Zahra Muzdalifah, Taneekarn Dangda & Pemain Yang Patut Dinantikan Di Piala Asia Wanita 2022

Mungkin tidak ada pemain yang lebih menonjol secara performa di turnamen ini selain Sam Kerr. Ia berada di urutan ketiga dalam pemungutan suara untuk Ballon d'Or Feminin setelah mencetak 40 gol dan 18 assist sepanjang 2021, saat memenangkan Liga Super Wanita dan Piala Kontinental bersama Chelsea.

Penyerang energik tersebut juga merupakan kapten Australia dan memandu Matildas ke semi-final Olimpiade di musim panas. Kerr bisa membuat sejarah di India, karena ia hanya membutuhkan dua gol untuk melampaui mantan bintang Everton, Tim Cahill dan menjadi pencetak gol internasional paling produktif di Australia.

Memimpin generasi berbakat Australia saat ini, adalah Ellie Carpenter. Pemain berusia 21 tahun itu bermain untuk juara Eropa tujuh kali, Lyon, dengan kepindahannya ke Prancis terwujud pada 2020 setelah ia tampil memukau di A-League Women di Australia dan NWSL di Amerika Serikat.

Carpenter adalah bek sayap modern yang khas, menyerang pada level tinggi yang sama dengan ia peragakan saat bertahan. Ia juga bisa bermain di berbagai posisi seperti di Olimpiade, ketika ia ditempatkan sebagai bek tengah dalam formasi tiga bek dan menjadi salah satu bintang dalam turnamen tersebut.

Salah satu pemain paling menarik yang ada di Piala Asia kali ini, adalah gelandang kreatif Jepang, Mana Iwabuchi. Keterampilan teknisnya yang luar biasa membuatnya menjadi tontonan yang menyenangkan dan mimpi buruk bagi para bek lawan, seperti yang telah dihadapi oleh para pemain di Liga Super Wanita semasa ia memperkuat Aston Villa dan, sekarang, Arsenal.

Kemampuan Iwabuchi untuk menciptakan peluang bagi rekan-rekan setimnya dan untuk mencetak gol sendiri membuatnya menjadi pemain kunci untuk tim Jepang yang bertekad mengejar prestasi setelah gagal di Olimpiade kemarin.

Kapten Jepang, kepemimpinan Saki Kumagai akan sangat penting saat tim memasuki babak baru, dengan Futoshi Ikeda telah ditunjuk sebagai pelatih kepala baru pada November kemarin. Pemain berusia 31 tahun itu memiliki banyak pengalaman, memenangkan 19 trofi yang luar biasa selama delapan tahun bersama Lyon.

Kemampuan Kumagai tidak kalah pentingnya untuk tim nasionalnya. Bintang Bayern Munich ini adalah sosok yang tenang di jantung pertahanan dan memiliki rekam jejak gemilang dalam momen-momen besar - mencetak gol penalti kemenangan di final Piala Dunia Wanita 2011.

Sebelumnya memperkuat Paris Saint-Germain, Wang Shuang adalah bintang terbesar Tiongkok, pemain lini tengah kreatif yang memiliki lebih dari 100 caps untuk negaranya dan banyak penampilan yang mengesankan telah ditunjukkannya.

Golnya di masa perpanjangan waktu adalah momen yang memastikan tempat bagi Tiongkok di turnamen sepakbola wanita di Olimpiade Tokyo 2020, di mana ia mencetak empat gol dalam satu pertandingan - dalam hasil imbang 4-4 yang dramatis lawan Zambia.

Pemain Terbaik Wanita Asia 2018 adalah bakat yang benar-benar istimewa dan akan sangat penting jika tim paling sukses dalam sejarah Piala Asia ingin membuat pencapaian besar lain dalam sejarah.

Tidak ada yang mencetak lebih banyak gol dalam kualifikasi turnamen ini selain penyerang Vietnam, Pham Hai Yen, yang delapan golnya membantu mengamankan tiket negaranya ke India.

Vietnam belum pernah lolos ke fase gugur dan akan membutuhkan Hai Yen untuk berada di performa terbaik jika mereka ingin mencapai perempat-final, setelah tergabung dalam grup neraka bersama dengan Jepang dan Korea Selatan.

Pemain berusia 27 tahun ini memiliki rekor luar biasa di level internasional, dengan 30 gol dalam 44 pertandingan, tetapi belum pernah mencetak gol di Piala Asia. Tentu saja, rekor yang ingin ia pecahkan bulan ini.

Salah satu pemain yang menonjol di kualifikasi Piala Asia, penampilan luar biasa Zahra Muzdalifah membantu Indonesia mengamankan jalur kembalinya timnya ke turnamen setelah 33 tahun berlalu.

Kemenangan berturut-turut atas Singapura membuat penantian itu berakhir, dengan performa sang penyerang dalam dua kemenangan itu cukup untuk menjadikannya pemain terbaik.

Zahra mungkin baru berusia 20 tahun, namun ia adalah bakat besar yang dimiliki oleh Indonesia, terbukti menjadi tumpuan kreatif bagi tim yang berpotensi menghadirkan kejutan di Piala Asia tahun ini.

Dianggap oleh beberapa orang sebagai rekrutan asing terbesar yang pernah dibuat oleh klub Liga Super Wanita, Ji So-yun dari Chelsea adalah salah satu pemain paling berbakat di dunia sepakbola. Gelandang kreatif itu telah menjadi bagian integral dari kebangkitan The Blues di Inggris, memenangkan 10 trofi dalam delapan tahun bersama klub.

Keberadaan pentingnya bagi klub sama besar bagi negaranya. Dengan catatan lebih dari 100 caps, ia memiliki pengalaman besar dan ia juga membuktikan dirinya sebagai pencetak gol yang andal di tingkat internasional, hampir rata-rata mencetak gol di setiap pertandingan yang dimainkannya.

Hanya Miranda Nild di skuad Thailand yang memiliki lebih banyak gol internasional daripada Taneekarn Dangda, dengan kemampuan mencetak gol jelas mengalir dalam silsilah keluarganya karena ia merupakan adik dari Teerasil, yang merupakan mesin gol andalan tim pria Thailand.

Pemain berusia 29 tahun itu adalah bagian dari tim yang mencapai semi-final Piala Asia 2018, yang tersingkir melalui adu penalti lawan Australia setelah Matildas mencetak gol penyeimbang dalam waktu tambahan.

Terundi di Grup B lagi-lagi bersama Australia di turnamen tahun ini, Thailand akan berusaha membalas kekalahan di masa lalu, dengan Dangda dan gol-golnya akan sangat diandalkan oleh timnya.