Jurgen Klopp mengatakan status Liverpool sebagai Raja Sepakbola Eropa tidak berarti apapun saat pertandingan lawan Napoli dimulai dini hari nanti.
Setelah tampil pada Oktober lalu, musim ini the Reds harus tampil lagi di San Paolo. Pertandingan sebelumnya berakhir 1-0 untuk kemenangan pasukan Carlo Ancelotti berkat gol telat Lorenzo Insigne.
Akan tetapi tawa terakhir tetap menjadi milik Liverpool dengan membalasnya di Anfield pada bulan Desember kemudian di akhir musim mengangkat si Kuping Besar.
Meski demikian Klopp menyadari betul ancaman yang bisa dihadirkan oleh tim Italia tersebut, dan dia belum melupakan bagaimana the Reds bermain buruk di sana.
"Kami membicarakan intensitas. Di pertandingan musim lalu, tidak banyak intensitas, dan muncul masalah organisasi permainan," kata Klopp.
Pertandingan berikutnya
"Dan Napoli memainkan gaya khusus. Simpelnya, kami berhadapan dengan sebuah tim yang seolah-olah punya dua pemain nomor 6, b******n cerdik!"
"Sebelum pertandingan kami mengetahui itu, kami mengatakan pada para pemain mereka punya dua nomor 6, tetapi semua terlambat. Kami berusaha mengubah pertandingan tetapi tidak ada yang mendengarkan dan tidak ada yang bisa berubah."
"Pada akhirnya mereka beruntung mencetak gol telat, tetapi kami juga beruntung laga hanya berakhir dengan kekalahan 1-0. Seperti itulah situasinya pada saat itu."
"Kali ini kami harus mengeluarkan segenap kemampuan. Di hadapan Napoli kami tidak bisa bermain di area sendiri. Itu tidak akan berhasil."
"Kami harus menampilkan apa yang terbaik dari tim ini dan memastikan gaya ini cocok untuk menghadapi Naoli. Setelahnya kami akan mendapatkan kesempatan, namun satu hal yang pasti, kami bukan favorit."
"Benar, kami juara musim lalu tetapi itu bukan perkara mudah. Napoli adalah tim kuat, runner-up Italia untuk dua atau tiga musim beruntun, sangat dengan dengan Juventus. Jadi kali tahun ini mereka sangat kuat."
