Memasuki pengujung kariernya, Zlatan Ibrahimovic sama sekali tak memikirkan peluang merambah dunia manajerial. Diakuinya, menjadi pelatih bisa membuatnya frustrasi.
Usia eks bomber Juventus, Inter Milan, AC Milan, Barcelona dan Manchester United itu saat ini telah memasuki 37 tahun.
Selama 20 tahun berkarier di lapangan hijau, Ibrahimovic telah memperkuat sembilan klub. Pengalamannya di sepakbola terbilang oke, tetapi dia tak menyimpan ketertarikan kelak menjadi arsitek sebuah tim.
"Saya kira, menjadi seorang pelatih itu bisa bikin sangat stres. Satu tahun akan terasa seperti sepuluh tahun," ujar Ibrahimovic, enteng, seperti dikutip dari Mirror.
"Saya melihat banyak pelatih, di musim pertamanya, mereka punya rambut hitam, musim depan rambutnya berubah jadi abu-abu," kelakar Ibra.
Menurut legenda Swedia ini, menjadi seorang pelatih bukanlah perkara gampang, yang setiap pensiunan pemain bola bisa merambah ke dalamnya.
Menurutnya, sejumlah aspek di dalam dan luar lapangan harus dikuasai dengan sungguh-sungguh.
"Saya kira sebagai pemain aktif, ketika Anda menjadi pelatih, Anda memahami pertandingan dari dalam lapangan. Lalu tiba-tiba Anda berdiri di luar dan melatih para pemain untuk bekerja. Anda tahu, saya mungkin bisa melakukannya dengan lebih baik, tapi ini hal yang sulit," jelasnya.
Bukannya Ibrahimovic benar-benar menutup diri untuk menjadi seorang ahli taktik. Bisa saja suatu saat nanti takdir membawanya untuk menjadi pelatih sebuah tim.
"Saya tidak mengatakan tidak, karena Anda tidak akan pernah tahu apa yang terjdi, namun saya tidak berpikir begitu [akan menjadi pelatih]," pungkasnya.