Tak sedikit yang beranggapan bintang muda Inggris Jude Bellingham bakal takut hijrah ke Liga Primer Inggris setelah melihat Jadon Sancho flop habis-habisan di Manchester United. Namun, mantan bintang Belanda Nigel De Jong menepis anggapan tersebut.
Bellingham tampil tenang dan perkasa di laga pembuka The Three Lions di Piala Dunia melawan Iran, Senin (21/11). Pemain 19 tahun itu membuka keunggulan Inggris dalam kemenangan 6-2 lewat sundulan apik, yang kian menunjukkan bahwa ia merupakan salah satu talenta paling gemilang di sepakbola Eropa.
Liverpool, Real Madrid, Chelsea, dan Manchester City disebut-sebut memburu tanda tangan Bellingham di bursa transfer musim panas tahun depan, dengan Borussia Dortmund pasrah kehilangan berlian mudanya dan sudah siap menerima biaya transfer yang diyakini akan menjadi rekor EPL.
Legenda MU Gary Neville mengisyaratkan bahwa Bellingham mungkin akan menunda ke EPL usai melihat Sancho flop di United – di mana ia sampai kehilangan posisi di skuad Inggris – namun gagasan tersebut ditolak oleh Ian Wright dan De Jong.
"Menjadi kapten di sana [Dortmund] adalah pencapaian brilian baginya di usianya yang sekarang tapi, sebagus-bagusnya Bundesliga Jerman, saya merasa bahwa ini sudah saatnya ia ke Liga Primer Inggris," balas eks-Arsenal Wright di ITV Sport.
De Jong memang lebih suka jika Bellingham ke Bayern Munich, tetapi ia yakin bekas gelandang Birmingham itu mampu merajai Liga Primer dan memiliki kepala yang lebih "cerdas" daripada Sancho.
.jpg?format=pjpg&auto=webp&width=3840&quality=60)
Getty"Saya juga merasa begitu [Bellingham siap ke Liga Primer], tapi saya lebih memilih dia ke Bayern Munich karena itu langkah selanjutnya dalam perkembangan seorang pemain jika dilihat dari sudut pandang struktur, plus ke Bayern juga demi meraih trofi-trofi besar," timpal De Jong.
"Saya tak berniat menghina Dortmund, tapi Bayern adalah puncak dari sebuah organisasi."
"Kalau boleh jujur, saat melihat kepribadian Jude Bellingham di usia 18 atau 19, kepalanya jauh lebih matang [daripada Sancho]."
IMAGO / Laci Perenyi"Ia rendah hati tapi ia juga memiliki kecerdikan dan kecerdasan. Ia tahu apa yang harus dilakukan demi menjadi gelandang terbaik dunia."
"Di usianya yang baru 19 tahun, bisa berbicara seperti itu dan bermain dengan kedewasaan seperti itu, adalah bukti kualitas kepribadiannya."
"Dan menurut saya dialah prospek terpanas [di Eropa] – apalagi setelah Piala Dunia! Dia akan menjadi prospek terpanas."
