- Lionel Messi tinggalkan Barca pada 2021
- Blaugrana sedang danai renovasi stadion
- Utang bayar gaji masih menggunung!
APA YANG TERJADI?
Joan Laporta kembali menjabat presiden Barcelona pada Maret 2021 dan mengemban tugas berat memperbaiki keuangan klub yang bermarkas di Camp Nou itu. Namun ternyata sejak saat itu belum ada progres berarti.
Wakil presiden Barca bidang Ekonomi, Eduard Romeu, membahas soal keuangan klub dalam konferensi pers yang dihadiri oleh berbagai media, salah satunya oleh Cadena Cope. Mereka mengungkapkan bahwa utang Barca masih di angka €1,35 miliar (Rp22 triliun), sama persis dengan jumlah yang diumumkan Laporta pada Agustus 2021 setelah kepergian Lionel Messi. Parahnya, angka tersebut belum menghitung biaya €1,5 miliar yang digunakan untuk megaproyek Espai Barca, yang merupakan proyek renovasi dan modernisasi Camp Nou.
SITUASINYA:
Romeu mengklaim bahwa utang tersebut telah direstrukturisasi ke dalam periode 10 tahun setelah menarik berbagai tuas ekonomi. Blaugrana juga nampaknya masih berniat untuk terus berbelanja, melihat bagaimana mereka dikaitkan dengan beberapa nama baru di bursa transfer musim panas.
TERLEBIH:
Batasan gaji Barca sudah dikurangi dari €708 juta menjadi €528 juta, dan €51 juta darinya merupakan gaji pemain-pemain yang ingin mereka lepas musim panas ini – termasuk Clement Lenglet, Samuel Umtiti, Alex Collado, Gustavo Maia, dan Sergino Dest.
Mereka juga berutang sebesar €389 juta dalam tunggakan gaji dan peningkatan nilai kontrak, meski kontrak untuk Gavi dan Ronald Araujo bisa didaftarkan.
DALAM FOTO:
Getty Images
Getty ImagesSELANJUTNYA?
Romeu memang menepis tuduhan yang dilayangkan mantan pesaing Laporta dalam pemilihan presiden, Victor Font, bahwa keuangan Barca malah lebih remuk dibandingkan dengan saat mereka terpaksa melepas Messi, tetapi masih banyak PR yang harus dikerjakan klub asal Catalunya ini.
Barca TV sudah dibubarkan tetapi Barcelona Femeni (Barcelona Wanita) – yang merupakan satu-satunya aset Barca yang tak merugi – tidak akan mengalami pemotongan anggaran. Romeu berkata: "Kami harus bisa sustainable, kami akan menjaga daya saing kami. Tak akan ada pemotongan anggaran, tetapi kami juga tidak bisa belanja gila-gilaan."