Zlatan Ibrahimovic AC Milan Serie A 2021-22 Getty

'Apa Yang Harus Saya Kerjakan?' - Striker AC Milan Zlatan Ibrahimovic Takut Hadapi Pensiun

Ujung tombak veteran AC Milan Zlatan Ibrahimovic mengaku takut menghadapi masa akhir karirnya di sepakbola profesional, karena merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Ibrahimovic menyadari karirnya tidak akan lama lagi. Pemain asal Swedia ini sudah mempunyai opsi mengenai kegiatannya bila gantung sepatu. Namun pria berusia 40 tahun itu berusaha menunda masa pensiunya.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Saya sudah mendekati masa akhir [di karir sepakbola], dan saya sedikit merasa takut. Jika saya pensiun, apa yang akan saya kerjakan? Seperti apa babak baru nanti? Saya mempunyai beberapa kemungkinan, [karena] saya bisa melakukan banyak hal,” ujar Ibrahimovic kepada ESPN dilansir laman La Gazzetta dello Sport.

“Tapi adrenalin yang saya miliki sekarang ada di lapangan, dan saya tidak tahu apakah bisa menemukannya di tempat lain. Saya berusaha menunda masa akhir dengan bertanding dan mencetak gol.”

Ibrahimovic mengungkapkan resep dirinya masih mampu memperlihatkan performa bagus di usia kepala empat. Menurutnya, memikirkan pensiun akan membuat karir sepakbola berakhir lebih cepat.

“Jujur saja, saya harus mempunyai fisik bagus agar bisa terus bermain. Saya harus bisa melakukannya. Saya harus bisa bersenang-senang saat bertanding,” beber Ibrahimovic.

“Tidak ada gunanya kalau Anda bermain, tapi Anda merasa menderita. Sebaiknya bersikap realistis, dan mengatakan kepada diri sendiri: 'cukup sudah', dan Anda memulai babak baru.”

“Jika Anda fokus ke hal itu (memikirkan pensiun), Anda tidak akan fokus ke hal lainnya. Di kepala saya tidak ada hal itu. Jika saya memikirkan pensiun, saya tidak bisa membantu rekan satu tim dan diri sendiri dalam mengerjakan pekerjaan yang saya cintai.”

Di sisi lain, Ibrahimovic mengaku frustrasi dengan cedera yang kerap menghampiri belakangan ini. Sepanjang musim 2021/22, Ibrahimovic tampil di 25 pertandingan Milan dengan waktu bermain sebanyak 1.133 menit, dan mencetak delapan gol di seluruh kompetisi.

“Saya merasa frustrasi, karena saya ingin berada di lapangan di tiap pertandingan. Adrenalin yang saya dapat ketika bermain sungguh luar biasa. Jika tidak bisa bermain, saya akan membantu tim dengan cara lain, seperti memberikan dukungan kepada rekan-rekan satu tim. Hal paling penting adalah tim,” tutur Ibrahimovic.

“Banyak pemain muda di kamar ganti kami. Saya berusaha membantu semua orang, dan menjadi pemimpin dengan cara saya sendiri, baik di dalam maupun luar lapangan. Tim sudah bekerja keras, dan kami berada di puncak klasemen. Kami harus tetap fokus.”

Iklan