Inilah 13 Fakta Menarik Tentang Martin Odegaard

Odegaard dipuji karena kehebatannya sejak usia muda karena kualitasnya. Pemain internasional Norwegia ini dianggap sebagai salah satu properti terpanas Eropa karena kemampuan bermainnya.

Odegaard lahir di Drammen, kota pelabuhan Norwegia, pada Desember 1998 dan mampu mengenakan jersey merah Norwegia yang terkenal pada usia 15 tahun.

Kapten Arsenal ini melakoni debutnya untuk Norwegia dalam hasil imbang tanpa gol melawan Uni Emirat Arab pada tahun 2014 saat ia menunjukkan sedikit kebolehannya di laga tersebut.

Sang gelandang mencetak gol debut internasionalnya ketika melawan Rumania di kualifikasi Euro 2020. Kapten Norwegia ini telah mencatatkan 47 caps dan akan terus berusaha untuk membimbing Norwegia menuju kejayaan suatu hari nanti.

Ayah Odegaard, Hans Erik Odegaard, memang tidak seterkenal putranya, tetapi duo ayah-anak ini bergabung dengan Madrid pada saat yang bersamaan. Pada Januari 2015, sang ayah bisa menjadwalkan kepindahan ke Spanyol sebagai pelatih muda Real Madrid sementara Martin diterima sebagai pemain.

Meski tidak menikmati kesuksesan besar dalam karier bermainnya, Hans Erik Odegaard adalah negosiator yang lihai karena ia mampu membuat kesepakatan dengan Los Blancos. Ayah Martin dikabarkan bisa mendapat gaji lebih dari legenda Prancis Zinedine Zidane, yang kala itu melatih tim cadangan Madrid.

Sementara ayahnya menghasilkan banyak uang sebagai pelatih, Odegaard mengambil langkah pertamanya karena ia telah mengesankan para pencari bakat di ibu kota Spanyol sebelum pindah di usia muda.

Odegaard memiliki klausul yang tidak biasa di Heerenveen saat menjalani masa peminjaman dari Real Madrid. Setelah gagal tampil mengesankan di ibu kota Spanyol dan kekurangan menit bermain di bawah pelatih baru Zidane, pemain internasional Norwegia ini memutuskan untuk bergabung dengan klub Belanda Heerenveen.

Klub Belanda itu adalah tim pertama dalam perjalanan pinjamannya saat ia bergabung dengan mereka pada tahun 2017 dan sering terlihat sebagai starter untuk Heerenveen meski kadang-kadang tidak bermain bagus.

Ini karena klausul dalam kontrak Odegaard yang menyebutkan Heerenveen akan membayar Real Madrid €40 ribu setiap kali dia tersedia untuk pertandingan tetapi hanya duduk di bangku cadangan.

Jadi, alih-alih menyetor €40 ribu untuk Los Blancos, Heerenveen menempatkan Odegaard di starting XI mereka secara reguler.

Klub Eredivisie tersebut tidak ingin berhutang budi kepada Madrid dan akan memainkan sang gelandang selama beberapa menit untuk menghindari kerugian.

Menurut beberapa laporan, Barca bersaing untuk menandatangani Odegaard sebelum Real Madrid datang.

Odegaard bergabung dengan Madrid pada usia 15 tahun, tapi gelandang tersebut dibina oleh Barca saat Odegaard masih bermain di Norwegia.

Playmaker ini dilaporkan telah berlatih dengan Blaugrana selama beberapa pekan dan ditawari untuk bergabung dengan Tim Catalan pada Januari 2016.

"Barcelona mengundang kami ke La Masia," ucap Karlsen kepada Cadena Ser. "Kami berbicara dengan [Andoni] Zubizarreta dan ia juga mengundang kami untuk menonton pertandingan di Camp Nou."

"Saya pikir itu adalah cara Barcelona-Ajax, jadi itu adalah malam yang sangat spesial."

"Barcelona adalah klub hebat, tapi Martin [Odegaard] dan ayahnya mempertimbangkan banyak hal sebelum mengambil keputusan."

Sayangnya, Barca dikenai sanksi larangan transfer pada 2016 yang menyebabkan Odegaard bergabung dengan musuh bebuyutannya, Real Madrid.

Setelah gagal membuat kesan dengan Madrid, Odegaard dikirim ke beberapa tim sebelum kembali ke Spanyol untuk dipinjamkan ke Real Sociedad.

Meskipun tugas keduanya di Spanyol sangat ajaib karena Odegaard adalah roda penggerak yang berpengaruh di lini tengah Sociedad.

Sang gelandang tidak memerlukan klausul kontrak untuk bermain di setiap pertandingan untuk Soceidad karena dia mampu menyihir lini tengah Basque.

Karena prestasinya yang luar biasa, mantan pemain Madrid itu mengantongi penghargaan Player of the Month untuk Sociedad. Dan untuk menunjukkan penghargaan atas performanya, Sociedad menawarinya seeokr ikan di tengah supermarket sebagai hadiah untuk karier singkatnya yang ajaib.

Meski bermain dan berlatih dengan beberapa pemain hebat, idola Odegaard bukanlah pemain Los Blancos.

Ketika ditanya tentang idolanya, orang akan menebak bahwa Odegaard adalah penggemar Cristiano Ronaldo. Namu, pemain internasional Norwegia ini dilaporkan menjadi penggemar berat rival Ronaldo, Lionel Messi, sejak ia masih muda.

Pelatih masa kecil Odegaard, Herald Johannessen, menyatakan bahwa Odegaard adalah penggemar sang megabintang.

Kata Johannessen dalam wawancaranya tahun 2019 dengan These Football Times: "Dia mencintai Messi, jadi itu sedikit aneh - dia mencintai Messi tapi dia pergi ke Real Madrid."

"Dia selalu melihat Messi. Saya ingat itu."

Setelah menjadi terkenal di Norwegia, Odegaard dikejar oleh banyak klub Eropa. Dan setelah menimbang semua pilihannya, gelandang muda ini memutuskan untuk bergabung dengan proyek di Madrid.

Kapten The Gunners itu bergabung dengan Los Blancos sebulan setelah ulang tahunnya yang ke-16 dan memulai debutnya untuk Madrid pada Mei 2015.

Odegaard menggantikan legenda Madrid Cristiano Ronaldo setelah megabintang asal Portugal itu mencetak hat-trick dalam kemenangan 7-3 atas Getafe.

Debut Odegaard di usia yang begitu muda untuk Madrid membuat pemain Norwegia ini menjadi pemain termuda dalam sejarah Los Blancos yang melakoni debut untuk klub dalam usia 16 tahun 157 hari - sebuah rekor yang masih bertahan sampai sekarang.

Makanan favorit Odegaard adalah sushi. Bintang asal Norwegia ini menyebutkan dalam wawancara bahwa dia sukan makan sushi dan merasa enak.

Dia bahkan mengatakan bahwa ia senang membuat sushi sendiri di rumah. Kecintaan Odegaard pada sushi mungkin karena bahan-bahannya yang sehat dan segar, serta popularitasnya di banyak negara, termasuk Jepang, Spanyol dan Inggris, tempat ia bermain sepakbola.

Odegaard sering mengungkapkan kekagumannya pada Rafael Nada, bintang tenis Spanyol. Odegaard menggambarkan Nadal sebagai atlet favoritnya, mengutip tekadnya yang kuat, etos kerja dan sportivitas sebagai alasan kekagumannya.

Odegaard juga berbicara tentang bagaimana ketangguhan mental dan ketahanan Nadal telah menginspirasi dia dalam karier olahraganya sendiri.

Gelandang ini hadir di beberapa pertandingan Nadal, termasuk French Open. Dua orang itu saling kagum satu sama lain meskipun memainkan olahraga yang berbeda.

Saat tumbuh besar di Norwegia, Odegaard adalah penggemar mantan striker dan manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.

Striker legendari itu adalah idola Odegaard di negara yang dikenal menghasilkan beberapa nama besar di sepakbola.

Dan sementara Solskjaer mengambil peran untuk menukangi Untied, ia juga memuji Odegaard, menyebutnya "pemain muda yang sangat berbakat" sebelum pertemuan dengan Arsenal.

Odegaard fasih berbicara dalam tiga bahasa berbeda - Norwegia, Spanyol dan Inggris. Gelandang ini telah menghabiskan sebagian besar karier bermainnya di tiga negara tersebut dan jarang kesulitan untuk berkomunikasi.

Rekan satu tim Odegaard di Arsenal, Aaron Ramsdale, pernah mengungkapkan bahwa Mikel Arteta dan Odegaard sering mendiskusikan taktik dalam bahasa Spanyol sambil juga menekankan betapa fasihnya sang gelandang dalam bahasa Inggris.

Kiper Meriam London itu telah menyatakan bahwa Odegaard berbicara kepada sebagian besar pemain dalam bahasa Inggris sementara juga berbicara dengan beberapa bahasa lain.

"Mungkin salah satu dari dua pemain muda yang bahasa Inggrisnya tidak sempurna [dia akan berbicara dalam bahasa asing]. Tapi, bahasa Inggris Martin sempurna dan dia juga berbicara bahasa Spanyol," ucap Ramsdale.

Odegaard secara terbuka membagikan bahwa film favoritnya adalah Inception. Mahakarya Christopher Nolan ini menampilkan kisah seorang pencuri terampil, Dom Cobb, yang harus menavigasi dunia mimpi dan alam bawah sadar yang kompleks untuk menyelesaikan tugas yang tampaknya mustahil.

Film ini terkenal dengan plot yang 'meledakkan' pikiran, efek visual yang memukau dan penampilan yang luar biasa dari para pemainnya, termasuk Leonardo DiCaprio, Joseph Gordon-Levitt dan Ellen Page.

Odegaard mungkin tertarik pada tema film eksplorasi dan penemuan, serta penceritaannya yang rumit dan berlapis.

Secara keseluruhan, Inception adalah film yang mendebarkan dan menggugah pikiran yang telah memikat penonton di seluruh dunia, termasuk Odegaard.

Odegaard telah menarik banyak kesepakatan produk, salah satunya dengan Adidas.

Adidas adalah merek pakaian olahraga yang terkenal dengan kualitas dan produk inovatifnya, dan bermitra dengan Odegaard memungkinkan mereka memanfaatkan daya jual dan pengaruhnya di kalangan penggemar.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Odegaard pun turut mempromosikan produk Adidas di media sosial, selama wawancara dan konferensi pers, dan dalam penampilan publik lainnya.

Kerja sama ini membantu Odegaard dan Adidas untuk meningkatkan jangkauan konsumen mereka, sekaligus menguntungkan penggemar mereka dengan menawarkan produk berkualitas tinggi.