- Saham Manchester United anjlok sampai £600 juta (Rp11,5 triliun)
- Worst market day ever for the club
- Keluarga Glazer dilaporkan batal jual MU
APA YANG TERJADI?
Harga saham Man United di Bursa Efek New York (NYSE) anjlok sampai 18,22 persen pada Selasa (5/9) waktu setempat, yang artinya mereka kehilangan valuasi lebih dari £600 juta (Rp11,5 triliun), menurut laporan Sky Sports. Jumat (1/9) kemarin, harga saham MU ditutup di angka $23,66 dan anjlok sampai $18,83 pada selasa, ditutup pada $19,35 (NYSE tutup Senin kemarin lantaran Hari Buruh).
SITUASINYA:
Anjloknya harga saham ini terjadi hanya beberapa hari setelah laporan Mail On Sunday yang mengklaim bahwa keluarga Glazer menarik Manchester United dari pasaran dan membatalkan rencana menjual kepemilikan mereka kepada orang kaya Qatar Sheikh Jassim bin Hamad Al-Thani, yang telah bersaing dengan CEO INEOS Sir Jim Ratcliffe untuk membeli The Red Devils sejak Februari - dengan tawaran yang mencapai angka £6 miliar (Rp111,5 triliun).
Narasumber yang dekat dengan Nine Two Foundation milik Sheikh Jassim mengaku bahwa mereka belum mendapatkan balasan dari keluarga Glazer maupun Raine Group (yang dipasrahi mengorganisasi penjualan) semenjak mengajukan tawaran final Juni kemarin. Ini adalah penurunan harga saham tertajam bagi Man United semenjak pertama menjualnya di bursa efek pada 2012. Penurunan tertajam sebelumnya adalah 13,2 persen pada 12 Maret 2020, ketika pandemi covid-19 memaksa Liga Primer Inggris dihentikan sementara.
DALAM FOTO:
Getty
Qib.com.qa
GettySELANJUTNYA UNTUK MANCHESTER UNITED?
The Red Devils akan kembali beraksi selepas jeda internasional, menjamu Brighton di Liga Primer Inggris pada 16 September mendatang.
