EURO 2020

UEFA Ralat Keputusan? Nama Euro 2020 Masih Bisa Berubah Karena Diselenggarakan 2021

UEFA mengklarifikasi, pihaknya sampai saat ini belum membuat keputusan terkait pergantian nama turnamen Kejuaraan Eropa, yang mengalami penundaan hingga musim panas 2021. 

Jumat lalu, badan sepakbola Eropa itu sebelumnya mengumumkan turnamen tetap menggunakan nama Euro 2020. Seperti diketahui, ajang empat tahunan ini harus mengalami penangguhan selama 12 bulan akibat pandemi virus corona.

Akan tetapi, UEFA kemudian kembali memberikan pengumuman di Twitter. Mereka menegaskan, nama turamen ini kemungkinan masih bisa diubah.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

"Memohon maaf atas kekeliruan sebelumnya, untuk memperjelas, belum ada keputusan dibuat terkait penamaan ulang EURO yang akan digelar pada 2021. Tweet yang dikirim sebelumnya keliru," demikian pernyataan UEFA.

Virus corona telah membuat liga dan kompetisi di seluruh dunia terhenti per bulan ini dan masih belum jelas kapan musim akan kembali bergulir atau bahkan kampanye musim sekarang bisa diputuskan berakhir.

Rencananya, UEFA akan merampungkan musim pada 30 Juni, dengan membentuk tim khusus. Namun mereka masih melihat perkembangan situasi perihal penyebaran Covid-19 ini.

"Kelompok kerja akan terdiri dari perwakilan otoritas UEFA, Asosiasi Klub Eropa dan Liga-Liga Eropa," jelas UEFA.

"Ini akan mengeksplorasi berbagai cara untuk memungkinkan penyelesaian musim yang berjalan saat ini, baik di ajang domestik dan level Eropa. Keputusan final hanya bisa diambil ketika kami mendapati kejelasan yang sejelas-jelasnya terkait kapan sepakbola akan bisa dimulai kembali," sambung mereka.

"Tujuan kami adalah merampungkan seluruh kompetisi domestik klub dan Eropa pada akhir musim yang bergulir sekarang - 30 Juni 2020 - jika situasinya membaik. Namun, kesehatan semua orang yang terlibat dalam pertandingan harus yang paling pertama dijamin," urai UEFA.

"Kelompok kerja akan meninjau skenario berbeda. Kami harus menunggu hasil diskusi serta perkembangan situasi sebelum mencapai kesimpulan apa pun," tandas mereka.

Virus corona telah merenggut lebih dari 8.770 nyawa di seluruh dunia dari 209.000 kasus yang terkonfirmasi sejak wabah ini merebak, demikian angka yang dikeluarkan World Health Organisation.

Iklan