Gabriele GravinaAFP

Presiden FIGC: Serie A Dihentikan, Sepakbola Italia Akan Mati

Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC) Gabriele Gravina mengatakan dirinya tidak akan pernah punya keinginan untuk menghentikan Serie A musim ini karena disebutnya akan menjadi kematian bagi sepakbola Italia.

Kampanye Serie A musim 2019/20 telah dihentikan sejak Maret lalu akibat pandemi virus corona, meski masa depannya sempat diperdebatkan, belakangan perdana menteri Italia, Giuseppe Conte mengizinkan klub-klub olahraga profesional bisa kembali berlatih mulai 18 Mei, sehingga memunculkan isyarat bahwa kompetisi bisa segera kembali dilanjutkan.

Hanya saja, belum ada kepastian mengenai kapan kompetisi bisa kembali digelar dan masih ada potensi untuk pembatalan setelah Prancis awal pekan ini menghentikan Ligue 1 dan Ligue 1 musim ini.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Gravina, bagaimana pun, berjanji tidak akan pernah membatalkan musim ini kendati ada banyak perdebatan yang muncul.

"Selama saya menjadi presiden FIGC, saya tidak akan pernah menghentikan musim ini karena itu akan menjadi kematian bagi sepakbola Italia," katanya dalam pertemuan virtual dengan klub Serie B, Ascoli.

"Saya melindungi kepentingan semua orang, jadi saya ulangi, saya menolak untuk menyetujui penghentian total musim ini, kecuali ada kondisi objektif yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, namun harus ada penjelasan yang jelas agar bisa membuat saya berubah pikiran."

"Jika dihentikan secara menyeluruh, maka akan ada kerugian mencapai €700-800 juta. Jika dimainkan tanpa penonton, kerugiannya hanya sebesar €300 juta dan jika kompetisi dimulai kembali dengan fans bisa hadir di stadion, kerugiannya cuma €100-150 juta, meski pun itu terkesan sulit."

"Kami memiliki tanggung jawab kontrak yang tegas terhadap mitra dan lembaga internasional, seperti UEFA dan FIFA."

Juara bertahan Juventus memuncaki klasemen Serie A musim ini sebelum dihentikan, unggul satu poin atas Lazio.

Iklan