Wolverhampton Wanderers kini menyandang status yang tidak diinginkan sebagai juru kunci klasemen Liga Primer Inggris pada Natal 2025. Sebenarnya, kepastian matematis mengenai posisi mereka di dasar klasemen sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu, namun momen Natal membuat realitas pahit ini semakin terasa bagi para pendukung di Molineux. Ini adalah musim yang sangat buruk bagi Wolves, yang hanya mampu mengumpulkan dua poin dari 17 pertandingan yang telah dijalani.
Kekalahan kandang dari Brentford pada Sabtu lalu membuat Wolves menyamai rekor start terburuk Sheffield United pada musim 2020/21. Situasi bisa menjadi lebih memalukan jika mereka gagal mengalahkan Liverpool di Anfield pada 27 Desember mendatang. Jika itu terjadi, Wolves akan memegang rekor tunggal sebagai tim dengan start tanpa kemenangan terpanjang dalam sejarah Liga Primer, yakni 18 pertandingan berturut-turut.
Secara statistik, peluang mereka untuk menghindari degradasi ke Championship musim ini sangatlah kecil. Superkomputer Opta telah mengeluarkan prediksi yang sangat suram, memberikan peluang degradasi sebesar 99,86 persen bagi Wolves. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tim-tim lain yang berada di zona merah seperti Burnley (88,40 persen) atau Nottingham Forest (16,15 persen), menegaskan betapa kritisnya posisi mereka saat ini.
Meski berada di dasar klasemen saat Natal bukanlah jaminan mutlak akan terdegradasi, sejarah membuktikan bahwa posisi ini adalah indikator yang sangat akurat mengenai nasib sebuah tim di akhir musim. Namun, sepakbola selalu menyimpan kejutan, dan Wolves sendiri pernah melakukan aksi penyelamatan diri sebelumnya. Pertanyaannya sekarang, apakah keajaiban serupa bisa terulang dengan kondisi poin yang jauh lebih minim?







