.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)
Mantan pelatih Real Madrid Fabio Capello menilai, manajer Manchester City Pep Guardiola terlalu sok-sokan tak memasang striker murni di dalam sistem permainannya.
Akibatnya, menurut Capello, The Citizens tak berkutik menghadapi Real Madrid racikan Carlo Ancelotti di leg kedua semi-final Liga Champions.
Laga itu berakhir super dramatis, dengan Man City sempat memegang kendali laga karena unggul 5-3 usai Riyad Mahrez mencetak gol di beberapa menit jelang laga bubar.
Tak dinyana, Madrid comeback di pengujung laga dengan mengemas sepasang gol melalui aksi Rodrygo hanya dalam rentang 90 detik sebelum penalti Karim Benzema di babak perpanjangan waktu mengubah segalanya.
Guardiola berhasrat besar merebut trofi Liga Champions, yang tak pernah lagi dimenangkannya sejak meninggalkan Barcelona. Namun, di mata Capello, Guardiola salah menerapkan strategi terutama taktik bermain tanpa penyerang murni.
"Dia berhadapan dengan tim yang tidak kenal kata menyerah," kata Capello.
"Namun, Guardiola juga harus berpikir tentang sesuatu yang berbeda. Anda tidak bisa selalu bermain tanpa seorang penyerang tengah utama," jelas sang pelatih legendaris.
"Ancelotti pernah bilang, Madrid bermain bagus di level pertahanan. Malam tadi, mereka melakukannya, tapi mereka juga sangat bahaya ketika melakukan serangan," ulasnya.
"Saya tidak akan berbicara mengenai kesalahan yang dibuat Guardiola. Malam ini, saya tidak bisa memberitahu dia apa pun, dia tidak melakukan hal-hal yang aneh," tandas Capello.