Ferencvaros fansGetty Images

Ferencvaros, Raksasa Tertidur Yang Siap Bikin Lionel Messi & Cristiano Ronaldo Menganga

Bagi sebuah klub yang pernah dihormati di kancah Eropa, Ferencvaros harus menunggu penantian panjang untuk kembali mendapatkan tempatnya di antara para elite Benua Biru.

Selasa hari ini, 25 tahun sejak jawara Hungaria ini bermain di fase grup Liga Champions, mereka akan kembali ke kompetisi itu dengan mengunjungi raksasa La Liga Spanyol Barcelona di Camp Nou.

Klub Budapest ini mendapat undian impian ketika mendapati diri mereka diapit para pesohor Eropa macam Juventus, Barca dan mantan tim pelatih kepala Sergei Rebrov, Dynamo Kyiv.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Ferencvaros sudah memainkan lima laga dalam perjalanannya merangsek ke kancah Eropa ini dan jadi satu-satunya tim yang mencapai tahap ini setelah memulai putaran pertama kualifikasi UCL pada tengah Agustus silam.

Ini menjadi langkah besar bagi klub yang dalam sedekade terakhir berjuang membangun kembali reputasi mereka setelah jatuh ke kasta kedua kompetisi di Hungaria dan nyaris mengalami kehancuran dari sisi finansial.

"Gara-gara situasi Covid, kami duduk di depan televisi, menonton undian dan berdoa untuk nama-nama besar," tutur chief executive Ferencvaros Pal Orosz kepada BBC sport .

"Sekarang kami kembali setelah 25 tahun, kami ingin meladeni nama-nama besar itu, dan sungguh fantastis bisa menghadapi klub-klub ini [Barca dan Juve]. Ini juga akan sangat spesial bagi Sergei, bermain melawan Dynamo Kyiv," jelasnya.

"Ini benar-benar perayaan bagi seluruh publik sepakbola Hungaria, bermain menghadapi Barcelona dan Juventus sangat luar biasa," katanya.

Akan menjadi pertama kalinya bagi Ferencvaros menghadapi Barcelona di kompetisi Eropa, namun mereka punya sejarah dengan Juventus ketika sukses mengalahkan raksasa Italia itu pada final Inter-Cities Fairs Cup 1965.

"Bagi saya, ini sangat emosional karena ayah saya adalah anggota dari tim yang mengalahkan Juventus di Turin," ujar Orosz.

"Ini fantastis. Laga itu berada di level yang berbeda. Tim-tim ini baru memulai kompetisi, dan kami telah mencapai target kami. Bagi mereka, golnya adalah memenangkan gelar juara!" serunya.

Ferencvaros berhasil memenangkan gelar juara liga back-to-back , secara total membuat mereka kini mengoleksi 31 trofi liga sekaligus menjadikan mereka tim paling sukses di Hungaria.

Ferencvaros fansGetty Images

Ferencvaros melaju ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 1995/96 setelah melewati rintangan Djurgardens, Celtic, Dinamo Zagreb dan Molde.

Namun, Orosz mengakui, untuk bisa mencapai titik ini, diperlukan perjuangan ekstra serta pengorbanan besar dari dia dan timnya, yang mengakuisisi klub ini dari bencana yang terjadi pada 2011 kala mereka terdegradasi ke divisi dua akibat keuangan yang amburadul.

"Ketika kami memulainya, rasanya seperti berada di reruntuhan. Albert Stadium yang kami sangat sukai karena momori indahnya, tidak memenuhi standar Eropa. Tak ada satu pun di klub menerima gaji selama lebih dari empat bulan, tagihan belum dibayar, tidak ada listrik, tidak ada apa-apa. Kami menginvestasikan sejumlah uang untuk memulai," cerita Orosz.

"Kami harus realistis dan melihat apa yang bisa kami capai dengan latar belakang kami, dengan latar belakang finansial kami. Anda harus membuat target realistis dan menggapainya. Itulah sepakbola," katanya.

"Kami bilang, pertama-tama, kami harus kembali ke sepakbola elite Hungaria, memenangkan piala dan kejuaraan, lalu level berikutnya adalah panggung internasional," urainya.

"Sungguh pekerjaan yang panjang. Saya mengatakan, pencapaian yang kami dapatkan ini adalah luar biasa, menembus fase grup, memulai dari putaran pertama kualifikasi. Dengan latar belakang finansial kami dan aspek olahraga, kami adalah klub klasik fase grup Liga Europa, jadi bagi kami [lolos ke fase grup Liga Champions] adalah sesuatu yang fantastis," tandas Orosz.

Celtic FerencvarosGetty

Sebagai gambaran singkat, Ferencvaros secara tradisional adalah tim yang dominan di belantika sepakbola Hungaria.

Namun pada 1956, terjadi chaos di negara itu yang membuat liga domestik dibatalkan. Adanya pemberotakan, penindasan dan invasi yang dilakukan militer Soviet menyebabkan salah satu klub terbesar di negara itu, Honved, pecah. Bintang-bintang legendaris macam Ferenc Puskas dan Sandor Kocsis meninggalkan klub dengan masing-masing bergabung ke Real Madrid dan Barcelona.

Hancurnya Honved membuka jalan bagi Ferencvaros untuk mengambilalih kekuatan domestik dan Green Eagles akhirnya memenangkan trofi pertama dalam 14 tahun pada 1964.

Dua tahun kemudian, mereka berhasil mengalahkan Juventus untuk mengamankan titel Fairs Cup, pendahulu Piala UEFA, dan kalah dari Leeds United di final musim berikutnya setelah berhasil menyingkirkan Liverpool di tahapan awal turnamen.

Ferencvaros juga bisa membanggakan pemain legendaris mereka pemenang Ballon d'Or, Florian Albert, yang mengalahkan bintang Manchester United dan Inggris Bobby Charlton untuk penghargaan ini pada 1967.

Pada 1975, lagi-lagi Ferencvaros menggebrak panggung Eropa meski akhirnya kalah dari Dynamo Kyiv di final European Cup Winners' Cup.

Ferencvaros mungkin bisa menjadi bulan-bulanan Barca atau Juve di fase grup Liga Champions musim ini, namun setidaknya, raksasa itu kini sudah terbangun dari tidur panjangnya. Dalam sepakbola, tak ada yang tak mungkin dan selalu ada kejutan. 

Iklan