TUAN RUMAH EURO 2000: BELANDA & BELGIA
Untuk kali pertama, Kejuaraan Eropa digelar oleh dua negara. Belanda dan Belgia memenangi hak penyelenggaraan setelah bersaing dengan Spanyol dan Austria. Kedua negara bertetangga ini menggelar 31 pertandingan antara 10 Juni dan 2 Juli 2000 di delapan kota yang berbeda, empat di Belanda dan empat di Belgia.
Belgia sendiri sebelumnya pernah menjadi tuan rumah putaran final Euro 1972. Salah satu stadion penyelenggara di Belgia, Stadion King Baoudouin di Brussels, merupakan nama baru dari Heysel yang sudah direnovasi. Turnamen ini sekaligus merupakan kompetisi UEFA pertama yang dimainkan di stadion tersebut setelah Tragedi Heysel 1985. Pembukaan dimainkan di stadion itu.
DATA & STATISTIK
Getty
Jumlah Peserta | 16 | |
Juara: | Prancis | |
Runner-Up: | Italia | |
Total Gol: | 85 (2,74 per laga) | |
Topskor: | 5 Gol - Savo Milosevic (Yugoslavia), Patrick Kluivert (Belanda) | |
Total Penonton: | 1.122.833 (36.220 per laga) | |
Nama-Nama Stadion: | Belanda: De Kuip (Rotterdam), Amsterdam Arena (Amsterdam), Philips Stadion (Eindhoven), GelreDome (Arnhem) Belgia: Jan Breydel (Bruges), Stade Maurice Dufrasne (Liege), Stade du Pays de Charleroi (Charleroi), Stadion King Baoudouin (Brussels). |
KUALIFIKASI
Belgia dan Belanda lolos otomatis sebagai tuan rumah bersama Euro 2000. Untuk mencari 14 finalis, 49 tim dibagi ke dalam sembilan grup kualifikasi. Juara setiap grup dan runner-up terbaik lolos otomatis ke putaran final. Delapan runner-up tersisa memainkan laga play-off untuk memperebutkan empat tiket tersisa.
Ceko lolos dengan rekor sempurna, memetik sepuluh kemenangan dari sepuluh pertandingan di Grup 9. Mereka mengungguli Skotlandia dengan selisih 12 poin. Rumania juga tak terkalahkan di Grup 7, tetapi hanya unggul satu poin dari Portugal di tempat kedua. Portugal tetap lolos otomatis sebagai runner-up terbaik.
Persaingan ketat juga terjadi di tiga grup lain. Italia mengungguli Denmark di Grup 1, dengan catatan Swiss menyamai perolehan poin Denmark. Di Grup 4, Prancis melepaskan diri dari kejaran Ukraina. Di Grup 8, Yugoslavia atau Serbia & Montenegro finis di depan Irlandia.
Jerman memenangi Grup 3 dengan keunggulan dua poin atas Turki. Di grup lain, selisih poin lebih lebar. Slovenia memimpin delapan poin di depan Norwegia di Grup 2, begitu juga dengan Spanyol yang mengatasi Israel di Grup 6. Swedia menjuarai Grup 5 dengan keunggulan sembilan poin dari Inggris dan Polandia. Inggris lolos ke babak play-off berkat rekor head-to-head .
Di babak play-off, Inggris mengalahkan Skotlandia 2-1, Denmark menghancurkan Israel 8-0, dan Slovenia mengatasi Ukraina 3-2. Satu laga play-off lain dimenangkan Turki yang bermain imbang 1-1 melawan Irlandia di kandang sendiri dan menang di Dublin berkat penalti Tayfur Havutcu.
Bagi Slovenia dan Norwegia, Euro 2000 merupakan penampilan pertama mereka di putaran final Kejuaraan Eropa.
Babak | Grup | ||||
Grup 1: | Italia, Denmark, Swiss, Wales, Belarus | ||||
Grup 2: | Norwegia, Slovenia, Yunani, Latvia, ALbania, Georgia | ||||
Grup 3: | Jerman, Turki, Finlandia, Irlandia Utara, Moldova | ||||
Grup 4: | Prancis, Ukraina, Rusia, Islandia, Armenia, Andorra | ||||
Grup 5: | Swedia, Inggris, Polandia, Bulgaria, Luksemburg | ||||
Grup 6: | Spanyol, Israel, Austria, Siprus, San Marino | ||||
Grup 7: | Rumania, Portugal, Slowakia, Hongaria, Azerbaijan, Liechtenstein | ||||
Grup 8: | Yugoslavia, Republik Irlandia, Kroasia, Macedonia, Malta | ||||
Grup 9: | Republik Ceko, Skotlandia, Bosnia-Herzegovina, Lithuania, Estonia, Kepulauan Faroe | ||||
Play-off |
|
PUTARAN FINAL
Getty
Putaran grup final menghasilkan sejumlah kejutan. Portugal tampil impresif dengan memenangi seluruh laga Grup A. Sempat tertinggal dua gol lebih dahulu, Portugal mengalahkan Inggris 3-2. Kemudian Jerman menjadi korban dengan kemenangan 3-0 berkat hat-trick Sergio Conceicao.
Inggris berhasil mengalahkan Jerman 1-0 dan pada laga terakhir menghadapi Rumania. Namun, Tiga Singa gagal melangkah ke perempat-final karena kalah 3-2 berkat gol penalti Rumania di menit-menit akhir. Jerman juga tersingkir setelah hanya mampu memetik satu poin dari bermain imbang 1-1 melawan Rumania di laga pembuka.
Belgia memenagi laga pembuka melawan Swedia, tetapi tersingkir karena dikalahkan Turki dan Italia di Grup B. Italia mencatat rekor kemenangan 100 persen.
Tuan rumah lainnya, Belanda, dengan status favorit melaju sempurna di Grup D. Tiga kemenangan diraup Oranje, termasuk mengalahkan juara dunia Prancis 3-2 pada pertandingan terakhir. Di grup yang sama, Denmark selalu kalah dan Ceko hanya menang satu kali.
Grup C dikenang dengan pertandingan ketat antara Yugoslavia dan Spanyol, yang membutuhkan kemenangan untuk lolos. Yugoslavia memimpin 3-2 ketika Slobodan Komljenovic mencetak gol saat 15 menit tersisa. Namun, Spanyol bangkit saat tambahan waktu dan mencetak dua gol untuk menang 4-3. Yugoslavia selamat karena Norwegia dan Slovenia bermain imbang tanpa gol.
Pada perempat-final, Italia dan Portugal berhasil lolos dengan mengatasi Rumania dan Turki. Prancis menyingkirkan Spanyol 2-1 dan penalti Raul gagal menghidupkan peluang timnya. Terakhir, Belanda menyita perhatian dengan menghancurkan Yugoslavia 6-1.
Namun, itu menjadi penampilan terbaik Belanda. Pada semi-final melawan Italia, Frank de Boer dan Patrick Kluivert gagal mencetak gol saat waktu normal. Bertanding tanpa gol, pada babak adu penalti Francesco Toldo mematahkan penalti De Boer dan Paul Bosvelt untuk membawa Italia menembus final.
Penalti juga menentukan pertemuan semi-final lain antara Prancis dan Portugal. Abel Xavier melakukan handsball , tetapi keputusan wasit itu memancing reaksi protes para pemain Portugal sampai Nuno Gomes turut diusir wasit. Zinedine Zidane tetap tenang dan melesakkan penalti sekaligus menjadi gol emas yang membawa Prancis menembus final.
Grup A | |||
Jerman | 1-1 | Rumania | 12 Juni, Dufrasne |
Portugal | 3-2 | Inggris | 12 Juni, Philips |
Rumania | 0-1 | Portugal | 17 Juni, GelreDome |
Inggris | 1-0 | Jerman | 17 Juni, Charleroi |
Inggris | 2-3 | Rumania | 20 Juni, Charleroi |
Portugal | 3-0 | Jerman | 20 Juni, De Kuip |
Klasemen | M | M | S | K | SG | P |
1. Portugal | 3 | 3 | 0 | 0 | +5 | 9 |
2. Rumania | 3 | 1 | 1 | 1 | 0 | 4 |
3. Inggris | 3 | 1 | 0 | 2 | -1 | 3 |
4. Jerman | 3 | 0 | 1 | 2 | -4 | 1 |
Grup B | |||
Belgia | 2-1 | Swedia | 10 Juni, King Baudouin |
Turki | 1-2 | Italia | 11 Juni, GelreDome |
Italia | 2-0 | Belgia | 14 Juni, King Baudouin |
Swedia | 0-0 | Turki | 15 Juni, Philips |
Turki | 2-0 | Belgia | 19 Juni, King Baudouin |
Italia | 2-1 | Swedia | 19 Juni, Philips |
Klasemen | M | M | S | K | SG | P |
1. Italia | 3 | 3 | 0 | 0 | +4 | 9 |
2. Turki | 3 | 1 | 1 | 1 | 1 | 4 |
3. Belgia | 3 | 1 | 0 | 2 | -3 | 3 |
4. Swedia | 3 | 0 | 1 | 2 | -2 | 1 |
Grup C | |||
Spanyol | 0-1 | Norwegia | 13 Juni, De Kuip |
Yugoslavia | 3-3 | Slovenia | 13 Juni, Charleroi |
Slovenia | 1-2 | Spanyol | 18 Juni, Amsterdam Arena |
Norwegia | 0-1 | Yugoslavia | 18 Juni, Dufrasne |
Yugolsavia | 3-4 | Spanyol | 21 Juni, Breydel |
Slovenia | 0-0 | Norwegia | 21 Juni, GelreDome |
Klasemen | M | M | S | K | SG | P |
1. Spanyol | 3 | 2 | 0 | 1 | +1 | 6 |
2. Yugoslavia | 3 | 1 | 1 | 1 | 0 | 4 |
3. Norwegia | 3 | 1 | 1 | 1 | 0 | 4 |
4. Slovenia | 3 | 0 | 2 | 1 | -1 | 2 |
Grup D | |||
Prancis | 3-0 | Denmark | 11 Juni, Breydel |
Belanda | 1-0 | Republik Ceko | 11 Juni, Amsterdam Arena |
Republik Ceko | 1-2 | Prancis | 16 Juni, Breydel |
Denmark | 0-3 | Belanda | 16 Juni, De Kuip |
Denmark | 0-2 | Republik Ceko | 21 Juni, Dufrasne |
Prancis | 2-3 | Belanda | 21 Juni, Amsterdam Arena |
Klasemen | M | M | S | K | SG | P |
1. Belanda | 3 | 3 | 0 | 0 | +5 | 9 |
2. Prancis | 3 | 2 | 0 | 1 | +3 | 6 |
3. Republik Ceko | 3 | 1 | 0 | 2 | 0 | 3 |
4. Denmark | 3 | 0 | 0 | 3 | -8 | 0 |
Perempat-Final | |||
Turki | 0-2 | Portugal | 24 Juni, Amsterdam Arena |
Italia | 2-0 | Rumania | 24 Juni, Baudouin |
Belanda | 6-1 | Yugoslavia | 25 Juni, De Kuip |
Spanyol | 1-2 | Prancis | 25 Juni, Breydel |
Semi-Final | |||
Prancis | 2-1 (aet) | Portugal | 28 Juni, Baudouin |
Italia | 0-0 (aet) 3-1 (pen) | Belanda | 29 Juni, Amsterdam Arena |
Final | |||
Prancis | 2-1 (aet) | Italia | 2 Juli, De Kuip |
FINAL: PRANCIS 2-1 ITALIA (AET)
Getty
Italia hampir saja meraih gelar juara, tetapi genggaman itu lepas berkat gol menit terakhir Prancis. Pada babak perpanjangan waktu, Prancis berhasil menang dramatis sehingga merebut gelar Euro untuk kali kedua sepanjang sejarah.
Roger Lemerre dan Dino Zoff mengubah susunan tim inti mereka untuk final. Youri Djorkaeff dan Christophe Dugarry dipasang sejak awal, sementara Marco Delvecchio mengisi posisi Filippo Inzaghi.
Menit 55, Italia memimpin setelah umpan silang Gianluca Pessotto disambar Delvecchio dari sudut sempit. Alessandro del Piero hampir menambah keunggulan beberapa menit kemudian, sementara Toldo berhasil membendung setiap gempuran Prancis.
Lemerre kemudian memasukkan David Trezeguet untuk menambah daya gedor Prancis. Saat Italia sudah bersiap merayakan kemenangan di pinggir lapangan, Sylvain Wiltord membuyarkan keunggulan dengan hitungan detik sebelum waktu normal berakhir.
Memasuki perpanjangan waktu, perjuangan Prancis membuahkan hasil pada menit ke-103. Umpan silang Robert Pires dituntaskan tendangan keras Trezeguet untuk menghasilkan gol emas yang membuahkan gelar juara bagi Les Bleus.
PERTANDINGAN TERBAIK: YUGOSALVIA 3-4 SPANYOL
Martin Rose
Pertandingan yang diwarnai kejar mengejar skor mendebarkan. Spanyol meraih tiket perempat-final berkat dua gol saat tambahan waktu
Sundulan Savo Milosevic membawa Yugoslavia unggul lebih dahulu dan berhasil disamakan Alfonso Perez sebelum jeda. Dejan Govedarica mengembalikan keunggulan, tetapi lagi-lagi diimbangi Pedro Munitis.
Yugoslavia bermain dengan sepuluh orang setelah Slavisa Jokanovic dikartumerah, tetapi mampu unggul berkat gol Slobodan Komljenovic. Tertinggal 3-2, Spanyol mulai kehabisan waktu untuk lolos. Tanpa menghiraukan sisa waktu, Spanyol terus mencari gol. Upaya mereka berhasil melalui eksekusi penalti Gaizka Mendieta.
Beberapa saat berselang, secara mengagumkan Alfonso melesakkan gol kemenangan yang disambut suka cita skuad Spanyol. Yugoslavia tersengat, tetapi begitu diumumkan Norwegia dan Slovenia bermain imbang, mereka menarik nafas lega karena terselamatkan ke babak delapan besar.
PEMAIN TERBAIK
Getty
Gelandang inspirasional Zinedine Zidane memimpin tim yang telah menjuarai Piala Dunia 1998 untuk menambah kesuksesan Prancis di Euro 2000. Zidane dinobatkan sebagai pemain terbaik. Dua gol dicetaknya sepanjang turnamen, satu gol tendangan bebas ke gawang Spanyol serta eksekusi penalti yang menentukan saat melawan Portugal di semi-final.
Saat turnamen berlangsung, Zidane masih bermain untuk Juventus, klub yang dibawanya menjuarai dua gelar Serie A serta tampil di tiga final Liga Champions berturut-turut. Setahun setelah final Euro 2000, Zidane pindah ke Real Madrid dan menjuarai Liga Champions 2002 dengan mengalahkan Bayer Leverkusen berkat salah satu gol lahir dari tendangan volinya.
Sempat pensiun sementara dari timnas, Zidane kembali dan tampil di Piala Dunia 2006. Meski menerima kartu merah di laga puncak, Zidane menerima Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen itu. Zidane juga dipilih sebagai pemain terbaik Eropa dalam 50 tahun terakhir. Di timnas Prancis, pemenang gelar Pemain Terbaik Dunia dan Eropa ini tampil 108 kali dan mencetak 31 gol serta 23 assist. Pensiun usai final Piala Dunia 2006, Zidane aktif di kegiatan amal dan sekarang menjadi direktur olahraga Real Madrid.
MOMEN TERBAIK
Prancis memperpanjang nafas di babak final berkat gol Sylvain Wiltord di detik-detik terakhir pertandingan. Saat itu, Prancis sudah tertinggal 1-0 dari Italia. Secara dramatis, Prancis kemudian memetik keunggulan sekaligus kemenangan berkat gol emas David Trezeguet yang menuntaskan umpan Robert Pires.
<< Euro 1996 Inggris | KILAS BALIK EURO | >> Euro 2004 Portugal |