- Jepang pimpin Grup C Asia, unggul 9 poin dari Australia
- Endo: Kualifikasi hanyalah awal bagi Samurai Blue
- Pelatih Moriyasu siapkan skuad kuat untuk rebut tiket
Getty Images SportWataru Endo: Jepang Tak Puas Hanya Lolos Piala Dunia, Bidik Prestasi Besar Di 2026
APA YANG TERJADI?
Tim nasional Jepang, yang dijuluki Samurai Blue, tengah bersiap menghadapi Bahrain pada Kamis (20/3) ini di Saitama. Kemenangan akan memastikan mereka menjadi tim pertama yang lolos ke Piala Dunia 2026, yang digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Hingga kini, Jepang mendominasi Grup C kualifikasi Asia dengan lima kemenangan dan satu hasil imbang dari enam laga.
Hasil seri pun bisa cukup untuk mengamankan tiket, asalkan hasil pertandingan lain di grup ini menguntungkan mereka. Namun, jika gagal melawan Bahrain, Jepang masih punya peluang saat menjamu Arab Saudi pekan depan, ditambah dua laga tersisa. Kapten Wataru Endo dan pelatih Hajime Moriyasu optimistis dengan performa tim yang kini diperkuat bintang-bintang Liga Inggris.
Pertandingan ini jadi sorotan karena Jepang tak hanya ingin lolos, tetapi juga membidik prestasi lebih besar di turnamen nanti. Moriyasu telah memanggil skuad terbaik, termasuk Endo dari Liverpool, Kaoru Mitoma dari Brighton, dan Daichi Kamada dari Crystal Palace. Dukungan penuh dari fans di kandang diharapkan jadi suntikan semangat.
GAMBARAN BESAR
Jepang telah menunjukkan dominasi di kualifikasi Asia dengan keunggulan sembilan poin atas Australia di posisi kedua. Rekor tak terkalahkan dalam enam pertandingan fase ketiga ini memperlihatkan konsistensi dan kekuatan tim asuhan Moriyasu. Kemenangan atas Bahrain akan mempercepat langkah mereka menuju Piala Dunia 2026.
Di bawah kepelatihan Moriyasu, Jepang pernah mencatatkan sejarah dengan mengalahkan Spanyol dan Jerman di fase grup Piala Dunia 2022. Namun, langkah mereka terhenti di babak 16 besar usai kalah adu penalti dari Kroasia. Pengalaman ini jadi motivasi untuk melangkah lebih jauh di turnamen mendatang, bukan sekadar jadi peserta.
Sejak tampil di Piala Dunia 2002, Jepang sudah empat kali mencapai babak 16 besar (2002, 2010, 2018, 2022), tapi belum pernah lolos ke perempat-final. Endo dan rekan-rekannya kini bertekad mengubah sejarah. Dengan skuad penuh talenta yang bermain di Eropa, Jepang punya modal besar untuk bersaing di panggung dunia.
APA YANG DIKATAKAN?
Endo menegaskan ambisi besar timnya. "Semua paham babak ketiga kualifikasi Asia tidak mudah, tapi kami bidik target lebih tinggi dan tak ada yang puas saat ini," ujar gelandang Liverpool itu kepada wartawan pada Rabu. Ia menambahkan, "Karena kami punya target seperti ini, tim ini jadi seperti sekarang."
Sosok berusia 32 tahun itu juga antusias bermain di kandang. "Saya senang bisa tampil di depan publik sendiri. Tim sangat termotivasi, begitu juga saya. Meski waktu persiapan singkat, kami dalam kondisi bagus," katanya. Ia baru saja jadi cadangan tak terpakai saat Liverpool kalah di final Piala Liga melawan Newcastle, tapi fokusnya kini pada laga penting bersama Jepang.
Pelatih Moriyasu, di sisi lain, menekankan kekuatan individu dan kolektif. "Saya ingin pemain tunjukkan kualitas masing-masing sekaligus bersatu sebagai tim untuk memberikan segalanya," ucapnya. Ia berharap tim bisa mengamankan tiket Piala Dunia secepatnya. "Kami ingin lolos dan merayakan bersama fans," tambahnya.
Moriyasu juga mengacu pada pencapaian sebelumnya. "Kami pernah mengalahkan Spanyol dan Jerman. Sekarang, kami ingin lolos lebih dulu dan membuktikan kemampuan di turnamen nanti," tegasnya.
Getty Images SportTAHUKAH ANDA?
Jepang belum pernah melaju lebih jauh dari babak 16 besar di Piala Dunia sepanjang sejarah keikutsertaan mereka. Prestasi terbaik mereka adalah mencapai babak tersebut pada 2002, 2010, 2018, dan 2022. Kini, dengan generasi emas yang bermain di liga top Eropa, harapan untuk mencetak sejarah baru semakin besar.
BERIKUTNYA?
Jika Jepang mengalahkan Bahrain, mereka akan resmi lolos ke Piala Dunia 2026 sebagai tim pertama dari Asia. Seandainya gagal, laga kandang melawan Arab Saudi pekan depan jadi kesempatan berikutnya. Dua pertandingan tersisa setelahnya juga masih memberi peluang. Fokus tim kini adalah menjaga momentum dan mempersiapkan strategi untuk bersaing di panggung global tahun depan.

