William Saliba tak bisa menahan senyumnya saat ditanya apakah dia menikmati pertemuan pertamanya melawan Tottenham. "Saya sudah lama menunggu derbi London Utara pertama saya," ucapnya berseri-seri. "Saya menikmatinya dari menit pertama sampai terakhir. Senang banget!"
Benar, kejayaan 3-1 melawan Spurs akhir pekan kemarin adalah sesuatu yang sudah lama dinantikan Saliba. Selama tiga tahun terakhir, dia hanya bisa menjadi penonton tiap kali Arsenal menantang Tottenham, entah dari pinggir Emirates atau di layar kacanya saat dia dipinjamkan ke Ligue 1 Prancis.
Namun akhir pekan kemarin, Saliba akhirnya mencicipi derbi termasyhur ini - dan ia menandainya dengan sebuah penampilan yang luar biasa.
Menghadapi Harry Kane, Saliba gemilang - seperti ketika di laga pertama musim ini, di mana ia menjadi Player of the Match di debutnya kontra Crystal Palace.
Saliba mencatatkan sentuhan terbanyak (77) dibandingkan pemain lain d laga vs Spurs. Dia juga mencatatkan umpan (70), umpan sukses (67), tekel (3), sapuan (3), dan recovery (11) lebih banyak dari semua rekan satu timnya. Pun Saliba mengakhiri pertandingan dengan memenangkan 100 persen duel udara.
Sebuah penampilan tanpa cela dari bek 21 tahun tersebut, yang langsung digadang-gadang sebagai salah satu bek terbaik Liga Primer Inggris hanya dalam delapan laga.
"Melihat caranya bergerak, dia seperti Rolls-Royce!" puja Aaron Ramsdale pasca kemenangan atas seteru abadi mereka. "Dia tak sekalipun terlihat terguncang. Kredit untuknya karena mampu langsung menjadi bagian dari tim. Dia beradaptasi dengan sangat baik."
Impak Saliba untuk Arsenal tak bisa diremehkan - ia sangat berperan dalam start impresif The Gunners musim ini.
Bek muda Prancis tersebut - yang mengonfirmasi adanya negosiasi kontrak baru - sudah memainkan seluruh menit di EPL sejauh ini, membantu Arsenal membukukan tiga clean sheet. Dia juga sudah menyumbang dua gol di sisi lapangan satunya.
Sejauh ini, Saliba lulus segala ujian yang ia hadapi di Inggris, termasuk mementahkan ancaman Kane di derbi kemarin. Namun Minggu (9/10) nanti ia harus menghadapi tantangan terberatnya, ketika Liverpool dan Mohamed Salah berkunjung ke Emirates.
Pasukan Jurgen Klopp memang sedang tertatih-tatih, tetapi The Reds masih merupakan lawan yang tangguh, dan Mikel Arteta bakal sadar betul ngerinya ancaman yang bisa Liverpool berikan.
Untuk Saliba, ini menjadi satu lagi kesempatan untuk menguji ketangguhannya menghadapi oposisi-oposisi terbaik - dan itu sesuatu yang ia nikmati.
"Kami bermain melawan pemain-pemain terbaik dunia," katanya, ketika ditanya soal prospek menghadapi salah. "Ini hal baik buat pemain muda seperti saya. Saya jadi belajar banyak."
"Kami ingin setiap pekan menang, menang, dan menang - itu saja. Semakin sering kami menang, semakin percaya diri kami."
Soal rasa pede, sepertinya Saliba tidak kekurangan. Pemain yang direkrut dari Saint-Etienne dengan harga £27 juta ini telah beradaptasi di Liga Primer Inggris dengan begitu mudahnya.
Bagi pemain semuda dia, statistiknya sepanjang delapan laga pertama sangat mengesankan dan bahkan berani diadu dengan bek-bek terbaik EPL. Virgil van Dijk sudah sejak lama didapuk sebagai yang terbaik di lini pertahanan, tapi Saliba punya segala yang ia butuhkan untuk bisa mencapai level yang beberapa tahun terakhir ini ditunjukkan bek jangkung Belanda tersebut.
"Anak ini baru 21 tahun," ucap gelandang Arsenal Granit Xhaka soal Saliba. "Dia sudah seperti 30 tahun. Sangat disiplin dan berkarakter besar. Dia tidak banyak bicara, tapi di mata saya dia seorang pemimpin yang sebenar-benarnya. Luar biasa."
Yang bisa dibilang paling menakjubkan dari Saliba adalah kemampuannya membaca pertandingan. Dia sudah memenangkan penguasaan bola 71 kali dalam delapan laga EPL musim ini - lebih banyak dari pemain mana pun di Liga Inggris kasta tertinggi.
Dia juga baru dilewati (dribbled past) satu kali, itu pun waktu melawan Spurs Sabtu pekan lalu, saat Son Heung-min sesaat sukses menggoceknya.
Bek Arsenal tersebut juga piawai dalam penguasaan bola. Saliba telah mencatatkan 526 umpan, 492 darinya sukses yang berarti akurasinya mencapai 93,5 persen, kedua tertinggi dibandingkan bek-bek Liga Primer Inggris lain yang paling tidak melakukan 250 operan sejak awal musim.
Saat dia kembali ke Arsenal di bursa mmusim panas begitu masa peminjamannya bersama Marseille selesai, harapan yang hinggap di pundak Saliba sungguh masif. Rasanya ikut prihatin melihat bek semuda itu memenuhi ekspektasi sebesar itu.
Tapi ternyata ia mampu memproduksi penampilan yang bahkan melebihi ekspektasi.
Fans Arsenal juga langsung jatuh cinta. Chant-nya - yang memakai nada 'Tequila' oleh The Champs - kini menjadi salah satu chant favorit di Emirates.
Saliba meninggalkan lapangan Sabtu kemarin dengan nyaris 60.000 orang mengelukan namanya usai derbi London Utara. Tak heran jika dia tak bisa menahan senyumnya.