TUAN RUMAH EURO 2004: PORTUGAL
Portugal terpilih menjadi tuan rumah Euro 2004 mengalahkan Spanyol dan Austria-Hongaria, pada 1999. Turnamen itu menjadi Kejuaraan Eropa yang ke-12.
Turnamen digelar 12 Juni hingga 4 Juli 2004 di sepuluh tempat yang berbeda di delapan kota. Porto dan Lisbon menggelar dua stadion sekaligus, sementara enam stadion lain tersebar di enam kota.
Portugal membuka turnamen dengan meriah. Acara pembukaan ditandai dengan presentasi kapal besar dengan mengusung bendera masing-masing peserta. Pemilihan acara ini kemudian dianggap sebagai "kapal bajak laut" untuk melambangkan kejutan Yunani yang merampas gelar juara dari tim-tim favorit.
DATA & STATISTIK
GettyImages
Jumlah Peserta | 16 | |
Juara: | Yunani | |
Runner-Up: | Portugal | |
Total Gol: | 77 (2,48 per laga) | |
Topskor: | 5 Gol - Milan Baros (Republik Ceko) | |
Total Penonton: | 1.160.802 (37.445 per laga) | |
Nama-Nama Stadion: | Estadio do Dragao (Porto), Estadio do Bessa Seculo XXI (Porto), Estadio da Luz (Lisbon), Estadio Jose Alvalade (Lisbon), Estadio Municipal de Aveiro (Aveiro), Estadio Municipal de Braga (Braga), Estadio Cidade de Coimbra (Coimbra), Estadio D.Afonso Henriques (Guimaraes), Estadio Algarve (Faro/Loule), Estadio Dr. Magalhaes Pessoa (Leiria). |
KUALIFIKASI
Dengan 16 tim peserta dan satu hak diraih Portugal sebagai tuan rumah, 50 negara anggota dibagi ke dalam sepuluh grup. Setiap juara otomatis ke putaran final dan setiap runner-up bertanding di babak play-off untuk melengkapi lima jatah tersisa.
Juara bertahan Prancis mengakhiri Grup 1 tanpa kehilangan satu poin, mencetak 29 gol dan hanya kebobolan dua kali. Slovenia menjadi runner-up dan sepuluh poin di belakang mereka. Persaingan Grup 2 lebih ketat, Denmark hanya unggul satu poin dari runner-up Norwegia.
Ceko lolos dari Grup 3 dan mengungguli Belanda, yang mereka kalahkan 3-1 di Praha.
Di Grup 4, Swedia mengatasi Latvia, sementara Jerman mengungguli Skotlandia di Grup 5.
Yunani menjuarai Grup 6 dengan keunggulan satu poin dari Spanyol, sementara Inggris finis pertama di Grup 7 dan Turki tampil sebagai runner-up. Di Grup 8, Bulgaria lolos sehingga memaksa Kroasia harus melalui babak play-off.
Italia menjuarai Grup 9 dan Wales berada di tempat kedua, sementara Swiss memimpin Grup 10 dan Rusia sebagai runner-up.
Pada babak play-off, Skotlandia mengalahkan Belanda 1-0 di Glasgow, tapi terpuruk 6-0 di Amsterdam. Ruud van Nistelrooy membungkus hat-trick pada pertandingan tersebut. Kroasia mengalahkan Slovenia 2-1 secara agregat, Spanyol mengalahkan Norwegia 5-1, Rusia menang 1-0 atas Wales, dan Latvia secara mengejutkan menyingkirkan Turki 3-2.
Babak Grup | |||||||
Grup 1: | Prancis, Slovenia, Israel, Siprus, Malta | ||||||
Grup 2: | Denmark, Rumania, Norwegia, Bosnia-Herzegovina, Luksemburg | ||||||
Grup 3: | Republik Ceko, Belanda, Austria, Moldova, Belarus | ||||||
Grup 4: | Swedia, Latvia, Polandia, Hongaria, San Marino | ||||||
Grup 5: | Jerman, Skotlandia, Islandia, Lithuania, Kepulauan Faroe | ||||||
Grup 6: | Yunani, Spanyol, Ukraina, Armenia, Irlandia Utara | ||||||
Grup 7: | Inggris, Turki, Slowakia, Macedonia, Liechtenstein | ||||||
Grup 8: | Bulgaria, Kroasia, Belgia, Estonia, Andorra | ||||||
Grup 9: | Italia, Wales, Serbia-Montenegro, Finlandia, Azerbaijan | ||||||
Grup 10: | Swiss, Rusia, Republik Irlandia, Albania, Georgia | ||||||
Play-off |
|
PUTARAN FINAL
Getty
Euro 2004 menghasilkan sejumlah kejutan yang dipuncaki dengan keberhasilan Yunani, sementara Jerman, Italia, dan Spanyol menjadi korban babak penyisihan grup.
Portugal menjadi korban pertama kejutan setelah dikalahkan Yunani pada laga pembuka. Pada akhirnya Portugal mampu lolos dari Grup A setelah mengalahkan Spanyol. Yunani tampil sebagai runner-up grup meski dikalahkan Rusia pada laga terakhir.
Di Grup B, Prancis menaklukkan Inggris 2-1 secara dramatis. Namun, dipimpin striker 18 tahun bernama Wayne Rooney, Inggris mampu mengalahkan Swiss dan Kroasia untuk turut lolos ke babak delapan besar.
Di Grup C, tiga tim sama-sama meraih lima poin. Berdasarkan perhitungan head-to-head dan produktivitas gol, Swedia memimpin grup dan diikuti Denmark. Kedua tim bermain imbang 2-2 pada laga terakhir sebagai syarat minimal untuk menyingkirkan Italia dari persaingan. Bulgaria selalu kalah di grup ini.
Ceko menguasai Grup D dengan rekor sempurna. Salah satunya melalui kemenangan dramatis 3-2 atas Belanda setelah tertinggal dua gol lebih dahulu. Latvia mengejutkan dengan mengimbangi Jerman, tetapi tak cukup kuat menahan Ceko dan Belanda. Belanda bermain imbang 1-1 melawan Jerman pada laga pembuka dan lolos berkat kemenangan 3-0 atas Latvia di laga terakhir. Membutuhkan kemenangan, Jerman tersingkir karena dikalahkan Ceko 2-1.
Mulai babak perempat-final, peraturan "Silver Goal" diberlakukan. Jika sebuah tim mampu mencetak gol pada babak pertama perpanjangan waktu, pertandingan akan diteruskan hingga akhir babak. Jika lawan tidak mampu menyamakan kedudukan, tim yang unggul akan menang. Jika tidak ada tim yang mampu unggul sepanjang 30 menit perpanjangan waktu, adu penalti akan menentukan pemenang.
Portugal dan Inggris menyajikan perlawanan menarik pada laga perempat-final pertama. Kedua tim bermain 1-1 pada 90 menit dan kemudian skor menjadi 2-2 setelah 120 menit. Saat adu penalti, Portugal berhasil menang 6-5.
Swedia dan Belanda juga membutuhkan penalti untuk mencari pemenang setelah keduanya bermain imbang tanpa gol. Edwin van der Sar tampil sebagai pahlawan dengan membendung eksekusi Olof Mellberg, sementara Arjen Robben mengambil penalti yang menentukan.
Ceko mempertahankan performa bagus dengan menekuk Denmark 3-0, sedangkan Yunani berhasil membunuh juara bertahan Prancis lewat gol tunggal Angelos Charisteas pada menit ke-65.
Di babak semi-final, Portugal mengungguli Belanda 2-1 melalui gol-gol Cristiano Ronaldo, gol debut untuk negaranya, dan Maniche. Di semi-final lain, Ceko tampil anti-klimaks. Diwarnai cedera Pavel Nedved, penampilan Ceko melempem dan ditekuk gol sundulan Traianos Dellas saat perpanjangan waktu. Gol itu menjadi gol perak yang membawa Yunani lolos ke final Euro.
Grup A | |||
Portugal | 1-2 | Yunani | 12 Juni, Estadio Do Dragao |
Spanyol | 1-0 | Rusia | 12 Juni, Estadio Alvrave |
Yunani | 1-1 | Spanyol | 16 Juni, Estadio do Bessa |
Rusia | 0-2 | Portugal | 16 Juni, Estadio da Luz |
Spanyol | 0-1 | Portugal | 20 Juni, Estadio Jose Alvalade |
Rusia | 2-1 | Yunani | 20 Juni, Estadio Algrave |
Klasemen | M | M | S | K | SG | P |
1. Portugal | 3 | 2 | 0 | 1 | +2 | 6 |
2. Yunani | 3 | 1 | 1 | 1 | 0 | 4 |
3. Spanyol | 3 | 1 | 1 | 1 | 0 | 4 |
4. Rusia | 3 | 1 | 0 | 2 | -2 | 3 |
Grup B | |||
Swiss | 0-0 | Kroasia | 13 Juni, Estadio Dr. Magalhaes Pessoa |
Prancis | 2-1 | Inggris | 13 Juni, Estadio da Luz |
Inggris | 3-0 | Swiss | 17 Juni, Estadio Cidade de Coimbra |
Kroasia | 2-2 | Prancis | 17 Juni, Estadio Dr. Magalhaes Pessoa |
Kroasia | 2-4 | Inggris | 21 Juni, Estadio da Luz |
Swiss | 1-3 | Prancis | 21 Juni, Estadio Cidade de Coimbra |
Klasemen | M | M | S | K | SG | P |
1. Prancis | 3 | 2 | 1 | 0 | +3 | 7 |
2. Inggris | 3 | 2 | 0 | 1 | +4 | 6 |
3. Kroasia | 3 | 0 | 2 | 1 | -2 | 2 |
4. Swiss | 3 | 0 | 1 | 2 | -5 | 1 |
Grup C | |||
Denmark | 0-0 | Italia | 14 Juni, Estadio D.Afonso Henriques |
Swedia | 5-0 | Bulgaria | 14 Juni, Estadio Jose Alvalade |
Bulgaria | 0-2 | Denmark | 18 Juni, Estadio Municipal de Braga |
Italia | 1-1 | Yugoslavia | 18 Juni, Estadio do Dragao |
Italia | 2-1 | Bulgaria | 22 Juni, Estadio D.Afonso Henriques |
Denmark | 2-2 | Swedia | 22 Juni, Estadio do Bessa |
Klasemen | M | M | S | K | SG | P |
1. Swedia | 3 | 1 | 2 | 0 | +5 | 5 |
2. Denmark | 3 | 1 | 2 | 0 | +2 | 5 |
3. Italia | 3 | 1 | 2 | 0 | +1 | 5 |
4. Bulgaria | 3 | 0 | 0 | 3 | -9 | 0 |
Grup D | |||
Republik Ceko | 2-1 | Latvia | 15 Juni, Estadio Municipal de Aveiro |
Latvia | 1-1 | Belanda | 15 Juni, Estadio do Dragao |
Jerman | 0-0 | Jerman | 19 Juni, Estadio do Bessa |
Belanda | 2-3 | Republik Ceko | 19 Juni, Estadio Municipal de Aveiro |
Belanda | 3-0 | Latvia | 23 Juni, Estadio Municipal de Braga |
Jerman | 1-2 | Republik Ceko | 23 Juni, Estadio Jose Alvalade |
Klasemen | M | M | S | K | SG | P |
1. Republik Ceko | 3 | 3 | 0 | 0 | +3 | 9 |
2. Belanda | 3 | 1 | 1 | 1 | +2 | 4 |
3. Jerman | 3 | 0 | 2 | 1 | -1 | 2 |
4. Latvia | 3 | 0 | 1 | 2 | -4 | 1 |
Perempat-Final | |||
Portugal | 2-2 (aet) 6-5 (pen) | Inggris | 24 Juni, Estadio da Luz |
Prancis | 0-1 | Yunani | 25 Juni, Estadio Jose Alvalade |
Swedia | 0-0 (aet) 4-5 (pen) | Belanda | 26 Juni, Estadio Algarve |
Republik Ceko | 3-0 | Denmark | 27 Juni, Estadio do Dragao |
Semi-Final | |||
Portugal | 2-1 | Belanda | 30 Juni, Estadio Jose Alvalade |
Yunani | 1-0 (aet) | Republik Ceko | 1 Juli, Estadio do Dragao |
Final | |||
Portugal | 0-1 | Yunani | 4 Juli, Estadio da Luz |
FINAL: PORTUGAL 0-1 YUNANI
Getty Images
Final Euro 2004 menampilkan Portugal dan Yunani, dua tim yang baru kali pertama menembus babak puncak kejuaraan antarnegara Eropa ini. Selain itu, untuk kali pertama turnamen dibuka dan ditutup dengan pertandingan yang sama.
Jika Portugal memang sudah diprediksi tampil di laga puncak karena berstatus sebagai tuan rumah, tidak demikian halnya dengan Yunani. Datang sebagai tim yang tidak pernah menang di turnamen besar yang pernah mereka ikuti, Piala Eropa 1980 dan Piala Dunia 1994, Yunani diremehkan.
Namun, pasukan Otto Rehhagel ini tampil dengan kekompakan luar biasa dengan disiplin yang kuat di lini pertahanan. Yunani mengandalkan serangan balik dan terbukti sejumlah tim pun berhasil mereka kalahkan.
Seperti sudah diterka, Portugal mendominasi awal pertandingan dan menghujani pertahanan Yunani dengan serangan demi serangan. Namun, "bajak laut" Yunani pun tampil perkasa dan mampu membendung setiap ancaman yang dilancarkan tuan rumah.
Rasa frustrasi tuan rumah kian memuncak pada menit ke-57. Angelos Charisteas menyambar tendangan penjuru Angelos Basinas untuk membawa Yunani unggul. Portugal kian bernafsu menyerang, sekaligus panik. Sisa pertandingan ditambah lima menit injury time tidak mampu dimanfaatkan Luis Figo, Cristiano Ronaldo, Rui Costa dkk untuk menyamakan kedudukan.
Untuk kali pertama sepanjang sejarah turnamen, tuan rumah yang tampil di final gagal menjadi juara. Namun, cerita sesungguhnya adalah dongeng Yunani, tim yang dipandang sebelah mata, menjadi raja sepakbola Eropa.
PERTANDINGAN TERBAIK: INGGRIS 2-2 PORTUGAL
Goal
Perempat-final yang menegangkan di Lisbon. Michael Owen membawa Inggris unggul dengan cepat pada menit ketiga dengan sedikit berimprovisasi guna menjebol gawang Ricardo. Penampilan Inggris mulai menurun ketika Wayne Rooney cedera sehingga harus digantikan Darius Vassell pada menit ke-27. Tujuh menit sebelum usai, Portugal berhasil menyamai kedudukan melalui sundulan Helder Postiga menyambar umpan silang Simao Sabrosa.
Pada menit ke-110, Rui Costa melepaskan tembakan keras yang menaklukkan David James. Di ambang terjadinya gol perak, lima menit berselang Inggris membalas melalui Frank Lampard yang membelokkan bola sundulan John Terry. Kedudukan imbang bertahan hingga 120 menit selesai.
Saat adu penalti, David Beckham dan Vassell gagal menjalankan tugasnya. Usai membendung tendangan Vassell tanpa sarung tangan, kiper Ricardo sendiri yang mengambil penalti penentuan untuk membawa Portugal ke babak empat besar.
PEMAIN TERBAIK
Getty Images
Setelah sepuluh tahun membela timnas Yunani, Theodoros Zagorakis memimpin Hellas ke puncak sejarah sepakbola mereka. Memimpin rekan-rekan setim untuk mengatasi lawan-lawan yang lebih unggul secara teknik, Zagorakis menunjukkan kepemimpinan tingkat tinggi, kerja keras, serta kegigihan dalam membantu pertahanan tim.
Berusia 33 tahun ketika Euro 2004 digelar, Zagorakis menorehkan rekor penampilan ke-120 untuk timnas. Karier di level klub ditandai dengan memperkuat PAOK Salonika, Leicester City, AEK Athena, dan Bologna.
Setelah gantung sepatu, Zagorakis menjadi presiden PAOK dan bekerja keras membantu pembiayaan klub, kemudian menstabilkannya, serta menggerakkan fans. Meski sempat mundur dua tahun lalu, Zagorakis kemudian kembali menempati jabatan yang sama dan masih mendudukinya hingga kini.
MOMEN TERBAIK
Pada laga final yang menunjukkan gaya kontras, momen kunci ditandai dengan gol kemenangan yang dicetak Angelos Charisteas. Gol tercipta berkat kemampuan Yunani membendung setiap serangan sekaligus mencerminkan warna turnamen secara keseluruhan.
Giourkas Seitaridis memenangi tendangan penjuru di sayap kanan. Angelos Basinas mengambilnya dan menempatkan bola ke tengah untuk disambar Charisteas yang mengalahkan kawalan Costinha untuk menciptakan gol kemenangan.
<< Euro 2000 Belanda & Belgia | KILAS BALIK EURO | >> Euro 2008 Austria & Swiss |