Footer - Liga 1Goal Indonesia

Disindir Edy Rahmayadi Untuk Jadi Ketum PSSI, Umuh Muchtar: Jangan Saya


LIPUTAN   ALDIV ALFASERA     DARI   NUSA DUA

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telah memutuskan mundur dari jabatannya sebagai ketua umum PSSI. Hal itu diumumkannya pada saat membuka Kongres PSSI di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1) pagi. Dalam kesempatan itu, Edy juga menyindir beberapa pihak yang dianggapnya ikut menyuarakan agar dirinya segera lengser dari PSSI.

Salah satu yang disebutnya secara terang-terangan adalah manajer tim Persib Bandung, Umuh Muchtar. Padahal, ketika Edy mencalonkan diri, Umuh adalah salah satu orang yang mendukungnya untuk maju sebagai PSSI 1.

"Mungkin lebih pantas Umuh pimpin di sini. Silakan. Jangan ada teriak di luar. Tunjukkan kedewasaan. Karena bangsa lain melihat, apa kata orang luar? Indonesia primitif," ujar Edy.

Di samping itu, mantan Pangkostrad ini juga mengungkapkan sebenarnya tak sedikit pihak yang tetap memintanya memimpin federasi tertinggi sepakbola Indonesia itu. Hanya saja, Edy sudah bulat dengan keputusannya ini.

"Tadi disampaikan keep strong. Kalau saya ikuti emosi ini nanti tak baik untuk PSSI. Karena kita saling mencintai (kalau saya bertahan), nanti akhirnya kalian berkelahi. Biar saya keluar dari rumah ini biar kalian akur, saling menyayangi demi PSSI," ucapnya. 

Di lain pihak, mendapatkan sindiran tersebut, Umuh menilai apa yang menimpa Edy saat ini bukan sepenuhnya kesalahan purnawirawan jenderal bintang tiga tersebut.

"Bukan kesalahan Pak Edy. Pak Edy itu dikhianati. Kalau untuk mengundurkan diri karena apa, Pak Edy kan menjabat Gubernur lah. Biar lebih fokus lagi. Kan kata Pak Edy juga demi Indonesia, demi PSSI. Saya hanya mewakili kawan-kawan, ya," ujar Umuh, yang juga hadir dalam kongres tersebut.

Sementara saat disinggung ketidakhadiran Umuh dan beberapa pengurus PSSI pada acara makan malam, tadi malam, ia berkelit jika tak ada yang memberitahu pertemuan tersebut. "Demi Allah tidak ada yang memberitahukan saya. Kita kumpul saja tadi malam."

Umuh juga memberikan jawaban tegasnya terkait pernyataan Edy yang memintanya untuk menjadi ketum PSSI. "Jangan lah, jangan saya. Saya membimbing saja. Saya tidak cari aman. Ada yang lebih baik, ada yang lebih bagus," ucapnya. 

Umuh pun tak merasa dikorbankan atas pengunduran diri Edy. "Pengorbanan biar saja. Dari dulu saya selalu jadi korban. Saya sama Pak Edy saya baik. Saya pasrah saja untuk kebaikan sepakbola. Tidak ada sakit hati. Biar saja, semua orang tahu," tuturnya.

Sementara itu, Umuh berpendapat agar KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI diselenggarakan lebih cepat, atau setidaknya setelah pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. 

"Ya, nanti tunggu lah. Saya nanti bicara dengan kawan-kawan semua. Saya tidak mesti jadi pengurus. Saya di belakang saja. Tapi semua harus tahu Umuh Muchtar tidak berpartai dan tidak berpartai politik. Saya tidak ada kepentingan apa-apa. Ini semua demi PSSI, demi kemajuan persepakbolaan Indonesia," katanya. 

Umuh juga memberikan kriteria sosok yang pantas memimpin PSSI nantinya. "Harus berani, jangan sampai ada keteledoran seperti ini lagi. Jadi ketua itu harus fokus. Jadi harus 24 jam siap. Harus tahu ini ada kejadian apa, masalah apa. Itu yang tidak ada di Pak Edy karena Pak Edy-nya sibuk. Laporan dari anak buahnya sih enak-enak saja. Jadi Pak Edy sendiri dikhianati oleh orang-orangnya sendiri," ucapnya.

Umuh enggan membeberkan siapa sosok yang menurutnya memenuhi kriteria yang dimaksudnya itu. "Tunggu lah, terlalu dini. Saya juga belum kepikiran ke situ. Harus ada pembredelan. Exco jangan punya klub. Sama saja bohong, permainan di situ, dia punya kekuasaan. Jangan sampai dirusak. Kita harus hati-hati memilih pemimpin," jelasnya.(gk-67)

Footer - Liga 1Goal Indonesia
Iklan