Piala AFF 1998 yang jadi edisi kedua sejak turnamen dilahirkan, dihelat di Vietnam. Dua stadion yang jadi venue, yakni Hanoi Stadium yang terletak di Hanoi dan Thong Nhat Stadium yang terletak di Ho Chi Minh.
Tidak seperti pada edisi pertama pada 1996 yang diikuti sepuluh tim, pada edisi ini jumlah peserta direduksi menjadi delapan tim. Hal itu dilakukan karena AFF untuk pertama kali memberlakukan sistem kualifkasi, sebelum putaran final dilangsungkan.
Kedelapan tim itu adalah Thailand, Indonesia, Myanmar, dan Filipina yang tergabung di Grup A, serta Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Laos yang berada di Grup B.
Turnamen berjalan dengan penuh kejutan, termasuk tim yang keluar sebagai juara. Alih-alih Vietnam yang jadi tuan rumah atau Thailand yang merupakan juara bertahan, justru Singapura yang sukses membawa pulang trofi.
Meyakinkan sejak babak grup dengan finis teratas, Singapura mampu menyingkirkan Indonesia di semi-final. The Lions kemudian menahbiskan diri sebagai kampiun, setelah taklukkan tuan rumah Vietnam lewat skor tipis 1-0 di final. Sasikumar jadi pahlawan, lewat gol semata wayangnya di menit ke-65.
Ironisnya momen yang paling diingat di Piala AFF 1998 bukanlah keajaiban Singapura, melainkan insiden memalukan "Sepakbola Gajah" yang dilakukan oleh timnas kita, Indonesia, dan Thailand.
World Sport GroupIstilah Sepakbola Gajah sendiri merujuk pada bentrok masa lalu antara Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura di Divisi Utama Perserikatan PSSI musim 1987/1988. Dalam pertandingan tersebut, Persebaya sengaja kalah dari Persipura dengan skor mencolok 12-0.
Bajul Ijo melakukannya demi menyingkirkan PSIS Semarang. Aksi tersebut merupakan balas dendam mereka lantaran PSIS dinilai sengaja mengalah dari PSM Makassar pada penentuan babak enam besar Perserikatan di musim 1985/86.
Tanpa disangka, satu dekade berselang "Sepakbola Gajah" kembali terjadi pada level yang lebih tinggi. Tepatnya di matchday ketiga Grup A, di mana Indonesia dan Thailand saling bertemu untuk tentukan status juara grup.
Hasil imbang sejatinya sudah cukup buat Indonesia pastikan status tersebut, sementara Thailand butuh kemenangan. Bentrok pun berjalan seru dengan empat gol tercipta yang tersebar merata untuk kedua tim, sebelum bek Garuda, Mursyid Effendi, melakukan gol bunuh superjanggal di menit pamungkas laga.
Saat itu para pemain Thailand dengan anehnya berupaya memperkuat pertahanan Indonesia. Namun mereka kalah cepat dan Mursyid yang menceploskan bola ke gawang sendiri agar Indonesia kalah 3-2. Tim Gajah Putih pun akhirnya lolos sebagai juara grup menghadapi Vietnam, sementara Indonesia bersua dengan Singapura.
Sikap memalukan itu dilakukan kedua tim agar urung jadi juara grup supaya terhindar dari tuan rumah Vietnam, yang lolos sebagai runner-up Grup B. Alasan lain, tim yang tak menghadapi Vietnam tidak perlu memindahkan markas tim dari Ho Chi Minh ke Hanoi.
Sesuai dugaan, insiden "Sepakbola Gajah" berbuntut panjang. Mursyid dihukum seumur hidup tak boleh tampil di pentas sepakbola internasional. Kedua tim dijatuhi denda US$40 ribu oleh FIFA karena dinilai menghancurkan semangat sepakbola.
Ketua Umum PSSI Azwar Anas yang hadir langsung menyaksikan pertandingan sampai meneteskan air mata. Sekembalinya ke Jakarta, sosok asal Padang tersebut memutuskan untuk meletakkan jabatannya.
DATA & FAKTA PIALA AFF 1998
Tuan Rumah: | Vietnam | |
Tanggal: | 26 Agustus - 5 September 1998 | |
Juara: | Singapura | |
Runner-Up: | Vietnam | |
Total Gol: | 55 (3,44 gol per pertandingan) | |
Topskor: | 4 Gol - Myo Hlaing Win (Myanmar) |
PERTANDINGAN PIALA AFF 1998
AFF
GRUP A |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
GRUP B |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEMI-FINAL | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PEREBUTAN TEMPAT KETIGA | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(*) Indonesia menang 5-4 di babak adu penalti | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
FINAL | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|