Jose Mourinho dipastikan tak akan menerima hukuman dari UEFA menyusul tindakannya yang membanting botol saat Manchester United menang dramatis 1-0 atas Young Boys di Liga Champions.
Sang manajer asal Portugal merayakan gol telat Marouane Fellaini pada menit ke-91 di Old Trafford, Rabu (28/11) dini hari WIB, dengan membanting satu peti yang berisi sepuluh botol sekaligus.
Insiden tersebut mengundang perhatian banyak kalangan, namun UEFA memilih untuk tak mengambil langkah disiplin lebih lanjut soal aksi Mourinho itu.
Ini bukan pertama kalinya Mourinho melampiaskan rasa frustrasinya terhadap botol. Sebelumnya pada November 2016, ia menerima larangan bertanding satu laga dari Federasi Sepakbola Inggris (FA) saat ditahan imbang West Ham United serta kontra Crystal Palace pada awal musim ini.
Ditanya mengapa dirinya bersikap seperti itu meski timnya menang lawan Young Boys dan lolos ke babak 16 besar turnamen, Mourinho menjawab: "Merasa lega. Frustrasi sebelum itu, kemudian merasa lega."
Pertandingan berikutnya
"Kami tidak bermain untuk itu, kami tidak bermain untuk skor 0-0 atau menjadi dalam masalah hingga menit akhir."
"Frustrasi, saya tidak senang dengan para pemain, tidak sepenuhnya, frustrasi kami tidak bisa mencetak gol, ya, tapo para pemain sangat lelah pada akhirnya dan itulah yang saya suka. Berarti mereka memberikan segalanya."
"Mereka punya banyak momen bagus di sepakbola, hipotetis gol-gol indah, tapi kemudian ada momen tekanan, kurangnya kepercayaan diri yang membuat kami frustrasi."
"Pada akhirnya kami mencetak gol. Saya menyatukan gol tersebut dengan momen penyelamatan David [de Gea]. Tanpa adanya penyelamatan maka tidak akan ada gol kemenangan."
"Pada akhirnya kami lolos dengan menyisakan satu pertandingan. Kami banyak menderita, tapi kami menuntaskannya," tukas Mourinho.
Rido Alamsah/Goal Indonesia
