Sylvain Wiltord | ArsenalGetty

Sylvain Wiltord, Redup Diterpa Sinar Henry & Bergkamp Di Arsenal

Arsene Wenger memiliki sejarah panjang dengan striker gagal di tengah skuad fantastisnya selama bertahun-tahun. Sebut saja salah tiganya adalah Francis Jeffers, Nicklas Bendtner, hingga Yaya Sanogo.

Sangat mudah untuk berada dalam pantauan ketika Anda dikelilingi oleh pemain-pemain sekelas Robert Pires dan Thierry Henry, yang merupakan kasus bagi penyerang Prancis berkelas lainnya, yakni Sylvain Wiltord.

Berada di Highbury pada periode 2000–2004, banyak keraguan untuk dampak yang dihasilkan Wiltord, meski sang pemain terhitung tampil cukup solid. Salah satunya saat ia mencetak salah satu gol terpenting dalam sejarah klub.

Gol ke gawang Manchester United, dalam kemenangan krusial untuk meraih Liga Primer Inggris musim 2001/02, menempatkan fans The Gunners ke dalam kegilaan alkohol. Kemenangan tersebut sekaligus membuktikan bahwa Wiltord persis seperti yang tidak dipikirkan siapapun, yaitu pemain kelas dunia untuk pertandingan besar.

Apapun skenarionya, baik itu liga, turnamen domestik atau Eropa, pemilik 92 caps di timnas Prancis itu selalu berperan dalam momen-momen besar. Masih ingat bagaimana Les Blues memenangkan Euro 2000?

Masalahnya adalah konsistensi. Tidak setiap klub dapat memanfaatkan bakat kelas dunia pekan demi pekan. Tapi hei, Arsenal bukan sembarang tim tua. Klub asal London Utara ini memberikan Wiltord panggung yang dibutuhkan.

Jika Anda memberikan kesempatan kepada seseorang seperti itu, dengan bakat yang ada dan kans untuk bersinar, hal-hal ajaib akan terjadi dan itu fakta.

Tidak masalah bahwa Wiltord bukan pilihan utama. Analoginya, mantan pemain Bordeaux itu selalu menjadi pengiring pengantin dan tidak pernah menjadi pengantin, tapi mengingat pengantin wanita yang dimaksud adalah Thierry Henry, itu cukup bisa dimaklumi.

Wiltord bahkan tidak selalu menjadi pilihan kedua. Masih ada Dennis Bergkamp dan Nwankwo Kanu yang juga menjulang kala itu. Situasi yang menjadi pertempuran untuk bertahan dan tidak heran sang pemilik nama pertama agak tersingkir di mata media.

Pandangan sempit dari beberapa orang ketika bicara tentang warisan sepakbola bisa menjadi masalah nyata. Ini adalah proses selektif dan orang luar seperti Wiltord perlu dipuji atas apa yang mereka berikan untuk olahraga ini.

Jika Anda butuh bukti, lihat saja beberapa golnya. Pada Piala Liga melawan United, ia menunggu operan untuk mencegah off-side sambil masuk ke posisi yang tepat dan dengan tenang mengonversinya menjadi gol.

Atau kala mendapat tepuk tangan Wenger kala mengadapi Birmingham, di mana ia menggiring bola tepat dari tengah lapangan sebelum berlari menuju gawang dan menempatkannya ke pojok bawah. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan Wiltord.

Tipikal pemain serbabisa seperti Wiltord akan sangat mahal di lanskap sepakbola era sekarang. Ia mahir diplot dalam beragam posisi di lini serang. Mulai dari sayap kiri, sayap kanan, hingga penyerang tengah.

Gaya dan teknik pemain yang pensiun di Nantes pada 2012 itu mewakili dengan tepat jenis penyerang yang dibutuhkan Arsenal saat ini.

Sejujurnya, mantan pemain kelahiran 10 Mei 1974 itu bakal bikin pemain setipe Olivier Giroud terlihat seperti pemain Liga Amatir yang kelebihan berat badan.

Iklan