Liga Primer Inggris musim 2025/26 telah berubah menjadi mimpi buruk yang tak berkesudahan bagi Wolverhampton Wanderers. Kekalahan kandang 2-0 dari Brentford akhir pekan lalu tidak hanya memperpanjang penderitaan para suporter di Molineux, tetapi juga menempatkan klub dalam buku sejarah kompetisi dengan alasan yang salah. Wolves kini resmi menyamai rekor memalukan Sheffield United dari musim 2020/21, yakni gagal meraih satu pun kemenangan dalam 17 pertandingan pembuka musim.
Situasi ini menempatkan Wolves dalam posisi yang sangat genting di dasar klasemen. Dengan hanya mengoleksi dua poin dari kemungkinan 51 yang tersedia, mereka mencatatkan performa statistik yang sangat mengkhawatirkan di kedua sisi lapangan. Pergantian manajer dari Vítor Pereira ke Rob Edwards yang diharapkan membawa perubahan instan, sejauh ini belum membuahkan hasil positif yang nyata di papan skor.
Ironisnya, rekor buruk ini berpotensi pecah dan menjadi milik Wolves sepenuhnya dalam waktu dekat. Jadwal pertandingan berikutnya mengharuskan mereka bertandang ke markas juara bertahan, Liverpool. Sebuah misi yang nyaris mustahil bagi tim dengan kepercayaan diri serendah Wolves untuk mencuri kemenangan perdana mereka di Anfield.
GOAL coba membedah secara mendalam krisis yang melanda Wolves, mulai dari statistik horor pertahanan dan lini serang mereka, hingga perbandingan sejarah dengan tim-tim lain yang pernah mengalami nasib serupa. Apakah degradasi ke Championship sudah menjadi kepastian yang tak terelakkan, atau masih ada keajaiban yang bisa menyelamatkan pasukan Rob Edwards?







