Manajer Jurgen Klopp bercanda dengan meminta maaf kepada Jordan Henderson karena si gelandang dimainakan dalam peran sebagai No.6, yang sejatinya bukan favorit dia.
Namun dengan peran ini, justru sang kapten mampu tampil brilian. Termasuk saat mengantarkan Liverpool mengalahkan Porto 2-0. Dengan peran lebih ke box-to-box, Henderson mampu banyak menciptakan ruang terhadap penyerangan Liverpool.
Dalam beberapa laga terakhir memang Henderson lebih sering dimainkan dengan peran box-to-box untuk mendukung lini serang Liverpool. Di laga kontra Porto, dia terlibat penting dalam proses gol kedua, di mana dia memberi umpan tembusan untuk Trent Alexander-Arnold yang kemudian menjadi kreator atas terciptanya gol kedua dari kaki Roberto Firmino.
Ada pun gol pertama di laga itu dicetak oleh Naby Keita.
Selama bertahun-tahun, Henderson cenderung bermain sebagai gelandang bertahan. Tetapi kini, Klopp sangat menikmati peran Hendo, begitu sapaan akrabnya, sebagai pemain tengah yang lebih aktif membantu serangan.
"Mungkin akan keren bila saya bisa meminta seorang pemain agar bermain dengan umpan-umpan semacam ini dan kami langsung mencetak gol," buka Klopp selepas pertandingan.
"Hendo adalah pemain brilian. Saya sangat senang karena dia bisa menunjukkan itu lagi. Dia tentu saja senang dengan posisi itu. Itu memang kesalahan saya karena selama satu setengah tahun dia bermain sebagai No.6, maaf untuk itu! Tapi kami membutuhkan dia di posisi tersebut," jelas Klopp sembari tertawa, bercanda.
"Sungguh performa yang sangat bagus. Gol kedua brilian, tapi saya kira dia juga melakukan umpan silang untuk 'gol' Sadio. Itu umpan silang brilian. Saya suka itu," tandas pria Jerman tersebut.
Getty



