Gary Neville buka-bukaan dengan mengungkap bahwa ada pemain Manchester United yang membocorkan informasi soal klub dan Ralf Rangnick kepada media.
The Red Devils gagal memenuhi ekspektasi dengan tampil semenjana musim ini. Mereka cuma kuat bertengger di peringkat kelima Liga Primer Inggris setelah 24 pekan dan sudah tersingkir dari Piala FA dan Piala Liga.
Isu-isu disharmoni di ruang ganti pun bermunculan, dan bekas kapten mereka, Neville, menyebut ada dalang dari pihak pemain yang bertanggung jawab atas rumor tersebut.
Apa yang dikatakan?
"Saya ingat ketika bergabung dengan Sky Sports dan pergi ke laga Liga Champions Eropa antara Napoli melawan Chelsea," ujar Neville membagikan anekdot kepada podcast-nya di Sky Sports.
"Waktu itu manajer mereka, Andre Villas-Boas, mencoret Frank Lampard, Michael Essien, Ashley Cole... empat sampai lima pemain ternama."
"Saya sedang duduk makan siang bersama rekan-rekan saya dan mereka mendapatkan bocoran susunan tim dan bahwa [Villas-Boas] dikecam, dan saya membatin 'memang ini benar-benar terjadi ya?'"
"Agen dan tim humas para pemain memberi arahan kepada media di hari tanding soal apa yang terjadi di dalam sebuah klub... saya sampai bergidik."
Mantan bek kanan Setan Merah itu pun mengklaim bahwa kasus Chelsea itu serupa dengan apa yang terjadi kepada Man United saat ini.
"Itulah yang sedang terjadi di Manchester United sekarang. Itu yang tim humas, agen, dan tim pemasaran lakukan, sebagai bentuk pertahanan diri buat pemain mereka sendiri," imbuhnya.
"Sayangnya yang tak mereka sadari, ketika membocorkan ke media, orang-orang media juga menyampaikannya kepada kami, jadi kami tahu siapa yang membocorkannya."
"Itulah kenyataannya. Kami enggak suka, tetapi kami tahu siapa dalangnya."
Informasi apa yang bocor?
Neville juga mengecam para penggawa Manchester United setelah baru-baru ini ada laporan bahwa mereka tak puas dengan metode Rangnick yang "ketinggalan zaman" dan mengejek asistennya.
"Benar-benar enggak sopan. Tidak lucu sama sekali mereka mengejek asisten Rangnick seperti Ted Lasso. Tak hanya menghina, tapi juga menjijikkan."
"Kami tak akan menyebut siapa karena kami punya etika jurnalistik, tetapi sama saja seperti Chelsea bertahun-tahun lalu."