Robin van Persie Arsenal BarcelonaGetty Images

Arsene Wenger: Andai VAR Tersedia Di Final Liga Champions 2006, Arsenal Mungkin Juara


OLEH    SANDY MARIATNA     Ikuti di twitter

Dari ribuan laga yang telah dijalani bersama Arsenal, Arsene Wenger menyebut terdapat tiga partai di masa lalu yang diharapkannya sudah dikover oleh teknologi Video Asisstant Referee (VAR).

Salah satu laga tersebut adalah final Liga Champions musim 2005/06 ketika Arsenal takluk 2-1 di tangan Barcelona. Menurut Wenger, VAR mungkin saja bisa mengubah peruntungan nasib The Gunners di laga tersebut.

Seperti diketahui, Arsenal yang bermain dengan sepuluh pemain sejak babak pertama mampu mempertahankan keunggulan 1-0 sebelum akhirnya Barcelona menyamakan kedudukan di menit ke-76 lewat gol Samuel Eto’o, yang menurut Wenger, berbau off-side. Tak lama berselang, Juliano Belleti mencetak gol penentu untuk menghadirkan kekalahan menyakitkan bagi Arsenal.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

SIMAK JUGA: Wenger: Arsenal Masih Butuh Giroud

Ditanya Arsenal Player soal momen krusial apa yang ingin ditinjau oleh VAR, Wenger menjawab, “Saya akan memilih gol penyama Barcelona di final Liga Champions 2006 karena gol itu off-side. Ketika itu, kami sudah unggul 1-0 dan laga tinggal menyisakan 15 menit saja. Liga Champions adalah gelar yang saya rindukan, jadi bagi saya momen itu adalah yang terpenting [untuk ditinjau VAR].”

Yang kedua, Wenger memilih sebuah momen kontroversial di partai leg kedua 16 besar Liga Champions 2010/11, juga saat Arsenal berhadapan dengan Barcelona, yakni saat Robin van Persie mendapat kartu kuning kedua akibat menendang bola dalam posisi off-side.

“Itu adalah keputusan yang sulit diterima, karena membunuh peluang kami,” sesal Wenger. Sebelum pengusiran Van Persie, Arsenal tengah unggul agregat 3-2. Barcelona kemudian menambah dua gol lagi untuk membalikkan keadaan dan terus melaju hingga menjadi juara.

Robin van Persie Arsenal BarcelonaGetty Images Arsenal Bayern Laurent KoscielnyGetty

Sementara untuk yang ketiga, Wenger memilih pengusiran Laurent Koscielny ketika Arsenal menghadapi Bayern Munich di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2016/17. Arsenal ketika itu tengah unggul 1-0 dan berupaya membalikkan ketertinggalan 5-1 di leg pertama. Bermain dengan sepuluh pemain, Arsenal kemudian kembali keok 5-1 alias tersingkir dengan skor agregat 10-2.

“Laurent Koscielny diusir karena melakukan pelanggaran di kotak penalti padahal Robert Lewandowski dalam posisi off-side. Tiga kejadian inilah yang muncul dari pikiran saya, tetapi saya mungkin sudah lupa banyak momen lain,” imbuhnya.

VAR saat ini sedang dalam proses pemutakhiran di Piala Konfederasi 2017 untuk selanjutnya diterapkan di sejumlah kompetisi, termasuk Piala Dunia 2018.  

Iklan