Ozil Fenerbahce 2021Getty

Eks Arsenal Mesut Ozil Ngamuk Dan Tendang Botol Di Pertandingan Liga Europa

Gelandang Fenerbahce Mesut Ozil mengamuk setelah ditarik keluar di babak kedua dalam hasil imbang 2-2 melawan klub Belgia Royal Antwerp di ajang Liga Europa, Jumat (22/10) dini hari WIB tadi.

Mantan playmaker Arsenal itu menendang keranjang botol air minum di pinggir lapangan dan melepas jersey miliknya saat diganti tak lama seusai Pieter Gerkens menyamakan kedudukan di satu jam permainan.

Kedua tim akhirnya harus puas dengan hasil imbang di Ulker Stadyumu – namun aksi Ozil semalam justru bakal menjadi bahan perbincangan selama beberapa hari ke depan.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Apa Yang Terjadi?

Seusai membalikkan keadaan dari gol pembuka yang dicetak Mbwana Samatta di menit kedua berkat brace Enner Valenccia, Fenerbahce justru gagal mencari gol ketiga untuk memenangkan laga dan dipaksa bermain imbang karena aksi Gerkens.

Gol penyama itu terjadi di tengah performa buruk Ozil, yang gagal melepaskan satu tendangan pun, entah itu on atau off target, di sepertiga akhir lapangan sebagaimana pemain Jerman itu juga gagal memberikan umpan kunci ke depan.

Pelatih Vitor Pereira lantas menariknya keluar dan menggantinya dengan Dimitrios Pelkas, sebuah keputusan yang disambut kesal oleh gelandang 33 tahun tersebut, yang kemudian menendang keranjang botol air minum sebelum melempar jersey miliknya.

Apa Kata Pelatih?

Berbicara usai bubaran, Pereira menolak untuk mengkritik aksi Ozil, malah ia memuji performa yang bersangkutan dan ragu tentang keputusannya menariknya.

“Kami membutuhkan lebih banyak intensitas dan tambahan tenaga,” kata Pereira. “Mesut tampil baik hari ini, dia bisa bermain dengan baik saat membawa bola namun hari ini kami kesulitan dalam mempertahankan penguasaan.

"Yang pasti saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika kami tidak menariknya keluar.”

Gambaran Besarnya

Ozil berharap bahwa emosinya tidak akan menghalanginya tampil memperkuat Fenerbahce lagi di ajang Super Lig pada akhir pekan ini, ketika mereka menghadapi Alanyaspor.

Hasil imbang yang diterima Fenerbahce di Grup B, bagaimanapun, telah membuat mereka menghadapi tugas berat untuk mencapai fase gugur Liga Europa, menimbang Eintracht Frankfurt dan Olympiakos unggul lebih dari tiga poin di depan.

Namun, raksasa Turki itu masih bisa memperpanjang eksistensi mereka di Eropa hingga ke tahun baru, dengan finis di tempat ketiga agar bisa mengikuti sistem gugur UEFA Europa Conference League.

Iklan