-cabik lini tengah dan belakang Man United untuk mengirimkan assist bagi gol Serge Gnabry. Sekuens tersebut mungkin yang terbaik di laga itu, tetapi itu cuma satu dari sekian banyak momen-momen berkelas bintang 20 tahun tersebut.

    Sementara itu Tel, 18 tahun, cuma diberi beberapa menit sebagai pemain pengganti tetapi ia meninggalkan impresi yang kuat dengan mencetak gol di injury time untuk 'membunuh' harapan Man United. Youngster Prancis tersebutdibeli Bayern pada 2022 dengan harga 28,5 juta, memang mahal untuk seseorang yang baru berumur 17 tahun, tetapi sepertinya itu sangat sepadan, jika tidak terlalu murah.

  • Erik ten Hag Manchester United 2023-24Getty Images

    PECUNDANG: Erik ten Hag

    Ten Hag menghabiskan dua tahun berguru sebagai pelatih tim B Bayern Munich, ketika Pep Guardiola masih menjabat manajer tim utama. Ia mengenang masa itu dengan sukacita di jumpa pers, tetapi kepulangannya ke Munich kali ini sama sekali tak membahagiakan.

    Ten Hag tak bisa disalahkan sepenuhnya atas apa yang terjadi di Allianz, mengingat Man United mengawali pertandingan dengan baik dan bukan salahnya Onana melakukan blunder sefatal itu. Tetapi pada akhirnya, dialah yang paling bertanggung jawab atas nasib Setan Merah, dan saat ini nasib MU sedang jelek-jeleknya.

    Statistiknya sangat suram. Ten Hag kalah tiga kali beruntun untuk pertama kalinya semenjak menjabat pada 2022, sementara Man United kebobolan tiga gol atau lebih dalam tiga laga berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Desember 1978.

    Ten Hag juga merupakan manajer Man United pertama yang kalah di empat dari enam laga pertama suatu musim semenjak Ron Atkinson di 1986. Waktu itu, beberapa pekan setelahnya, Atkinson dipecat dan digantikan seseorang bernama Alex Ferguson. Akankah Ten Hag senasib dengan Big Ron? Pelatih asal Belanda itu sebenarnya masih didukung dan dipercaya oleh sebagian besar penggemar dan dewan klub, tetapi situasi bisa berubah total jika ia menelan kekalahan keempat berturut-turut di tangan Burnley besok Minggu (24/9).

  • ALPHONSO DAVIES BAYERN MÜNCHEN CHAMPIONS LEAGUE 20092023Getty Images

    PEMENANG: Alphonso Davies

    Ketika Ten Hag menjelaskan pilihan starting XI-nya kepada TNT Sports sebelum laga, ia secara terbuka mengkritik kemampuan bertahan Alphonso Davies. Bos United itu berkata ia memilih Facundo Pellistri, yang notabene masih sangat hijau, karena kecepatannya dan percaya ia bisa menang dalam duel melawan Davies, yang menurutnya "bukan pemain bertahan yang bagus".

    Davies langsung membuktikan Ten Hag salah besar dengan melakukan tekel krusial terhadap Pellistri saat youngster Uruguay itu hendak menembak dari jarak dekat, dan mencegah situasi yang hampir pasti berbuah gol.

    Davies semakin gemilang setelah tekel brilian tersebut dan bermain dengan baik sepanjang laga, dengan mudahnya meredam ancaman Pellistri dan Diogo Dalot sementara Konrad Laimer, rekan satu posisi di sisi sebelah kiri, kesulitan menghadapi Marcus Rashford dan Sergio Reguilon. Sekarang lawan-lawan Davies harus berpikir dua kali sebelum meremehkan kekuatan full-back Kanada itu.

  • PECUNDANG: The Glazers

    Keluarga Glazer ikut disalahkan atas start bencana Man United musim ini, tetapi toh itu tak akan mengganggu mereka karena sudah terbukti berkali-kali bahwa mereka tidak peduli pada para penggemar. Satu-satunya bahasa yang mereka pahami adalah bahasa uang.

    Namun, kelalaian mereka dalam mengelola Man United akan segera berdampak negatif pada kantong mereka. Sampai sekarang, keluarga Glazer masih belum mau menjual kepemilikan klub ke Sheikh Jassim Bin Hamad Al-Thani atau Sir Jim Ratcliffe, karena mereka merasa Man United layak dihargai lebih dari £6 miliar. Tetapi dengan setiap kekalahan yang mereka derita, nilai jual United akan semakin merosot dan, dengan performa yang sekarang, baik Sheikh Jassim maupun Sir Ratcliffe tak sudi meningkatkan tawaran mereka.

    Harga saham Manchester United anjlok parah awal bulan ini menyusul kabar bahwa Glazer batal menjual kepemilikan mereka dan menunggu sampai MU bernilai £10 miliar. Namun, jika performa Setan Merah di lapangan tak membaik dan gagal lolos Liga Champions musim depan, Glazer bisa menyesal tidak melepas kepemilikan mereka musim panas ini.

  • Rasmus Hojlund Manchester United 2023-24Getty Images

    PEMENANG: Rasmus Hojlund

    Hojlund bakal berdoa nasibnya dan United di Eropa ke depannya akan lebih baik dari laga ini, tetapi paling tidak ia sudah masuk papan skor setelah tiga laga bersama Setan Merah, dan gol itu akan membantu proses adaptasinya.

    Bomber Denmark ini memang cuma jadi bayangannya lampu sorot Kane, tetapi setidaknya ia bermain bagus, dan menjadi titik tumpu yang tak dimiliki United musim lalu dan awal musim ini saat ia menepi lantaran cedera punggung.

    Mencetak gol tandang di markas salah satu klub terbesar Eropa harusnya bisa meringankan tekanan yang ia rasakan dan memberinya rasa percaya diri untuk dibawa ke Turf Moor, di mana ia berharap bisa mencetak gol pertamanya di Liga Primer Inggris dan mencatatkan kemenangan pertamanya bersama United.